S2. Part 20: I LOVE YOU TO MY UNIVERSE

2.4K 115 9
                                    

[Nikmati ceritanya, author harap kalian nggak kehilangan plot pentingnya]


[Masa sekarang]

Aku memandangi indahnya panitai biru di balik jendela kamar hotel, pagi cerah yang begitu memabukkan menyambutku dengan semua orang yang berada di kota kecil ini. Kukenakan piyama lengkap dengan Vero yang masih terlelap di sampingku. Kepalaku begitu panas setelah ingatan yang menghantamku seketika. Jantungku bersahutan mengetahui fakta mengejutkan yang tak pernah kusangka-sangka.

Tentu saja semuanya akan seperti ini bila aku menyukai kakak angkatku sendiri!

Aku menggeser tubuhku mendekati Vero, menatapnya dalam dekat. Ingin sekali aku mencium keningnya, membelai wajahnya, memeluknya, mengangis sekeras mungkin dan berlindung di dekapannya.

Air mata menggantung mengisi pelupukku. Haha... ternyata tak mungkin aku bisa melakukannya!

Vero membuka ujung matanya perlahan. Aku langsung menjauh dan duduk bersandar kepala ranjang.

"Qwen? Kau sudah bangun?"

Oh god! Aku benar-benar mencintai laki-laki ini...

Vero mengedip-kedipkan matanya, mencoba menerima rangsangan cahaya matahari yang menyeruak masuk kedalam kamar. Ia mengulai lemah dan bangun perlahan, duduk bersebelahan denganku.

"Aku akan segera check-out hari ini... Mandilah dulu. Aku ingin siap-siap." Ucapku lembut sambil menatap bola matanya. Entah kenapa, melihatnya bangun di sampingku, bersamaku, membuatku begitu bahagia.

Vero balik menatapku, menatapku dengan pandangan tajam penuh tanya. Ia mendekatkan tubuhnya padaku. "Kau... sudah ingat semuanya?"

Alisku terangkat kaget, "Uh... apanya?"

"Kau sudah ingat semuanya kan?"

Aku terkejut, bagaimana dia bisa tau?

"Ingat apa emang? Minggir sana, kau bau!!" aku memukul pundak Vero dan langsung menjauh darinya. Aku mendengar Vero mendengus setengah tertawa, lalu ia langsung beranjak dari kasur dan berjalan kearah kamar mandi. "Baiklah, aku akan mandi dulu, kau siap-siap saja dengan barang-barangmu."

Aku memasukkan barang-barangku kedalam koper. Pikiranku kembali melayang, apa yang harus ku lakukan sekarang? Setidaknya saat ini aku bisa memastikan bahwa Papa masih belum melakukan keputusannya untuk membuang Vero. Sial! Ternyata hartanya lebih penting dari pada Vero.

Setengah jam berlalu, jantungku semakin berdetak cepat. Aku memutuskan untuk menyimpan ingatanku seorang diri. Sampai aku menemukan jalan keluar, aku akan tetap bersikap seolah aku hilang ingatan. Bila aku mengingat bagaiamana ayah menjodohkanku dengan Geraldyn, itu artinya ia masih belum mengambil langkah untuk memutuskan kontrak kerja Vero sebagai CEO, dan bisa kupastikan, ia juga belum membatalkan saham yang akan menjadi milik Vero.

Vero ahirnya keluar dari dalam kamar mandi dengan keadaan basah dari ujung rambut hingga ujung kaki. Ia keluar hanya dengan berbalut selembar handuk. Ah, SIALAN!! Vero berbohong padaku bahwa kita belum 'melakukannya'!

Otot V di bawah perut Vero, setiap lekuk abs yang benar-benar indah, kulit seputih susu dengan bulu tipis yang begitu..

Oh my god!! Fxxk fxxk fxxk..... jangan memandangnya! Jangan memandangnya QWEN!!

Aku langsung mengalihkan pandanganku dan kembali fokus mengepaki barangku kedalam koper.

"Satu jam lagi supir akan menjemput kita?"

DELETED SCENESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang