"Lah? Bisa ngomong bahasa Indonesia?" ~Talya
"Gak harus orang Jakarta doang, kan?" ~cowok asing nan baik hati (tapi dinginnn)
..
..
..
Cogan
1 jam telah berlalu sejak pantatku hampir gepeng di atas besi merah ini, sejak kedua tanganku melepuh dan lecet karena berpegangan pada besi truk, dan sejak kedua ekor babi mengadakan konser dadakan.
Meskipun begitu, kurasa perjalanan kali ini terbilang unik.
Kenapa? Karena walaupun gendang telingaku hampir pecah gegara suara nyanyian fals oinky, tapi setidaknya kedua mataku bisa menikmati pemandangan memukau di sekelilingku secara cuma-cuma--terkecuali pemandangan di depanku yang tertutup pembatas truk.
Tapi ya gitu, cuma mataku aja yang menikmati perjalanan. Sedangkan sisanya sudah bisa kalian tebak bernasib seperti apa.
Setelah sepuluh menit kuhabiskan dengan menikmati pemandangan-pemandangan langka di sekitar, telingaku tidak sengaja menguping pembicaraan Mamah dengan seseorang. Yang membuatku makin penasaran, saat aku menyadari lawan bicara Mamah bukan lagi Mama Antika--adik ipar Papa.
"Kamu yang tadi nolongin anak Tante, Tante lupa bilang terima kasih ya nak?" tanya Mamah ke lawannya. Tapi, apa harus Mamah mengangkat-angkat lehernya begitu?
"Iya Tan..." Celetuk suara cowok yang tengah menggantung kalimatnya.
Tan? Aku dipanggil kah?
"Iya?" teriakku berniat membalas panggilan orang tadi tanpa berbalik menatapnya. Memang sih agak tidak sopan, mengingat orang itu adalah orang asing. Tapi salahkan pemandangan di depanku karena aku tidak bisa berpaling darinya barang semenit! Hehehe...
"..."
Lah kok pada diem semua?
"Kak, kakak bicara sama siapa?" celetuk Mamah setelah lama terdiam.
"Hah?" Aku berbalik menatap Mamah sambil berpikir keras.
ASTAGA!
Jadi yang tadi itu... b-bu-bukan manggil namaku?
DAMN!
"E-enggak k-kok Mah, itu, tadi lagi nyanyi terus ada nadanya yang kayak gitu hehe,"
Siap-siap aja nih muka bentar lagi bakalan terpajang di dinding truk.
"Oo kirain..." fyuhh... untung Mamah cuma ber-O doang. Tak lama, Mamah kembali mendongak menatap lawannya tadi, "Oh ya, kita belum kenalan ya? Tante namanya Ira, panggil aja Tante Ira." tekan Mamah di akhir kalimatnya membalas kebingungan orang tadi. "Kalau kamu namanya siapa?"
"Saya Uga. Kalau ini Gerson," Ucap suara pria dari depan sana. Ralat, bukan pria, tapi sepertinya cowok seumuranku.
"Ooo..." Mamah ber-O lagi. Tiba-tiba kepala Mamah menengok ke arahku, "Kak, kenalan dong!" Seru Mamah yang membuat jantungku hampir copot.
Sontak kepalaku langsung menengok cepat ke arah Mamah. "M-maksud Ma-Mamah, a~ku Mah?" Balasku gugup setengah mati.
Aku nggak salah dengar? Tadi yang Mamah maksud itu aku bukan sih? Malu lagi dah kalau aku malah salah jawab pertanyaan orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
CO(US)IN [Selesai]
Romance"Dear U... I have something for U. It's about U." »💌 CO(US)IN book 1 Hei! Apa di dunia ini ada jasa menitip salam? Jika ada, aku ingin menitip salam untuk semesta sekarang juga. Bilang padanya, "Persetan dengan hubungan darah." ~✿~ Semua ini bermul...