여덟

1.1K 87 0
                                    

"Pilihan yang bijak Namjoon-ssi. Mari kita bersama-sama menghancurkan kepercayaan diantara mereka." -Yoongi.

----------○O○----------

Keesokan harinya, Namjoon menjalankan tugas yang diberikan Yoongi dengan baik. Begitu juga dengan Yoongi sendiri. Mereka berhasil menghasut semua klan. Tersisa Minhyun, Jimin, Taehyung, dan Hoseok.

"Hyung, sekarang tersisa empat orang lagi. Yah, kau tahu, mereka memang sulit dihasut. Tapi kurasa, Jimin tidak begitu sulit, apalagi dengan emosinya yang tidak terkendali." -Namjoon.
"Kau benar. Kurasa ketiga orang itu tidak perlu, cukup hasut Jimin. Kuserahkan Jimin padamu Namjoon-ah." -Yoongi.
"Gurae hyung." -Namjoon.

.
.
.
.
.







































.
.
.
.
.

Saat ini, Jimin sedang berada di hutan tandus di sekitar Werewolf's Castle untuk melatih kekuatannya disana sambil berbicara, sendirian.

"Ini sudah ke-delapan harinya sejak kecelakaan itu. Tapi kabarnya, sampai sekarang Taeyong belum sadarkan diri juga. Oh Jimin! Harusnya kau lebih waspada disaat seperti itu. Maka hal iti tidak akan terjadi. Huh! Pabbo!" -Jimin.















Tap Tap Tap









"Nugu-" -Jimin.
"Latihan lah dengan konsentrasi penuh, kendalikan emosi mu. Itu akan sia-sia jika kau tidak fokus." -Namjoon.
"Namjoon hyung?" -Jimin.

Jimin berbalik ke arah sumber suara.
"Apa yang membuatmu ke sini?" -Jimin.
"Bukan apa-apa. Aku hanya kebetulan lewat dan melihatmu, jadi aku ke mari." -Namjoon.
"Alasan yang pasaran sekali." -Jimin berkata lirih.

Lalu Jimin melanjutkan latihannya. Hening untuk beberapa saat.

"..."
"Apa pendapatmu dengan para klan vampir yang mengaggap bahwa kau sengaja melukai Taeyong?" -Namjoon.
"YAK! Tentu saja aku tidak! Sudah ku katakan, aku tidak sengaja. Jika saja Taeyong disini, ia akan menjelaskan kebenaran yang ku katakan pada semuanya." -Jimin.
"Yah.. mau bagaimana lagi. Mereka menganggapmu sengaja mengingat pada saat itu Taeyong membuatmu terjatuh ke lumpur dan menertawai mu." -Namjoon.
"Cih! Alasan apa-apaan itu? Bodoh sekali jika mereka berfikir dengan alasan sebodoh itu. Aku tidak sekanak-kanakan itu sehingga balas dendam hanya karena terjatuh ke lumpur. Tidak dapat dipercaya." -Jimin.
"Lalu-?" -Namjoon.
"Lalu? Lalu aku akan menunjukkan pada mereka balas dendam yang sebenarnya. Aku benar-benar disudutkan dengan tuduhan ini. Bahkan, aku akan menargetkan orang yang akan aku dendami." -Jimin.
"??? Terserahmu." -Namjoon.

'Bagus, dia terpancing emosi." -Batin Namjoon.

.
.
.
.
.






















































.
.
.
.
.

Setelah Namjoon selesai dengan Jimin, ia kembali menemui Yoongi .

"Bagaimana?" -Yoongi.
"Sukses." -Namjoon.
"Sudah kuduga. Kau memang bisa diadalkan Namjoon-ah" -Yoongi.
"Begitulah.." -Namjoon.

"Baiklah. Kita tunggu apa yang terjadi esok. Pertunjukan apa yang menunggu kita." -Yoongi.

----------○O○----------

TBC
VOMENT WAJIB!!


*maaf pendek°^°

○Mystery In The Past○ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang