"Kenapa? Kangen ko sama saya? Hahaha, baru saja beberapa menit lalu saya bicara sama_"
~Gerson"Makasih."
~Talya..
..
..
Damn! Gerson lagi
SAMPAIIIIIIIIIIIIIIIII?!!!!!!"M-Mah ki-kita udah sampai?" Tanyaku gelagapan.
Mama yang terlihat bersusah payah mendaki ke atas penginapan tampak tidak menghiraukan pertanyaanku.
"Kak, emangnya bener penginapannya yang itu, yang di atas sana?" celetuk Ello di belakangku, karena jalan yang sedang kami lewati untuk sampai ke atas penginapan hanyalah jalan setapak yang muat untuk satu orang.
"L-lu t-tau d-darimana?"
"Dari Papa." jawab Ello santai.
"P-PA_" Ucapanku terpotong bersamaan tanganku yang hendak meraih koper tidak bisa meraba keberadaan koper tadi di belakangku.
Ketika aku menengok ke belakang, tiba-tiba mataku menangkap sesosok koper berwarna merah, yang berjarak 5 cm di belakangku sedang perlahan-lahan menuruni bukit dengan keempat rodanya.
Aku berniat menyusul si koper yang kini sudah 10 cm di depanku, sebelum tiba-tiba sebuah tangan dengan otot-otot kecil menahan koper itu.
"K-ka_"
"Untung saya pegang, coba kalo tidak, pasti dimarahi moko Mama'mu itu." ujar seorang cowok di belakangku. Dan tentu saja, aku tahu itu bukan Kak Uga.
Aku mengangkat kepalaku kaku, melihat cowok itu dari bawah hingga ke atas.
"GERSON?!!!!!" balasku sedikit keras.
"Kenapa? Kangen ko sama saya? Hahaha, baru saja beberapa menit lalu saya bicara sama_"
"Makasih." Jawabku sinis, lalu berbalik dan kembali mendeki setelah merebut koper yang tampaknya ditahan oleh tangan Gerson.
Kenapa harus dia?
Kenapa bukan_"Sini." lagi-lagi sebuah tangan merebut koper dari tanganku. Bedanya, kini bukan hanya gagangnya yang berani dia rebut, melainkan sudah berani mengambil alih koperku sepenuhnya.
Aku ingin menahannya, tapi entah kenapa tanganku malah merelakan koper itu.
Setelah mengambil ancang-ancang, aku berbalik kencang ke belakang.
"GUE BILANG NGGA US_ Kak Uga?" Teriakanku tertahan saat melihat koperku telah berada di atas pundak Kak Uga."Owh nggak usah.. Yaudah." balas Kak Uga sambil mencondongkan badannya ke arahku, tanpa mengira-ngira lebih dulu sehingga koper di atas pundak Kak Uga hampir jatuh menimpaku.
"Ng-ngga kok, gue nggak bilang nggak usah.." Aku mempercepat jalanku begitu menyadari rasa hangat mulai menjalar di kedua pipiku.
"Orang kota gitu ya, abis ditolongin malah ninggalin." kalimat Kak Uga membuatku menengok ke arahnya, lalu mencibirkan bibirku, meledeknya. "Orang kota! Woiii orang kota!"
Aku hanya berjalan tanpa menghiraukan Kak Uga dan teriakannya. Sesekali aku menunduk dan menahan tawa ketika membayangkan Kak Uga seperti orang bodoh yang aku abaikan. Meskipun hati kecilku bilang... "Jangan gitu. Lagian emang bener kalo kamu ninggalin dia, padahal dia abis nolongin kamu.", tapi sisi lain hatiku malah bilang... "Udah cuekin aja, lagi pula kan dia yang salah bukan kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
CO(US)IN [Selesai]
Romance"Dear U... I have something for U. It's about U." »💌 CO(US)IN book 1 Hei! Apa di dunia ini ada jasa menitip salam? Jika ada, aku ingin menitip salam untuk semesta sekarang juga. Bilang padanya, "Persetan dengan hubungan darah." ~✿~ Semua ini bermul...