Keadaan juna yang semakin hari semakin membaik membolehkannya untuk pulang. Masalahnya sekarang adalah, juna harus pulang kemana? Rumahnya penuh sama wartawan dan juna belum bisa banyak ditanyai soal kejadian pemukulan itu.
“Ke rumah mas aja..” tawar mas ian, juna menoleh dan hampir mengangguk ketika mas delon menyela.
“Rumah kamu juga penuh wartawan, adrian..”
Mas ian menghela nafas. Rendi menoleh ke arah juna yang menggeleng pelan.
“Juna ngga mau..” kata juna, rendi mengangguk lalu mengelus kepala anaknya yang masih diperban.
“Apa rendi pulang ke solo aja, ya?” kata rendi
“Jangan. Ke rumah mas aja.” sahut mas delon, mas ian menoleh menatap mas delon nyalang.
“Apa lagi ini?” batin mas ian.
“Nanti kita ngerepotin om delon..” kata juna, mas delon menggeleng.
“Engga kok. Ada kamar tamu kosong di rumah mas, kalian bisa tidur disana. Lagian kalau saya pergi pergi, biar anak saya ada temennya.”
Iya, mas delon ada anak asuh. Masih kelas 3 SMP. Di ambil dari panti asuhan pas mas delon baru pulang dari jepang dan tinggal sendiri. Karena sepi, akhirnya mas delon mutusin untuk ambil anak asuh. Cowo anaknya, ganteng dan mirip sama mas delon.
Rendi menoleh ke arah anaknya lagi masih ngelusin kepala anaknya.
“Um.. juna nurut bunda..” kata juna, rendi diem sebentar lagi mikir.
“Yaudah deh.. rendi ke rumah mas delon aja..” kata rendi, mas delon senyum lalu mengangguk.
Mas ian menghela nafas, berusaha menahan amarahnya atas senyum kemenangan mas delon.
“Mas anterin kamu ambil pakaian..” kata mas ian,
“Ngga usah..” kata mas delon,
“Nggapapa.. juna mau sama ayah dulu..” sahut juna karena dia juga pusing lama-lama liat dua orang ini ribut terus.
“...ah- okay.” kata mas delon melemah,
Mas ian sigap mengambil tas besar di sofa, sementara rendi mendorong kursi roda juna.
∆∆∆
“Yah?” panggil juna ke ayahnya yang lagi masuk-masukin barang ke mobil.
“Iya?”
“Om delon baik ngga, sih?”
Mas ian diem. Tas terakhir udah dia masukin, sekarang dia jalan nyamperin anaknya sambil nunggu rendi ngambil barang-barang lainnya.
“Kenapa tanya gitu? Juna suka om delon, ya?” tanya mas ian, juna geleng
“Bukan.. juna penasaran aja, yang deket sama bunda orangnya kaya gimana. Terus, katanya dulu ayah sama om delon satu kelas, jadi juna tanya.”
Mas ian diem lagi, mikir kata-kata apa yang harus dikeluarkan.
“Kalau ayah bilang ngga baik, pasti kesannya ayah jelek-jelekin om delon.. tapi kalau ayah bilang baik, takut ternyata itu bohong.” jawab mas ian, juna mencerna kalimat ayahnya terus ngangguk pelan.
“Tapi.. mungkin aja perkiraan ayah salah, nanti kan adek tinggal sama om delon, adek liat sendiri aja om delon gimana, ya?”
Juna ngangguk lagi. Ngga berapa lama rendi keluar rumah sambil bawa tas gede, kesusahan akhirnya diseret sama dia. Mas ian sigap langsung lari kecil ke arah pintu terus bantu angkat tas yang dibawa rendi sementara rendi ngunci pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Kok Gitu, Sih!? (Original Plot)
Random[Complete ✔] Plot asli dari Tetangga Kok Gitu, Sih!? Kisah persahabatan Angga dan Juna yang mengalami lika liku sejak perceraian kedua orang tua mereka masing masing. Diwarnai kisah cinta Mas Ali dan Mas Chandra serta Mas Ian dan Rendi. ⚠bxb ⚠bahasa...