Part 20. "Penyemangat Baru"

49 11 0
                                    

"Ternyata benar. Kepergianmu menghadirkan kedatangan baru untukku. Aku jadi lebih takut, bagaimana jika kedatangan mereka membuatku lupa tentang kepergianmu?"
~Talya

..


..


..

Penyemangat Baru

Aku turun dari batu di pinggiran tadi dan berendam di sungai tidak lama setelah Edo pergi.

Lalu Edo?

Dia kini telah bergabung dengan the gang usai perdebatan yang panjang denganku.

"Woi Kak!" Ello memanggilku ke bagian sungai yang terdapat banyak batu besarnya. "Liat deh"

Aku melihat ke bawah. Sebuah cahaya tampak keluar dari dalam sungai, menampakkan seberapa dalamnya sungai ini. Sungainya tidak dalam, bahkan airnya hanya sebatas lututku. Tapi cahaya itu darimana? Tampaknya berasal dari sebuah benda di dasar sungai.

Aku penasaran. Tanganku masuk ke dalam air, berusaha menjangkau benda itu. Aku sedikit takut ketika hendak mengambil benda itu, karena teksturnya agak... licin?

"Sini dah gua yang ambil," Ucap Ello bersama tangannya yang tiba-tiba masuk ke dalam sungai, mengambil benda tersebut lalu_

"WUAWWWWWW!!!" Mataku berbinar. Tanganku terangkat mengambil benda tersebut dari tangan Ello.

"Gua belum pernah liat batu yang kayak gini. Kayak..."

"BERLIAN!" potongku.

"Kambuh dah alaynya." Ello pergi dari depanku.

"Bodo. Tapi siapa yang gak takjub coba kalo liat batu yang mirip kayak berlian!"
Aku mengusap, mencium, lalu memeluk batu berlian penemuanku. Iya, penemuanku. Hanya saja tanganku keduluan sama tangan Ello.

***

"Nih, diminum gih mumpung masih anget." Kak Kenta--kakak kandung Kevin--datang dengan membawa nampan logam berisikan lima gelas teh hangat.

Baru saja Kak Kenta hendak menaruh nampannya, kami berlima langsung mengambil gelas teh masing-masing dengan tangan bergetar. Ralat, mereka berempat yang tangannya bergetar tepatnya. Ckckck..

Oh ya, aku belum cerita ya?

Flashback On

"Woi! Udahan yuk berenangnya, mataharinya udah mau tenggelam tauu!" Teriakku sambil menepuk-nepuk tangan dan berteriak sekencang mungkin.

"Dikit lagi!" Balas keempat cowok laknat yang malah tambah keasyikan berenang di sungai.

One hour later.

"Yaampunn! Ello, Aldo, Kevin, Edo! Udah malem tuh, dinginnn... Berenangnya udahan ngapaaa arghhh!" Teriakku sedikit memelas, berekspektasi mereka akan selesai setelah suaraku habis karena berteriak.

"Dikit lagii dah, janjiii!" Teriak Ello yang tengah menahan malu karena celananya baru saja dipeloroti Kevin. Untung pake celana dalam!

"Kakak lu cerewet amat, kek emak-emak marahin anaknya." Edo berbisik ke Ello yang sampai di telingaku. Yup, sampai, mereka berempat kan lagi di depanku.

"Heh! Lu bilang apa tadi?! Lu kira gua kagak denger?!!!!" Teriakku sengit dan_ DUARRRR!!! Gunung api di atas kepalaku meletus.

"Nggak." jawab Edo, Ello, Kevin, juga Aldo serentak.

CO(US)IN [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang