9

36 2 0
                                    


****

Pagi hari, Asyifa bangun dengan perasaan tak seperti biasa ia sedikit kesal karena malam ini pun ia tak memimpikannya.

Baiklah aku harus segera bersiap, kelas sebentar lagi dimulai.

Setelah memperhatikan wekernya ia begitu terkejut karena 30 menit lagi kelas nya di mulai.

Ya Allah,  pekiknya langsung berlari kekamar mandi.

Setelah menyiapkan semuanya 10 menit terisa.

Asyifa.

Aku bangun terlambat hari ini karena tertidur setelah sholat subuh.
Sehingga terbangun 30 menit seblum kelas dimulai aku begitu panik,  dan setelah bersiap 10 menit tersisa aku langsung berlari keluar dari kosan ku tak lupa menguncinya.

Aku menyalakan mesin dan melajukan motor ku menuju kampus.
Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya aku sampai.

Aku terus berlari di koridor kampus menuju kelas ku,  hingga sepatu ku tiba-tiba lepas.

"astaga, kenapa sepatu ini harus lepas di waktu yang tepat" gerutu ku.

"jika seandainya aku tidak terlambat bangun aku tidak akan memakai mu"
Geram ku.
Tak peduli akan ada yang mendengarku atau tidak.

Setelah memakai sepatu ku aku kembali berlari.

Setelah sampai di depan kelas dosen baru saja memasuki kelas,  aku langsung mengikutinya dari belakang dengan langkah pelan agar tidak ketahuan dan segera duduk di bangku ku dengan cepat,  hingga buku yang ada di tanganku jatuh berserakan setelah duduk.

Sontak semua melihat ke arah ku.

"nona Asyifa apa yang kau lakukan?" tanya ibu Rita.

Tentu dia mengetahui nama ku karena aku satu-satunya mahasiswi yang selalu terlambat membayar.

"tidak bu,tidak apa-apa. Tadi bukunya jatuh karena tersenggol" jawab ku berbohong.

"baiklah"

Syukurlah dia percaya.

*****

"syifa, aku nau nanya sesuatu," tanya Aisyah.

"sejak kapan kamu kalau mau nanya izin dulu? " tanya Asyifa.

"kamu bersedia atau tidak jika ada seorang pria yang melamar mu, selain  pria yang di mimpimu itu?" tanya Aisyah.

Asyifa yang mendengar perkataan Aisyah langsung menoleh kearahnya.
Sambil tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"tidak,  aku tidak akan menerima nya"

"meski pria itu meiliki akhlak yang baik? " tanya Aisyah.

"Aisyah bisa kah kita tak membahas masalah ini? " tanya Asyifa.

"baiklah,  maaf kan aku syifa"

"tidak apa-apa, syah kamu gak mau ke perpus?  Kerjain tugas tadi"
Kata Asyifa.

"ya udah,  ayuk" kata Aisyah sambil berjalan mendahului syifa.

"aisyah tunggu"  panggil syifa sedikit berteriak sambil mengejar Aisyah,  yang juga berlari saat melihat Asyifa berlari ke arahnya.

Saat sedang sibuk dengan tugas kuliah, tiba-tiba asyifa menghentikan kesibukannya karena pesan yang masuk ke handphonnya.

'Nia?' batin syifa.

Nia: dia ada di kota ini, besok dia akan ke kampus.

"siapa yang nia maksud?  Siapa yang akan kekampus  besok?" gumamnya.

"syah,  aku keluar ya bentar, ada urusan mendadak" bisik syufa.

"tapi kamu mau kemana?"

"ada urusan penting,  maaf aku harus pergi" jawab syifa sambil berlari keluar dari perpustakaan menuju gedung fakultas hukum.

Setelah sampai di fakultas hukum ia melihat sahabat nya sejak SMA twngah berdiri di bawah pohon.

"Nia" panggil syifa.

"syifa,  kamu kenapa?" tanya Nia setelah syifa sudah berada di depannya.

"Nia,  apa dia benar-benar ada disini?,  sejak kapan?  Dan kenapa? " tanya syifa beruntun.

"kemarin,  dia sudah ada disini sejak kemarin, dan dia berniat untuk melamar mu"
Penjelasan Nia sontak membuat syifa mundur beberapa langkah.

'apa yang harus aku lakukan sekarang?' batinnya.

"ok,  terimakasih aku pergi ya assalamualaikum" pamit syifa langsung meninggalkan sahabatnya tanpa menunggu jawabannya.

****

Syifa

Disinilah aku sekarang di tempat aku bekerja selama sebulan terakhir, mencoba terus menyibukkan diri dengan pekerjaan yang ada berharap bisa melupakan perkataan sahabatnya,  Nia.

Karena terlalu larut dalam pekerjaannya aku bahkan tak sadar bahwa sebentar lagi cafe akan di tutup.

Hingga tiba-tiba bu fatimah datang menghampiri.

"loh,  syifa kamu masih bekerja? Kau tidak akan pulang malam ini?" tanya ibu fatimah.

"aku akan pulang setelah membuang sampah bu"

"tidak kau harus pulang, sekarang sudah jam 7:30"

"baiklah bu,  aku akan pulang sekarang" kata ku sambil berlalu meninggalkan bu fatimah mmeuju ruang ganti untuk mengambil tas ku.

"kemana bu fatimah akan pergi?" gumamku.

Setelah keluar  dari cafe,  tepatnya setelah berada di parkiran aku melihat bu fatimah baru saja keluar dari cafe menuju mobil silver yang tak jauh dari tempat ku.

"adi,  kemana bu fatimah akan pergi? " tanya ku pada salah satu pekerja yang juga baru keluar dari cafe.

"malam ini dia akan melamar seorang gadis untuk putra sulungnya,  Pak Fatih" jelas adi.

"pak Fatih?" tanya ku memastikan.

"iya, dia yang tempo hari kau tabrak kata Adi.

"oh,  yaudah makadih ya adi,  assalamualaikum"

Aku langsung pergi meninggalkan cafe menuju ke kosan ku.

Sepetinya aku butuh banyak istirahat malam ini.

****

Ilham.

"assalamualaikum kak"
"waalaikum salam" jawab ku

"kak apa kejutan yang akan kakak berikan untukku?" tanya nya.

"ini, itu kejutan untuk mu" aku memberikan selembar kertas kepadanya.

"jadi kakak akan mulai mengajar di kampus  tempat ku kuliah? " tanya terdengar sangat bahagia.

"iya" jawabku sambil tersenyum.

"ini kejutan yang sangat menyenangkan,  terimakasih kak Ilham"  ucap nya sambil memelukku.

"baiklah aku akan bersiap hari ini, aku akan ke kampus bersama kakak" lanjutnya setelah melepas pelukannya.

"cepatlah" balasku.

Ia langsung berlari keluar kamar ku,  aku hanya tersenyum melihat nya.

*****

"Aisyah, apa kau mengenal gadis yang akan di lamar fatih malam ini? "tanya ku.

"iya,  dia sahabtku syifa" jawabnya sambil melepas helm dan memberikan nya padaku.

"apa punya foto gadis itu?"

"tentu saja"

Kemudian ia mengeluarkan hp nya dari dalam tas.

"ini dia,  dia cantikkan? " tanya nya padaku.

*****

Bersambung....

Stuck In YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang