AsyifaAku terbangun, aku sangat malu jika mengingat apa yang terjadi semalam.
Dimana mas Ilham?
Apa dia ke masjid?Aku berlalu ke kamar untuk membersihkan diri.
Setelah melaksanakan sholat subuh, mas Ilham belum pulang, lalu ku putuskan untuk ke dapur saja menyiapkan sarapan.Ya Allah.
Ini sangat memalukan' fikir ku.Saat tengah menyiapkan sarapan tiba-tiba tangan kekar melingkar di perut ku,seketika gerakan ku terhenti.
Tegang? Tentu saja.
Aku tahu siapa yang melakukan ini,dari aroma tubuh nya saja aku sudah tahu bahwa dia adalah mas Ilham suami ku.
"mas lepasin dulu, syifa lagi nyiapin sarapan" ucap ku pelan.
"gak,mas mau nya kayak gini aja" balasnya.
'kenapa sikap mas Ilham jadi kayak gini?' batin ku.
"tapi kan sarapannya belum siap, sekarang mas ilham duduk dulu"
"gak, sekarang kamu yang duduk biar mas aja yang nyiapin semuanya yah" ucapnya menuntun ku untuk duduk.
"mas tahu kamu lagi sakit,jadi gak usah banyak gerak dulu"
Deg.
Kenapa mas Ilham bisa tahu?apa aku terlalu memperlihatkannya?' batin ku.
Wajah ku memanas karena malu."nah,sekarang sarapan sudah siap" ujar nya nada kegirangan.
"hiks,hiks"
"kenapa? Kok nangis? Masih sakit ya?" tanya nya.
Ya Allah,
Untung suami kalau bukan,udah aku sumpal mulutnya.Maaf,Ya Allah.
"kenapa? Udah ya jangan nangis lagi, nanti sakit nya pasti hilang" jelasnya lagi.
"hik,hiks"
"kenapa" tanya nya lagi dia terlihat sangat khawatir."syifa malu" jawab ku pelan.
Seketika mas Ilham tertawa dengan sangat keras."hhhh, kamu lucu banget sih" ucapnya sambil mencubit pipi ku gemas.
"apa nya yang lucu?" tanya ku
Bukannya menjawab ia malah membawa ku dalam pelukannya.
Nyaman.
"maaf ya" gumamnya.
"ya udah,sekarang kita makan dulu" lanjutnya yang langsung ku angguki.Setelah sarapan,saat akan mulai mencuci peralatan makan yang kami gunakan,Mas Ilham menghentikan ku.
"dek, sekarang kamu istirahat aja,biar mas aja yang kerjain"
"gak apa-apa mas aja yang istirahat"
"sekarang kamu istirahat, mas mau ngajak kamu keluar nanti,biar mas aja yang mengerjakan semuanya"
"tapi,..."
"ini perintah mas,dan tidak ada bantahan" putusnya.
"ya udah,syifa ke kamar" jawab ku sambil berlalu Meninggalkan nya.
Setelah beberapa, aku mulai merasa bosan karena sedari tadi aku hanya duduk berdiam diri di dalam kamar.
Ya, sebaiknya aku melakukan itu saja.
Aku mengambil tas yang berada di bawah tempat tidur, ini adalah pakaian yang dikirim abah kemarin.
Aku mulai mengeluarkan beberapa gamis dari dalam tas ku.
Saat akan memasukkannya ke dalam lemari, Mas Ilham tiba-tiba bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In You
Teen FictionCerita ini cocok untuk semua usia, dan tidak ada konten dewasa apa pun dalam cerita ini. Putri Nurul Asyifa, seorang gadis yang mencintai sosok pria yang selalu hadir dalam mimipinya. ia bahkan tak pernah bertemu dengan pria tersebut sekalipun...