열 아홉

835 75 3
                                    

"Sebenarnya, dimana Yoongi hyung itu?" -Namjoon.

----------○O○----------

"Jen! Lo kemana aja dah?! Kenapa kagak balik-balik sih? Lo belum bikinin sarapan buat gue sama Hoseok hyung." -Taehyung.

Taehyung berujar pada Jennie melalui benda pipih persegi. Jennie memang satu-satunya perempuan yang tinggal di rumah itu. Wait, mereka serumah? Oh, tentu. Mereka bertiga, Taehyung, Jennie, dan Hoseok, tinggal satu atap. Tapi mereka orang terkenal. Lalu? Siapa peduli? Mereka selalu ada cara.

"Hiih. Iya iya bawel. Gua baru aja belanja nih. Lo berdua sih, dibangunin gak bisa. Sendirian deh gua." -Jennie.

Pip!

Sambungan terputus.

Singkat cerita. Setelah kejadian mereka membututi Namjoon, Hoseok mengajak Taehyung dan Jennie untuk masuk ke dalam dunia manusia biasa. Kemudian beberapa bulan setelah kejadian, Taehyung heboh dan memberitahu sesuatu pada Hoseok dan Jennie. Ia baru sadar bahwa jalan yang mereka lewati ketika mengikuti Namjoon adalah jalan menuju tempat dimana batu ruby disembunyikan oleh nenek moyang mereka. Memang, sebenarnya hanya Taehyung dan Yoongi yang tahu dimana batu ruby itu berada. Tapi ia juga memercayakan rahasia tersebut pada Namjoon. Ia memutuskan untuk menyimpan petunjuk dan peta tempat batu ruby itu di perpustakaan milik Namjoon. Dan Yoongi tahu itu. Sejauh ini, Taehyung, Jennie, dan Hoseok sama-sama mencari Namjoon atau yang lain. Tapi belum ketemu.

Kembali lagi ke Hoseok dan Taehyung. Sudah satu jam setelah Taehyung menghubungi Jennie, namun perempuan itu belum pulang juga. Taehyung sudah sangat lapar, ia meninggalkan jam makan malam kemarin. Ayolah, lapar? Sejak kapan makhluk immortal seperti mereka bisa lapar apalagi dengan makanan biasa? Bisa, mungkin ini faktor bawaan dari kebiasaan manusia biasa yang sudah membaur dalam diri mereka, begitu juga dengan Namjoon, Jungkook, dan Woozi. Sekarang mereka bisa merasakan lapar, kantuk, sakit atau lelah, bahkan mereka sudah paham bagaimana hati memiliki perasaan meskipun diantara mereka belum ada yang menjalin kasih.

"Tae, biar gua beli makanan instan aja di supermarket. Lo tungguin Jennie disini." -Hoseok.
"Yaudah lah. Makasih ya, hyung." -Taehyung.
Hoseok mengangguk, mengambil kunci lalu pergi.

Dan dari situ lah Hoseok dan Woozi bertemu di supermarket.

.
.
.
.
.





































































.
.
.
.
.

"Jung Hoseok, Lee Woozi." -Yoongi.

"Kenapa gua gak menghampiri mereka? Kenapa gua harus takut? Aish!" -Yoongi.

"Emang mereka tahu rencana gua waktu itu? Nggak kan? Lalu kenapa gua harus takut." -Yoongi.

Yoongi bermonolog di bangku taman. Dia sendirin, puluhan tahun ini ia menjalani hidup sendirian. Menjadi rapper, CEO, model, produser, atau pekerjaan apapun ia jalani. Tapi saat ini ia sedang menganggur, santai sejenak pikirnya. Dan tadi, ia sempat melihat Woozi dan Hoseok di luar supermarket. Ia hendak pulang ke rumahnya yang kebetulan harus lewat supermarket. Tapi ia menghindar dan malah berbelok menuju taman. Jujur, sebenarnya ia pernah bertemu Hoseok dan Jungkook di tempat yang berbeda sebelumnya. Bahkan ia pernah melihat beberapa orang lagi yang ada di kampus yang sama dengan Jungkook, namun berbeda fakultas. Tapi dia tidak ingin mendekat dan selalu menghindar.

"Sudahlah, mereka pasti udah pergi. Gua pengen cepet-cepet pulang." -Yoongi.
Ia beranjak dari kursinya, memakai topinya lalu melangkah pergi. Namun, dia kurang berhati-hati sehingga tertabrak oleh beberapa mahasiswa yang sepertinya hendak lewat.

"Ah, maaf ahjussi."

Yoongi melepas topinya, ingin marah karena sudah ditabrak, dipanggil ahjussi pula-walaupun dia memang sudah sangat lama hidup, tapi please, dia masih cukup muda dalam umur manusia-. Tapi saat melihat wajah para mahasiswa, ah, beberapa dari mahasiswa itu tidak asing, ia membatalkan niatnya.

"Kalian.." -Yoongi.
"Hm?"
Beberapa diantara mereka hanya mengangkat alis atau saling bertatapan.

----------○O○----------

To Be Sambung
Vomen oke :)
Pendek lagi ehe, maap

○Mystery In The Past○ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang