스물 들

786 66 3
                                    

"MASUK WOY BURUAN! TUTUP PINTUNYA!"

----------○O○----------

BRAK!
KLEK!

Pintu gudang dikunci.

'Sial, cuma jebakan!' -Batin Yoongi.

"Hah, kloningan payah!" -Jennie.

"E- Ha lo? Lama tak jumpa, eh." -Yoongi.
"Ish. Hyung.... Kemana saja kau selama ini? Kau sulit ditemui, tau." -Jungkook.

"Yoongi hyung." -Namjoon.
"Hmm??" -Yoongi.
"Huft.. Sebegitu terobsesinya kau dengan ruby? Bahkan hingga sekarang, kau masih mengincarnya. Kelewatan, hyung." -Namjoon.
"..." -Yoongi.
"Hyu-" -Namjoon.
"Gue sibuk. Biarin gue pergi." -Yoongi.

"Yoongi hyung!" -Taehyung.
"?" -Yoongi.
"Sekarang, lo tinggal dimana?" -Taehyung.
"Gak penting. Bukan urusan lo." -Yoongi.

"Oh please.. Hyung, jawab kita.. Dimana lo tinggal sekarang. Kenapa lo seolah-olah ngilang dari dunia?" -Hoseok.

Woozi mengangguk,
"Bahkan aku tidak bisa melacakmu di setiap titik aku berada. Rasanya, alam juga tidak mengenalmu. Padahal hampir semua tempat di dunia ini sudah pernah ku tempati." -Woozi.

"Lo semua kenapa sih? Biarin gue pergi. Gue gak peduli." -Yoongi.

"Guys. Kasih waktu dulu." -Bisik Jennie.
"Aish!" -Taehyung.

Lalu kunci pintu gudang dibuka, dan Yoongi langsung pergi tanpa kata.

"Gapapa. Nanti juga ketemu lagi" -Jennie, "semoga." Lanjutnya lirih.

.
.
.
.
.







































































































































.
.
.
.
.

"Kami pamit pulang. Lain kali jika ada waktu kita akan bertemu lagi. Sampai jumpa." -Namjoon.
"Sampai jumpa Hoseok hyung dan Taehyung hyung. Sampai jumpa Jennie noona.." -Jungkook.
"Dah.." -Woozi.

Jennie, Hoseok, dan Taehyung hanya mengangguk dan tersenyum lalu balas melambaikan tangan. Kemudian Jennie pergi ke dapur, sedangkan Taehyung dan Hoseok sudah berbalik hendak pergi ke ruang tengah.

"Ah, tunggu Tae." -Namjoon.

Namjoon kembali menghampiri Taehyung kemudian mengeluarkan kartu namanya yang disertai nomor ponselnya.

"Aku tidak sempat minta tadi, dan sekarang aku buru-buru. Jadi ku berikan ini saja. Hubungi aku nanti malam, aku ingin bicara." -Namjoon.
"Eeh.. Oke." -Taehyung.
"Dah.." -Namjoon.

Saat Namjoon dan yang lain pergi menjauh, Hoseok membawa masuk Taehyung.
"Ada apa Tae?" -Hoseok.
"Entah. Dia cuma nyuruh gua hubungin dia nanti malam. Gua gak tau mau ngomongin apa." -Taehyung.

Lalu Jennie datang membawa nampan berisi tiga gelas jus.
"Mungkin ada hal pribadi yang mau dibicarain sama elo. Udah lah, nih, ambil satu-satu." -Jennie.

Hoseok dan Taehyung hanya mengangguk kemudian mengambil jusnya masing-masing.





























-Malam harinya-

Drrtt!

"Eh eh. Yah, mengganggu Kookie selfie saja. NAMJOON HYUNG! Ada telepon masuk!" -Jungkook.
"Tidak perlu berteriak Jungkook-ah. Aku tepat di belakangmu. Ish." -Namjoon.
"Eh. Ehe. Mianhae.." -Jungkook.
"Mana ponselku." -Namjoon.
"Ini." -Jungkook.

Namjoon menerima ponselnya dari tangan Jungkook.

'Hyung?

Iya, ini aku.

'Apa yang ingin kau bicarakan?

Ini tentang ruby itu.

'Hah? Kenapa? Oh, sudah ku bilang, ruby tadi hanya palsu buatanku.

Bukan.. Aku sudah tahu itu. Ini tentang keberadaan ruby yang asli.

'Lalu?

Aku yang terakhir melihat ruby itu.

'Dimana?? Kenapa kau tidak mengatakannya tadi saja?

Tidak. Aku, hanya saja, ah sudah lah. Intinya, aku yang terakhir melihatnya. Hanya aku yang paling terakhir melihatnya, Tae.

'Ne? Maksudmu tidak akan ada yang melihatnya lagi setelah dirimu?

Hm. Tepat sekali.

'Bagaimana? Dan mengapa?

Karena ruby itu tidak ada lagi. Aku memusnahkannya.

'HAH? Kok bisa gitu?

Sebelumnya, aku memang menyembunyikan ruby itu ulang. Tapi, aku tidak yakin itu akan aman untuk kedepannya. Karena saat itu aku berfikir jika manusia nantinya akan lebih egois dan berbahaya apalagi jika mereka mendapatkan ruby itu. Jadi aku memutuskan untuk memusnahkannya. Ini yang ingin ku bicarakan. Apa kau keberatan tentang hal itu?

'Hah... Kau benar, jika aku adalah dirimu, maka aku akan melakukan hal yang sama hyung. Lagipula, percuma jika kamu bertanya padaku sekarang. Benda itu sudah musnah. Aku malah berterimakasih padamu hyung.

Hah... Aku lega mendengarnya. Terimakasih kembali Taehyung-ah. Aku akan menutup telponnya kalau begitu. Sekarang aku tidak akan memikirkannya lagi.

'He? Cuma itu? Serius? Yah... Bentar doang...

Kkk. Sudah malam. Kita bicara lain hari lagi. Terimakasih waktunya.

'Ck. Ya. Sama-sama. Ku tutup teleponnya.

Tut!

Kemudian Namjoon tersenyum, terlihat seperti penuh ketenangan dan lega.

----------○O○----------

TBC
Voment!!!
Stay at home btw... Makasih udah baca...^^

○Mystery In The Past○ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang