"Nih denger ya. Gue orang Depok. Dan Depok itu bukan kota. Lebih tepatnya kampung. Jadi yang harusnya dibilangin orang kota itu.. ya elo!"
~Talya..
..
..
Orang Kota
"Dia juga harus minta maaf sama lo." Kak Uga menatap dalam kedua irisku.
"Tapi Kak_"
"Dia juga salah." Sela Kak Uga. Tiba-tiba dia memajukan tubuhnya ke arahku, membuatku gelagapan setengah mati. "Sama lo." Tunjuknya dengan jari telunjuk tepat di depanku.
"Ekhem." Dehamku berusaha memecah keheningan di saat jarak antara aku dan Kak Uga tidak tersisa banyak.
Kak Uga mengedipkan matanya. Sesaat kemudian dia menjauhkan tubuhnya dari tubuhku ke tempat semula, diikuti jari telunjuknya yang ditarik kembali. Lalu menggaruk tengkuknya yang aku yakini tidak gatal.
Aku berbalik, berniat menyusul Gerson yang sayangnya entah dimana sekarang. Usut punya usut, sebuah pergerakan tiba-tiba menyentuh pergelangan tanganku.
Deja vu.
Aku kembali berbalik, menatap sosok di depanku yang baru saja menyentuh tanganku tiba-tiba--salah satu hal yang akh benci. Aku menyipitkan mata atas tingkahnya.
"Mau kemana?" Tanyanya rendah.
"Cari Je_ Gerson. Kemana lagi?"
"Lo gak mau masuk?" Dagunya menunjuk ke rumah kayu di seberang jalan.
"Mau. Tapi nanti, kalo udah ketemu Gerson."
Aku memperhatikan Kak Uga yang hendak membuka mulutnya ragu. "Lo sama Gerson ada hubungan apa?"
Maksudnya apa dia tanya begitu?
"Temen." Jawabku acuh.
"Cuma temen?"
Aku mengangguk. "He'em. Gak lebih." Tiba-tiba aku sadar akan satu hal. "Tunggu. Lo kenapa jadi nanya gitu?" Irisku berusaha mencari sesuatu yang dia sembunyikan di balik iris kelamnya. Karena bagaimanapun, mata akan berbicara selama mulut tidak terbuka. Nihil, aku gagal membaca tatapannya, seperti biasa.
"Karna gue sebagai kakak berhak ngelindungin adeknya."
"Ohok ohok! Gu_ gue gak salah denger?" Aku tertawa paksa setelahnya.
Uhh! Pahit amat dibilang adek dia.
"Mau masuk apa nggak? Kalo enggak bilang kek, supaya gue ambilin sleeping bag buat lo tidur sini." Ujarnya lagi.
"Ogah! Lo aja sono. Udah ah byeee!" Aku mengangkat dan melambaikan tangan ke arah Kak Uga seraya berjalan ke seberang, tempat rumah kayu--angker--berada.
"Bye cantik!" Lambainya lalu berlari mendahuluiku dan hilang di balik pintu rumah.
Aku menarik semua oksigen yang ada di sekitarku lalu, "KAK UGAAAAAAA!"
KAMU SEDANG MEMBACA
CO(US)IN [Selesai]
Romance"Dear U... I have something for U. It's about U." »💌 CO(US)IN book 1 Hei! Apa di dunia ini ada jasa menitip salam? Jika ada, aku ingin menitip salam untuk semesta sekarang juga. Bilang padanya, "Persetan dengan hubungan darah." ~✿~ Semua ini bermul...