"Love that will guide something ordinary becomes extraordinary."
***
I'm tired of lonely
But it looks like you can't get back to you,
If you love this board board
I stand a country I looked at from afar
Nothing is ridiculous
***
Kinanti
Gue gak ngerti apa yang terjadi sama gue tadi malam. Iya. Tadi malam saat Jeffrey tiba-tiba mengelus pipi gue dan beralih pada elusan lembut di pundak gue sembari menyanyikan lagu Versace On The Floor milik Bruno Mars.
Yang gue tau, arti dari lagu itu sangat amat tidak senonoh dan tidak mendidik. Awalnya pas gue dengerin lagu itu juga fine fine aja, tapi saat gue baca liriknya, butuh berjuta-juta kali berpikir untuk mendengarkan lagu itu lagi terutama mendengarkan dengan lawan jenis.
Oh no.
Tapi malam itu, saat gue benar-benar merasa ketakutan bahkan sampai binir gue bergetar, dia, Jeffrey Aditama, dengan tanpa permisi langsung mencium gue.
Dan bodohnya gue entah kenapa saat mata gue mulai terbuka, bukan rasa kesal atau marah yang gue rasa, tapi malah hangat. Bahkan nyaman. Rasa ini seolah rasa yang gak pernah gue dapat selama hidup 23 tahun. Pernah sekali, sama Papah. Dulu. Saat gue masih 5 tahun. Saat Papah memeluk gue selama tidur.
Dan sekarang gue merasakannya lagi. Gue merasakan rasa hangat yang membuat gue nyaman dengan seorang Jeffrey Aditama yang statusnya adalah suami gue.
Entah setan, iblis atau dedemin mana yang datang saat malam itu yang membuat gue justru ingin membalas ciuman yang dia berikan sebelumnya.
Dia sempat kaget sampai gak bergerak untuk beberapa saat hingga akhirnya saat gue memperdalam ciuman gue padanya, dia mulai membalas.
We kissed and I felt that warmth again.
Tapi kita hanya berhenti sampai situ. Karena gue yang menghentikan semuanya. Dan dia pun gak meminta lebih.
After we kissed, I could sleep very well. Sangat nyaman dan tenang. Gue bisa melupakan semua kesedihan gue sebelumnya.
Kenapa, kadang, orang yang gak terduga bisa jadi dia yang sebenarnya menyayangi kita dengan setulus ini? Dia yang gak pernah kita harapkan dan yang gak pernah kita inginkan.
Mungkin. Hanya mungkin, gue gak bisa menyatu dengan orang yang gue sayangi di masalalu. Tapi, mungkin juga gue akan disatukan dengan orang yang jauh lebih menyayangi gue dengan cara yang berbeda.
Ikhlas.
Itu yang gue dapat selama gue jadi istri dari seorang Jeffrey Aditama.
"Aku sayang kamu, Nan." Gumamnya sangat pelan tapi masih bisa gue dengar.
Dia gak pernah menuntut gue untuk membalasnya dengan ucapan "aku juga sayang sama kamu." karena baginya itu bukan masalah besar.
Karena dia tau, mengucapkan kalimat "aku sayang kamu" itu bisa jadi hal yang paling sulit bagi mereka yang gak terbiasa melakukannya. Walaupun mungkin sebagian orang ada yang berasumsi "ah elah tinggal bilang doang gengsi banget." tapi bagi mereka begitupun gue, kalimat itu gak sesimple itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
More | JJH ☑️
Random"Lo tampan, mapan, punya segalanya. Mana ada orang waras mau di jodohin di era milenial gini?" "Saya mau." 'cause we can be more perfect if we're together.. bahasa ; start from - 2019, july 20th. ; ended - 2020, january 09th.