서를 셋

593 53 13
                                    

"Oh iya. Jangan lupa, kita harus cepet. Tiga malam dimulai malam ini, dan tiga hari dimulai hari besok." -Yoongi.

MALAM PERTAMA, selesai. Menunggu malam kedua dan hari pertama besok.

----------○O○----------

HARI PERTAMA

Jungkook sudah tiba di kampus. Dia segera pergi untuk menyerahkan surat ijin yang diatasnamakan kelima temannya itu.

Setelah itu, Jungkook pergi ke kelas. Rasanya, aneh. Aneh jika dia tidak melihat rusuhnya Daniel dan tenangnya Minhyun di kelas, padahal dia tahu di mana mereka berdua sekarang berada.
Dia tidak bisa fokus dengan materi yang diajarkan selama kelas berlangsung. Dia hanya memikirkan tentang apa yang akan dia lakukan selanjutnya.

Hingga akhirnya waktu makan siang tiba. Jungkook merasa sepi. Harusnya dia biasa saja. Sebelum dekat dengan teman-teman kampusnya, dia kan selalu sendiri, yah, meskipun masih banyak yang menanggapi. Tapi kali ini rasanya beda. Akhirnya Jungkook memutuskan untuk pergi ke kantin di gedung fakultas Eunha dkk.

Jungkook sudah mendapat makanannya, sekarang dia mencari keberadaan tiga gadis yang dicarinya.

"Jungkook-ah!" -SinB.

Jungkook rasa dia tidak perlu mencari lagi. Mereka lebih dulu menemukan Jungkook.

Jungkook datang menghampiri mereka.

"Hai." -Jungkook.
"Tumben ke sini. Ngapain?" -Rosé.
"Oiya. Daniel sama Minhyun mana? Kok lo sendiri?" -SinB.
"Mereka ijin." -Jungkook.
"Ijin? Kenapa??" -Eunha.
"Mereka sakit. Kemarin waktu mau pulang ke rumah gue, kan gue mampir ke toko dulu. Gue tinggalin mereka, ada tabrakan beruntun dan ending nya mereka kena." -Jungkook.
"Kok bisa? Emang mereka main di jalan raya?" -Rosé.
"Nado molla. Pokoknya pas gue balik, mereka udah luka-luka." -Jungkook.
"Kenapa berita kecelakaannya gak disiarkan? Kalo ada harusnya rame dibicarain tadi." -SinB.
"Nah.." -Rosé.
"Hah.. Kemarin jalan sepi. Dan emang di daerah situ dikit perumahannya. Bisa aja gak nyampe ke reporter." -Jungkook.
"Bisa jadi." -Eunha.
"Yaudah lah. Kita ngobrol sambil makan." -Jungkook.

Jungkook membuat alasan se-meyakinkan mungkin. Ditambah dengan ekspresi wajahnya saat mengatakan itu, sudah pasti siapa pun akan percaya begitu saja jika tidak berpikir panjang.

Ponsel Jungkook bergetar dari dalam saku. Oh ya, kali ini Jungkook sengaja mengaktifkan ponselnya untuk tahu info apa pun dari hyung-deul nya.

DJoonKim

'Kook-ah, ada info buat lo.
'Sore ini Lisa tampil di deket persimpangan jalan xxxxx. Mungkin lo bisa liat dia dan ajak dia ke rumah.

Ne hyung.
Nanti aku ke sana. Tenang aja.

'Ok.

Setelah itu Jungkook memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku.

"Yak! Kalian bertiga mau ikut gua gak?" -Jungkook.
"Kemana?" -Eunha, SinB, & Rosé.
"

Nonton penampilan dance sore ini." -Jungkook.
"Siapa yang tampil?" -Eunha.
"Lisa." -Jungkook.
"Hah?! Lisa? Maksud lo Lalisa Manoban itu??" -SinB.
"Iya. Lo tau?" -Jungkook.
"Jelas tau lah. Dancer sehebat itu masa gua gak tau. Gua kadang bingung. Orang seberbakat dia kenapa nggak jadi idol aja ya?" -SinB.
"Kenapa nanya gua, tanya aja orangnya langsung. Emang gua bapaknya?" -Jungkook.
"Ish." -SinB.

○Mystery In The Past○ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang