○Mystery In The Past○ ✅

열 여덟

"Mianhae." -Jimin.

----------○O○----------

Minggu, 29 Maret 20xx

"Hyung!!! Aku pinjam ponselmu ya?" -Jungkook.
"Pinjam saja." -Namjoon.
"Untuk apa?" -Woozi.
"Hanya selfie." -Jungkook.
"Ponselmu?" -Woozi.
"Low bat. Ehe." -Jungkook.

Woozi hanya menggelengkan kepalanya. Namjoon masih sibuk membaca buku di ruang tamu, jadi karena ponselnya menganggur boleh-boleh saja dipinjam Jungkook.

Eh? Sudah berapa lama mereka melalui masa-masa setelah kejadian buruk itu? Sudah ratusan tahun mereka mencoba berbaur dengan kehidupan manusia biasa. Segala identitas sudah mereka pakai, segala pekerjaan mereka lalui, dan berbagai negara sudah mereka tempati. Hingga sekarang, mereka memutuskan kembali lagi ke Korea, dengan nama asliーJeon Jungkook, Kim Namjoon, Lee Wooziー. Tenang, mereka punya cara sendiri agar setiap mereka mengganti identitas mereka, orang lain tidak akan mencurigai wajah mereka. Jika tidak, dunia akan heboh jika mengetahui keberadaan mereka selama puluhan tahun lamanya tanpa mati dimakan umur. Yah, umur mereka akan menua setiap 20 tahun sekali. Siapa yang akan mengira bahwa umur mereka sudah hampir 2000 tahun lebih? Tidak heran jika mengingat mereka bukan manusia biasa.

Jadi, setelah Namjoon berkata demikianーMungkin. Kita akan memulai hidup baru?ー, Namjoon benar-benar membawa Woozi dan Jungkook ke dalam kehidupan para manusia biasa. Namun, mereka tetap mereka. Tidak ada yang berubah tentang mereka, hanya sedikit perubahan. Sekarang Namjoon bekerja di sebuah perusahaan yang ia dirikan sendiri sebagai CEO. Woozi bekerja sebagai manager di perusahaan Namjoon. Sedangkan Jungkook dia sebagai seorang mahasiswa.

"Kook-ie. Aku ingin ramyeon." -Namjoon.
Namjoon meletakkan bukunya lalu menghampiri kursi Jungkook, hendak memberinya uang untuk membeli ramyeon. Tapi apa yang Jungkook lakukan?

"Sudah ada di meja sampingmu, hyung." -Jungkook.
Jungkook berujar tanpa melepas ponsel Namjoon yang ia gunakan untuk selfie. Apa lagi jika bukan ia menggunakan kemampuannya untuk membuat makanan itu.

"Aish! Maksudku tolong belikan. Bukan tolong buatkan, apalagi dengan kemampuanmu itu, hah.." -Namjoon.
"Sudahlah, makan saja." -Woozi.
"Ck. Benar-benar." -Namjoon.
Namun akhirnya ramyeon itu tetap ia makan.

"Sejauh ini, kita belum menemukan Yoongi hyung." -Woozi.
Sontak Jungkook dan Namjoon menghentikan aktivitas mereka dan fokus dengan topik Woozi. Iya, setelah perjalanan panjang beberapa tahun lalu, akhirnya Namjoon menceritakan apa tujuan dan siapa seseorang yang dimaksud. Tapi dia tidak pernah membahas masalah ruby lagi.

"Karena tidak mungkin kan Yoongi hyung menghilang begitu saja, atau bahkan mati?." -Woozi.
"Ntah lah. Sebenarnya aku juga tidak yakin ada yang masih tersisa selain kita atau tidak." -Namjoon.
"Aku rindu." -Jungkook.

Hening sejenak.

"Aku akan keluar sebentar." -Woozi.
"Ke mana?" -Namjoon.
"Membeli beberapa barang di supermarket. Mau titip?" -Woozi.
"Ah, kurasa tidak." -Namjoon.
Jungkook hanya mengangguk, setuju dengan Namjoon.
"Oke." -Woozi.
Woozi mengganti kaosnya dengan hoodie lalu pergi.

"Ini hyung, makasih ponselnya." -Jungkook.
"Taruh saja di meja." -Namjoon.
"Aku mau ke kamar dulu. Main game." -Jungkook.
"Hm." -Namjoon.

Tersisa Namjoon yang masih makan ramyeon di ruang tamu.