2

90 7 0
                                    


"dia ada di luar" jawab Jasmine.
"oh,  kamu kan ada mata kuliah hari ini, kenapa kamu tidak segera bersiap?" tanya Syifa.

"hari ini aku tidak masuk,  kurang enak badan"
"kamu lagi isi?"tanya syifa lagi spontan, dengan senyumnya.

"hmm,  aku lagi datang bulan karena itulah aku kurang sehat" jawab Jasmine.

"yah,  padahal aku udah berharap, pengen cepat-cepat liat bayi kamu soalnya"kata asyifa.

"kalau gitu kamu aja yang nikah, umur kamu udah 20 syifa" kata Jasmine.

'salah milih topik' fikir Syifa.

"tapi kamu terlalu berharap pada pria yang di mimpi mu itu" kata Jasmine.

"astagfirullah jasmine,  aku udah telat, aku berangkat. Assalamualaikum"  kata syifa sambil berlalu keluar dari kamar meninggalkan jasmine.

"Asyifa kamu kan belum sarapan" teriak jasmine dari belakang.

"tidak sekarang jasmine,  nanti aku sarapan  di kantin aja, Assalamualaikum"ucapnya sekali lagi.

"waalaikum salam"jawab Jasmine pelan.

Tiba-tiba seseorang  memeluk nya dari belakang.
"kamu kenapa ada disini bukannya kamu kurang enak badan?" tanya fikri,suami dari  jasmine.

"tadi aku anter syifa ke depan" jawabnya.

"baiklah sekarang kamu istirahat"kata suaminya sambil membawanya ke kamar mereka untuk beristirahat.

****

Asyifa.

Ku lajukan motor ku dari pekarangan rumah milik Jasmine dan suaminya. Entah karena apa aku merasa tak suka jika jasmine selalu membahas  tentang  Fatih yang tak nyata,  Fatih adalah nama dari sosok pria yang selama tiga tahun ini hadir dalam mimpi ku.

Aku mungkin terlalu bodoh untuk mempercayai bahwa ia benar-benar ada. Tapi saat fikiran ku menolak bahwa ia ada,  justru hati ku seolah yakin bahwa suatu saat aku akan bertemu dengannya,  dan aku percaya pada apa yang di rasakan hati ku.

Saat tengah asik dengan fikiran ku tiba-tiba motor yang ku kendarai mati.
"astagfirullah, motor ini kenapa? "tanya ku pada diri sendiri.

Jalan ini benar -benar sepi tak ada satu pun rumah dekat dari wilayah ini.

Saat ku coba mencari tahu penyebab motor milikku mati tiba-tiba aku teringat sesuatu  bahwa aku lupa mengisi bensin,  aku langsung menepuk jidat karena kecerobohan yang ku lakukan.

"bagaimana bisa aku melupakannya?, ini sudah hampir jam 9 dan tidak ada yang bisa di mintai tolong disini" gumamku pada diri sendiri.

Aku mengedarkan pandangan ku pada tempat ini,  berharap Allah memberikan pertolongan nya.
Pandangan ku terpaku pada sebuah bangunan yang tak terlalu jauh dari tempat ku saat ini.
Semoga saja ada pekerja disana yang bisa membantuku.

Aku terus mendorong motor ku menuju bangunan itu.
Aku berdiri di depan bangunan, setelah memastikan  bahwa motorku akan aman jika aku tinggal, aku terus berjalan lebih dekat.

"Assalamualaikum, ada orang disini?" tanya ku sedikit  berteriak.

Tiba-tiba seseorang  dari belakang menjawab salam ku.
Aku langsung berbalik dan betapa terkejutnya aku setelah melihat siapa  yang tengah berdiri di depan ku sekarang.

Pandangan ku terus tertuju pada mata coklatnya,  mengamati setiap inci dari wajah itu, bentuk mata, alis dan warna bola itu.

Deg

Mata itu? sama persis dengan milik fatih.
Ia memiliki bekas luka di bawah dagu nya terlihat seperti goresan.

Tiba-tiba deheman seseorang membuat ku tersadar atas apa yang tengah ku lakukan saat ini, aku tak lagi bisa menjaga pandangan ku, aku merasa  sangat gugup,  dan juga bahagia seseorang yang selama 3 tahun yang selalu  hadir di mimpi ku kini berdiri di depan ku.

Ya, Allah apa yang  harus  kulakukan sekarang?

"apa yang kau lakukan disini?" tanyanya.

Aku terkejut mendengar suaranya sedikit serak, dan terdengar sangat flat, meski tak sepenuhnya.

"am.., itu aku.. Aku"
"apa kau membutuhkan sesutu?" potong nya.
"begini, aku, motor ku mati bensinnya habis, apa kau bisa membantuku?" tanya ku kepada pria itu.

"hmm, baiklah aku akan membantu mu,  kau bisa mengambil setengah bensin motor ku" jawabnya.

Terkejut?
Ya lagi-lagi aku terkejut setelah mendengar penuturannya tadi,  dia mau memberikan bensinnya untuk ku? Lalu bagaimana dengannya?.

"tidak,  kau tidak perlu melakukan itu" kata ku cepat.

Ia berjalan menuju motor ku dan membawanya kearah motornya ia bahkan tak menghiraukan perkataan ku tadi.
Ia mulai membagi bensinnya dan memasukkannya ke dalam tangki motor  ku.

Setiap gerakannya tak luput dari pandanganku.
Entah sejak kapan ia menyelesaikan pekerjaan itu dan aku kembali  terkejut  saat mendengar suaranya.

Ah dasar, kenapa aku tak bisa mengalihkan pandangan ku dari nya?.
Dan lagi apa yang akan dia fikirkan tentang ku?

"aku sudah selesai dan sekarang kau bisa pergi" ucap nya.

"mm, iya te.. Terimakasih" ucap ku sambil berlalu menuju motor ku.

Aku mulai menyalakan mesin dan melajukan motor ku meninggalkan pria itu.

Tak butuh waktu lama aku sudah berada di kampus sekarang tepatnya tempat parkir.

Saat telah memarkirkan motor ku aku langsung berlari menuju kelas saat sadar bahwa ia sudah sangat terlambat.

****

Bersambung....😉

tinggalkan jejak...

Dan maaf jika part yang ini, atau pun yang sebelumnya sama sekali tak berkesan....

Stuck In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang