3 jam sebelum kejadian.
“Adeeekkkk! Maem dulu, naakk~” teriak rendi dari ruang tamu,
“Yaudah mas.. aku mandi dulu, ya? Gerah banget.. panas-” rendra berpamitan, rendi tersenyum lalu mengangguk.Rendra ikut tersenyum lalu berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi, berpapasan dengan juna yang baru keluar dari kamarnya.
“Om! Baju juna dong~ baruuu~” kata juna sambil nyengir, rendra ketawa.
“Dari ayah, ya? Wihhh kereenn~”Juna nyengir makin lebar, rendra juga ketawa lalu ngacak rambut juna pelan.
“Heh! Maem sana, nanti bundamu ngamuk lho? Dah, om mau mandi-”
Juna ketawa geli bayangin bundanya ngamuk.
“Siap, om!” kata juna terus gerakin kursi rodanya ke ruang tamu, nyamper bundanya.. mau apa? Ya pamer baju lah.
“Bunda!” panggil juna, rendi yang lagi fokus liat sinema pintu taubat akhirnya menoleh,
“Liat dong baju juna~ keren, ya?” kata juna sambil berusaha nunjukkin sweater warna ungu yang dia pakai ke bundanya, rendi ketawa pelan.
“Dari ayah, dek?” tanya rendi, juna ngangguk sambil nyengir.
“Ayah tau banget juna pengin inii.. kata ayah ini hadiah buat juna, karena juna ranking satu, kan selama sekolah juna ranking satu ngga pernah dikasih hadiah.. kata ayah nanti hadiah lainnya nyusul, bundaa~”Kumat. Cerewetnya juna kambuh, rendi cuma geleng-geleng aja dengernya sambil ketawa.
“Jangan ah, "nanti ngerepotin.." bilang gitu ke ayah-”
“Ngga mau- juna seneng dikasih hadiah sama ayah-” juna nyengir, rendi ketawa.
“Yaudah.. yaudah.. eh, sana makan cepet.”
“Iyyaa~ bentar ya juna makan dulu, nanti liat tv bareng!” kata juna terus gerakin kursi rodanya ke dapur.
Rendi selalu senang seperti ini saat melihat anaknya kembali akur dengan mas ian. Hingga kebahagiaannya terenggut oleh satu panggilan telfon, dari delon.
“Rendi keluar sebentar, mas mau ngomong..”
“Nggak.”
“Rendi tolong..”
“Nggak, mas.”
“Hhh~ rendi.. mas mohon~”
Rendi mengernyitkan dahinya begitu dia mendengar suara mas delon yang parau dan gemetar, seperti menangis. Dan benar, itu suara tangisan. Mas delon menangis di ujung sambungan telfon, rendi diam. Lalu memilih menurut.
Rendi baik hatinya, dia tidak bisa membenci orang lain.“Iya, mas. Rendi keluar.” katanya kemudian berdiri,
“Ngga usah ijin.. mereka ngga akan ijinin kamu.. sebentar aja-” kata delon, rendi diam karena terkejut sepertinya delon bisa membaca gerak geriknya.
Ia lalu memilih melangkahkan kakinya keluar.
Pilihan yang salah, rendi.Rendi melihat mobil putih di seberang jalan, itu mobil mas delon. Dia berjalan ke arah mobil itu dengan perasaan was-was. Ketakutan setengah mati. Namun tak ada pilihan lain, dia sudah keluar dari rumahnya.
Mas delon membukakan pintu mobilnya, mempersilahkan rendi untuk masuk. Rendi menurut, masuk lalu menutup pintu mobilnya. Di detik selanjutnya mesin mobil berbunyi, rendi menoleh. Wajahnya panik, ketakutan.
“Mas akan bawa kamu ke suatu tempat, kita ngobrol disana.
Rendi diam, memegang sabuk pengamannya erat. Sepanjang jalan dia terus berdoa agar juna hidup bahagia kalau-kalau dia mati hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tetangga Kok Gitu, Sih!? (Original Plot)
Random[Complete ✔] Plot asli dari Tetangga Kok Gitu, Sih!? Kisah persahabatan Angga dan Juna yang mengalami lika liku sejak perceraian kedua orang tua mereka masing masing. Diwarnai kisah cinta Mas Ali dan Mas Chandra serta Mas Ian dan Rendi. ⚠bxb ⚠bahasa...