15

48 2 0
                                    


***

2 hari telah berlalu setelah kejadian itu.

Nampak seorang pria tengah tersenyum sedari tadi, mengingat bahwa hari ini ia akan kembali ke kotanya setelah menyelesaikan pekerjaannya.
Dan itu juga berarti bahwa ia bia menemui calon istrinya.

Calon istri? Tentu saja lamaran nya. Beberapa hari yang lalu telah di terima dan sungguh ia tak sabar untuk hal itu.

Setelah beberapa saat,akhirnya ia telah sampai pada tujuannya.

"assalamualaikum ibu" kata setelah berada di depan pintu sambil mengetuk.

"waalaikumsalam" jawab seorang wanita yang sudah sangat ia rindukan.

"fatih,  kau sudah sampai nak? Ayo masuklah di dalam ada Aisyah Dan Ilham" kata ibu fatimah memberitahu kan kepada putranya.
Sambil berjalan menuju tempat Ilham dan Aisyah berada yabg di ikuti Fatih tepat di belakang nya.

"Assalamualaikum"

"waalaikum salam kak fatih" jawab Aisyah sambil berjalan menuju fatih dan langsung memeluknya.

"baiklah aku akan ke kamar sekarang"ujar Ilham.

"hei, aku baru saja pulang dan kau langsung ke kamar mu?" tanya Fatih.

"memang apa yang harus aku lakukan memelukmu? Tidak akan" jawab Ilham sambil berlalu.

Fatih hanya tertawa mendengar perkataan Ilham. Meski ia merasa ada yang aneh dengan sikap adik kembarnya itu.

"Aisyah, Ilham kenapa?  Apa dia punya masalah?" tanya Fatih kepada Aisyah. Yang hanya di jawab Aisyah dengan gelengan saja.

"Ilham kemana? " tanya ibu Fatimah yang datang dari arah dapur.

"ke kamar bu" jawab Fatih.

"Aisyah, besok kau punya mata kuliah kan?" tanya Fatih.

"iya kak,  besok Aisyah ada jam kuliah, kenapa? Kakak mau bertemu dengan Asyifa kan pasti? "tanya Aisyah penuh selidik,  pasalnya kakaknya tak pernah menyakan jam kuliahnya.
Sedangkan yang di tanya hanya tersenyum sambil menggatuk kepalanya yang tidak gatal.

****

Ke esokan paginya terlihat Ilham telah bersiap untuk ke kampus, saat berjalan menuruni tangga satu persatu ia melihat Aisyah dan Fatih sudah berada di meja makan,dan ibunya yang masih sibuk membuat secangkir teh dan susu untuk Fatih dan Aisyah seperti biasa,  ia pun menghampiri keduanya,  bukan untuk sarapan bersama tapi untuk pamit kepada sang ibu.

"bu,  Ilham ke kampus dulu" pamitnya.

"kamu tidak sarapan dulu? Ibu udah buatkan makanan kesukaan mu" kata ibu Fatimah.

"tidak ibu" jawab Ilham Singkat.

"nak, ibu perhatikan akhir-akhir ini kamu jarang ikut sarapan bersama, kenapa? " tanya ibu fatimah.

"tidak ibu,  Ilham tidak apa-apa,  hanya saja banyak pekerjaan yang harus di kerjakan" alibinya.

"Assalamualaikum" lanjutnya.
"waalaikum salam" jawab ibu Fatimah yabg tetus menatap punggung putranya yang terlihat semakin menjauh, tentu ia khawatir terhadap putranya yang mendadak berubah.

Fatih yang melihat raut ke khawatiran pada ibu nya langsung mengahampiri dan berkata.

"sudahlah ibu, Mungkin Ilham memang sedang sangat sibuk" kata ilham berusaha memberikan ketenangan kepada sang ibu.

"sekarang ibu duduk dan ikut sarapan dengan kami" ajaknya. Yang langsung di angguki oleh Aisyah.

Ibu fatimah pun langsung duduk dan menikmati sarapan bersama anaknya.

Setelah sarapan Fatih dan Aisyah pun juga pamit kepada ibu nya.

"bu, aku dan Aisyah pamit yah" kata Fatih.

"bukannya hari ini kamu cuti? " tanya ibu fatimah.

"iya bu, kak fatih cuti tapi dia mau ikut Aisyah ke kampus" jawab Aisyah.

"ke kampus? Untuk apa? " tanya ibu fatimah lagi.

Baru akan menjawab pertanyaan ibu nya namun langsung di jawab oleh Aisyah.

"ketemu Asyifa bu" jawab Aisyah dengan tersenyum mengejek.

"hmm,  baiklah sekalian bawakan bekal Ilham,  kalian tahukan dia tidak suka makanan luar?"
Kata ibu Fatimah sambil memberi kan kotak bekal kepada Fatih.

"ok,  kami pamit ya bu, doain semoga pertemuan nya lancar" kata Fatih sambil tersenyum yang di angguki oleh Fatimah.

"Assalamualaikum" salam Aisyah dan fatih bersamaaan.

"waalaikum salam".

Saat telah sampai di kampus Fatih dan Aisyah berjalan beriringan menuju jelas Aisyah,namun sebelum sampai di kelas. Aisyah melihat sosok gadis yang begitu ia kenal juga tengah berjalan menuju ke arah yang sama dengannya.

"syifa" panggil Aisyah
Syifa langsung berbalik saat mendengar seseorang memanggilnya.

"kamu baru sampai? " tanya Syifa tanpa peduli dengan sosok pria yang tengah berdiri di samping Aisyah yang sedari tadi memandangnya.

Menyadari bahwa ia terus di perhatikan oleh pria tersebut kini ia mulai merasa tak nyaman.
Aisyah yang melihat hal itu langsung menyenggol lengan kakak nya untuk menyadarkannya,  dan benar saja fatih seketika sadar dari apa yang ia telah perbuat.

"syifa, kenalkan dia kakak ku,  fatih calon suami mu" kata Aisyah menggoda kedua nya.

"hai syifa,  ini pertemuan ke dua kita kan?" tanya fatih

Sontak Asyifa mendongak karena kaget dengan apa yang di katakan Aisyah tadi.

Fatih?

Namun ada yang aneh, fatih yang ia lihat sebelumnya memiliki mata yang coklat.

Mungkinkah ia memakai softlen saat itu?' fikirnya.

'dan apa maksudnya tadi pertemuan ke 2? Bukankah ini yabg ke 3 kalinya?'

"am,  baiklah Aisyah aku ke kelas yah" pamit Asyifah,  ia merasa gugup sekarang, dan yah ia juga merasa ada yang salah dalam hal ini.

"baiklah,  kita ke kelas sekarang,  kak fatih mending kakak keruangan kak Ilham, ibu udah titip bekal kan?" kata Aisyah mengingatkan.

"iya,  baiklah kakak pergi yah,  assalamualaikum " pamitnya sambil berlalu.

"waalaikum salam" jawab keduanya.

Kenapa aku selalu berfikir bahwa ia orang lain? Batin Syifa.

"syifa kamu kenapa? " tanya Aisyah kepada Asyifa pasalnya sedari tadi ia memanggilnya namun tak ada respon dari sahabatnya itu.

"tidak apa-apa" jawabnya singkat

****

Saat ini Asyifa tengah berada di cafe seperti biasa ia akan bekerja hingga jam 8 malam. Namun sedari tadi ia tak bisa fokus pada pekerjaan nya, setrlah bertemu dengan sosok fatih yang ia temui di kampus.

Sesekali ia menghela nafas.

Anisa yang melihat hal itu, langsung mengahmpirinya.

"syifa kamu kenapa? Sedari tadi aku perhatikan kamu banyak melamun" tanya nya.

"eh,  gak aku gak apa-apa, cuman lagi mikirin tugas kuliah, numpuk soalnya" jawabnya berbohong.

"oh gitu ya,  aku fikir kamu lagi ada masalah serius, ya udah aku pamit ya kebelakang" pamitnya sambil berlalu tanpa menunggu jawaban dari Asyifa.

"syifa, tolong yah kamu bersihin meja no 17" kata Adi.

"iya" jawabnya singkat.
Sambil berjalan menuju meja nomor 17.

Saat sedang membersihkan tiba-tiba ia melihat sosok yang tak asing baginya keluar dari cafe.

Fatih?

****

Maaf yah jika partnya gak jelas.

Vote and coment.
Don't  forget.

Stuck In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang