Qwenly memasukkan barang-barang bawaannya dengan keras kedalam loker. Tatapannya tajam, mencoba mengendalikan amarah dan rasa takut dalam dirinya. Sial! Kalau Vero masih saja berada di dekatku, usahaku selama empat tahun akan terbuang sia-sia. Apa yang harus ku lakukan?
Qwenly memegangi kepalanya dan bersandar di depan loker. Tiba-tiba Erika menyenggol pundaknya dari samping.
"Kenapa masih pagi wajahmu kusut seperti itu? Baru saja putus dengan Randy?"
Qwenly langsung memukul keras kepala Erika, satu satunya wanita sebaya di Nine Florist. "Jangan bercanda, Erika!"
"Lagian kalian berdua sama-sama lesu... padahal masih pagi!"
"Sandy lesu? Kenapa memang?"
"Entahlah... anak itu bersikap aneh hari ini!"
Qwenly mendengus lalu bersiap untuk keluar. "Sudahlah ayo cepat ke depan!"
Suara hening di area toko masih sangat sepi. Seperti biasa Qwenly selalu datang paling awal bahkan dibanding Jillian.
"Ck... sudahlah! Kita harus ke kebun-" mata Qwenly tiba-tiba menangkap sesuatu di dalam tas Erika yang sedikit terbuka. Qwenly langsung menyahut tas jinjing merk LV asli milik Erika, lalu membuka tasnya paksa. Mengeluarkan empat kaplet obat legal tapi tabu untuk di gunakan.
"Hey Vin!! Kembalikan!!"
Qwenly mengembalikan tas super mahal yang tak mungkin di beli oleh orang yang hanya bekerja di toko bunga, tapi ia dengan sengaja mengambil obat itu dan menyembunyikannya.
"Erika! Kau masih saja keluar dengan Om-Om? Kau gila apa?? Dan ini?? Bagaimana bisa kau membawa obat semacam ini kemana-mana!!"
Erika tersenyum nakal, "Heey... Hiregra itu obat paling ampuh Vivin... jadi kalau kau ingin benar-benar merasa ada di 'puncak' tapi kau tetap sadar, kau-"
Qwenly sekali lagi memukul kepala Erika, hanya saja kali ini ia memukulnya dengan sangat keras. "HEY! Kau gila apa!! Memang kau tak bisa puas tanpa pakai obat peunjang seperti ini! Ah!! Sial!! Aku sudah sangat pusing mengurusi masalah di rumah. Sekarang di tempat kerja aku juga harus mengurusimu! SIAL!"
"Vivin... tenang saja, toh aku hanya menggunakannya di saat saat tertentu saja... kadang-kadang partnerku yang meminumnya!"
"Aku akan membawa obatmu ini... ini harganya mahal kan? Kalau aku tau kau membawa ini lagi, aku akan mengambilnya lagi!"
"Vivin!!"
***
Malam bergulir dengan cepat. Hari ini Vero hanya berada di rumah untuk mendesain interior rumah kecil milik Qwenly yang mungkin untuk sementara akan ia tinggali bersama. Ia menginstal counter di dapur, mengganti kompor menjadi kompor induksi, mengganti meja makan, menata ulang area tempat tidur hingga tempat itu benar-benar hampir terlihat ruangan yang berbeda. Vero sangat tau apa yang ia lakukan hari ini pasti juga di sukai Qwenly mengingat mereka memiliki selera yang sama.
Rumah super kecil minimalis ini sekarang menjadi rumah yang benar-benar nyaman dan terasa mewah.
Vero duduk di atas ranjang sambil menatap TV yang ia pasang di depannya, menempel di dinding dengan sempurna. Ia menikmati acara TV nasional yang menampilkan berita mengenai penggundulan lahan berakibat fatal sambil sesekali berdecak.
Pintu masuk rumah berderit dan terbuka dari luar. Vero mengalihkan pandangannya, menatap kedatangan Qwenly. Qwenly sedikit terkejut dengan pemandangan dalam rumahnya yang sangat berbeda. Tapi ia hanya bersikap seadanya. Ia sudah bisa menebak, hal-hal seperti ini pasti akan terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELETED SCENES
RomanceAku wanita tak menarik bertubuh gendut, tapi ketika aku terbangun dari tidur panjangku... aku terkejut bukan main. Aku berubah menjadi cantik nan langsing, bahkan kakak angkat laki-laki yang selalu membencikupun, tiba-tiba mengatakan, "Qwenly, seben...