Part 3. "Kesialan Beruntun"

335 25 16
                                    

"Makasih ya Om," ~Talya

"Om?" ~Om misterius

..

..

..

Kesialan Beruntun

"Dek!" Panggilku seraya berlari menghampiri Ello yang tengah berjongkok dekat bukit pasir.

"Kak, liat deh!" perintah Ello yang kemudian menundukkan kepalanya, melihat sesuatu di kakinya.

Aku ikut menatap ke bawah kaki Ello.

Seketika mataku melebar dan ikut berjongkok di depan Ello. "Wuahh ganteng banget dia! Hai sayang, nama kamu siapa, hmm? Siapa yang paling ganteng di sini, baby?" Tanganku terulur mengelus anjing cokelat yang sedang berbaring nyaman karena perutnya dikelitiki Ello.

"Lu udah gila ya Kak?" tiba-tiba Ello melontarkan kalimat yang berhasil menamparku.

Ishh! Dasar mulut kurang belaian!

Aku mengangkat kepalaku dan menatap Ello tajam. "Maksud lu?" tanyaku cepat dan sinis.

"Lu bicara ma anjing." jawab Ello singkat.

Muka lu doang ganteng. Umpatku dalam hati lalu tersenyum lebar selebar-lebarnya. "Iya, gua udah gila. Dari pada lu, bicara sendiri," balasku puas.

"Iyain gua mah," Ello kembali mengelus-elus kepala anjing cokelat itu yang kini terlihat tertidur pulas dengan kepala di kaki Ello. Kepala anjingnya masih nyambung sama badannya kok, tenang aja.

Akhirnya aku ikut mengelus-elus kepala si doggy. Oh iya, aku ini orangnya suka banget sama hewan-hewan lucu. Beda ceritanya kalau manusia yang bertingkah seperti hewan.

"Kak, ada yang lagi liatin lu." celetuk Ello yang membuatku refleks menengok ke balik punggungku.

"JANGAN NENGOK OON!" Jeritan kecil Ello membuat kepalaku terpaksa berputar kembali menghadapnya. "Jangan nengok pinter, nanti dia tau!" lanjut Ello masih berbisik.

Tadi bilangin kakaknya oon, abis itu pinter, entar apa lagi tuh anak? Gila?!

Aha! Aku ada ide!

Aku menghela napas panjang, lalu... "KOK LU NGOMONGNYA BISIK-BISIK GITU DEK?!" Teriakku membuat tangan Ello segera membekap mulutku sambil melempar tatapan Medusa.

"Ssssshhhtt!" Ello meletakkan jari telunjuk di bibirnya. "Abis dah gua! Elu sih Kak, gara-gara lu orangnya jadi nengok kan," Protes Ello tidak terima. Ehhh harusnya kan aku yang nggak terima kalau mulutku dibekap tiba-tiba gini, ya nggak tuh?

"Yaumm lepasmm tangmmm lumm dulmmm" Tuh kan jadi susah ngomongnya!

Akhirnya Ello menyingkirkan tangannya dari mulutku.

"Emangnya yang liatin gua siapa sih? Kok sampe heboh banget, jan jangan kakek-kakek lagi yang liatin gua?! Iyakan! Aaahhh amit-amit_"

"Shtt shtt shtt!" 'sht'an Ello kini lebih panjang. "Cerewet banget sih lu! Yang liatin lu itu bukan kakek-kakek, atau nenek-nenek, atau orang gila atau apapun itu deh yang ada dipikiranlu!" lanjut Ello sambil membuka jari-jarinya seperti sedang menghitung.

"Terus siapa dong? Hantu sekitar ya? Iiii ngeriii..." Cicitku sambil bergidik sendiri. Ini nih, ini baru definisi polos-polos goblok.

"C_" kalimat Ello tiba-tiba terpotong sama_

CO(US)IN [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang