스물 셋

805 60 3
                                    

'Ck. Ya. Sama-sama. Ku tutup teleponnya.

Tut!

Kemudian Namjoon tersenyum, terlihat seperti penuh ketenangan dan lega.

----------○O○----------

'Hyung... Jangan lupa bahwa hari kau berjanji untuk menemaniku ke toko buku. Jadi jangan lupa untuk menjemputku. Aku akan keluar setelah ini.

Ah, itu. Jungkook-ah.. Em.. tiba-tiba saja aku ada-

'Tidak menerima alasan. Terimakasih.

Tut!

Panggilan diputuskan secara sepihak oleh Jungkook.

Namjoon pikir, pasti Jungkook kesal dengannya. Padahal Namjoon hanya bercanda, dia hanya menggoda Jungkook.
Kemudian Woozi masuk ke ruangan Namjoon.

"Gimana hyung, kau jadi menjemput Jungkook nanti?" -Woozi.
"Tentu." -Namjoon.

Namjoon membereskan mejanya. Kemudian berdiri.

"Kalau begitu aku pergi dulu. Jika ada urusan atau sesuatu, hubungi aku." -Namjoon.
"Oke hyung." -Woozi.

.
.
.
.
.


































































.
.
.
.
.

Namjoon jarang ke kampus Jungkook karena ia juga jarang menjemput Jungkook. Masih bisa dihitung kalau ini adalah ke-3 kalinya Namjoon ke kampus untuk menjemput Jungkook.
Tidak heran banyak mahahasiswa/i maupun dosen perempuan yang menatap kagum pada Namjoon. Mereka semua tahu jika Namjoon merupakan seorang CEO perusahaan, sudah tampan, baik, murah senyum, tidak sombong pula. Mereka juga mengenal anak Namjoon, Jeon Jungkook, namun mereka mengenal Jungkook dengan nama Kim Jungkook. Jungkook dinilai sebagai mahasiswa teladan, tidak pernah punya masalah dengan siapa pun. Meski sering menyendiri, sebenarnya Jungkook memiliki banyak teman di fakultasnya, atau bahkan dari fakultas lain. Tidak ada seorang pun yang menyinggung tentang 'mengapa Jungkook sering menyendiri meski punya banyak teman'. Tenang, Jungkook tidak punya masalah dengan siapa pun.

'Kook-ie, aku sedang dalam perjalanan. Sebentar lagi sampai.

Ya.

Tut!

"Cepat sekali. Aku saja baru turun." -Jungkook.

Tak lama Namjoon datang dengan mobilnya.

Tin!

Namjoon keluar dari dalam mobil. Ternyata dia sempat mengganti pakaiannya dengan baju yang lebih santai. Namjoon melihat ke sana ke sini mencari Jungkook. Tapi sepertinya Jungkook belum keluar, mungkin masih otw.
Namjoon pun memutuskan untuk masuk ke dalam untuk mencari Jungkook. Daripada menunggu di luar lalu terjadi sesi foto bareng dengan para pengagum Namjoon, lebih baik Namjoon mencari Jungkook di dalam.

"Namjoon-ssi? Jarang banget ke sini. Pasti mau jemput Jungkook." -Seokjin.
"Eh. Iya pak Seokjin, kebetulan hari ini saya ada janji dengan anak saya. Bapak baru keluar kelas?" -Namjoon.
"Iya. Ini saya udah mau pulang langsung." -Seokjin.
"Ohh.. Kalo gitu, saya mau lanjut cari Jungkook dulu, Seokjin-ssi." -Namjoon.
"Silahkan." -Seokjin.

Baru dua kali Namjoon bertemu dengan Seokjin, tapi mereka sudah bisa dikatakan cukup dekat.
Seokjin dan Namjoon melangkah pergi ke arah yang saling berlawanan, namun baru beberapa langkah Namjoon langsung berbalik dan mengejar Seokjin. Kemudian ia menahan lengan Seokjin sehingga membuat Seokjin berhenti dan berbalik. /ea, NamJin shipper mana suaranya!!... gggg

"Loh? Ada apa?" -Seokjin.
"Maaf Seokjin-ssi, anu, saya mau minta nomor ponsel anda." -Namjoon.
"Untuk?" -Seokjin.
"Eh? Eeee...." -Namjoon.
Namjoon mikir sebentar, yakali Namjoon bilang 'buat saling kabar-kabar lagi, kan kita udah ratusan tahun pisah', gak lah!

"Ah, buat tanya perkembangan Jungkook di kampus. Saya jarang datang ke sini. Jadi mungkin kalau ada sesuatu saya bisa tanya bapak. Soalnya cuma bapak dosen yang saya kenal di sini." -Namjoon.
"Oh.. oke kalo gitu." -Seokjin.

..........skip..........

"Hyu- eh, Appa!" -Jungkook.
Namjoon menoleh. Tenyata Jungkook berlari menghampirinya.

"Kau ini, kemana saja? Kenapa lama?" -Namjoon.
"Maaf, tadi aku ditarik Taeyong, dia mengajakku pergi ke pesta ulang tahun Hoshi dan membuat surprise untuknya. Jadi aku diskusi dulu tadi. Mianhae." -Jungkook.
"Hmm. Yasudah." -Namjoon.

"Jungkook-ah!"
Jungkook berbalik, Namjoon menoleh ke belakang Jungkook.

"Minhyun? Daniel?" -lirih Namjoon.

Jungkook menepuk jidatnya sendiri.
"Aahhh... Maaf!!! Aku lupa, sungguh." -Jungkook.

Sedangkan Namjoon masih heran dan bertanya-tanya.

"Sialan! Untung lo belum pergi." -Daniel.

"Eh, anu, Appa, ini Daniel dan Minhyun. Hyun, Niel, ini Appa ku." -Jungkook.

"Appa. Mereka berdua ingin ikut ke toko buku dengan kita. Boleh kan?" -Jungkook.
"Tentu boleh." -Namjoon.
"Terima kasih." -Daniel & Minhyun.
Kemudian mereka berempat pergi ke toko buku bersama-sama.

Sesampainya di toko buku, mereka mulai berbincang-bincang.

"Eum, kalian sudah mengenal
Jungkook sejak kapan?" -Namjoon.
"Ah, itu, kenal sudah lama, tapi dekat baru beberapa hari terakhir ini." -Minhyun.
"Iya. Kami mulai dekat waktu Jungkook tiba-tiba saja mau bergabung dengan meja kami dan teman yang lain waktu makan siang di kantin. Sejak hari itu kami merasa Jungkook lebih terbuka dan kami mulai dekat." -Daniel.
"Aaa... Begitu ya. Eh? Di mana Jungkook?" -Namjoon.

Mereka bertiga celingak-celinguk mencari Jungkook. Dan ternyata Jungkook sedang bicara dengan seorang perempuan.

"Hmm.. Dicariin malah pacaran sama boneka idup." -Daniel.
"Pacar?" -Namjoon.
"Eh, bukan kok om, saya cuma becanda. Jungkook gak punya pacar kok di kampus, tadi cuma asal ngomong aja." -Daniel.
Minhyun menepuk jidatnya malu, sedangkan Daniel menampar pelan bibirnya sendiri.
"Oh... gapapa. Yasudah, ayo kita susul dia." -Namjoon.

"Jungkook-ah." -Namjoon.
"Eh, appa. Kenalin, ini Jung Eunha, teman kampus." -Jungkook.
"Annyeonghaseyo ahjussi." -Eunha.
Namjoon tersenyum lalu mengangguk.

"Mau beli buku juga lo, Na?" -Minhyun.
"Hm, udah selesai beli sih." -Eunha.
"Trus? Kok belum balik dan masih di area sini?" -Daniel.
"Di lupa kalo SinB nitip buku juga ke dia, jadi dia belum pulang." -Jungkook.
"Yup!" -Eunha.

"Kamu kenal Jungkook sudah dari lama?" -Namjoon.
"Udah lama sih om, tapi kalo mulai temenan baru beberapa hari terakhir ini." -Eunha.
"Ohh.. Yasudah, ayo cari bukunya sama-sama." -Namjoon.
"Iya." -All.

"Kook-ie. Nanti aku mau tanya sama kamu." -bisik Namjoon.
"Eoh? Ne." -bisik Jungkook.

----------○O○----------

TBC
VOTE & COMENT JANGAN LUPA :)

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang melaksanakan... Maaf ya kalo Lee punya salah, sengaja maupun gak sengaja... Dukung MITP selalu... Makasih..><

○Mystery In The Past○ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang