열 여섯

954 79 0
                                    

"Aku pasti akan mendapatkannya." -Yoongi.

----------○O○----------

"Akh! Terimakasih, untung kau cepat. Kalau tidak, mungkin aku dan Woozi sudah hangus terbakar." -Namjoon.

"Ya, terimakasih. Kemampuan memantulkan seranganmu setidaknya lebih membantu. Latih lah lagi." -Woozi.

"Emm... Sama-sama. Itu spontan." -Jungkook.

Jadi, sebelum serangan api Jimin mengenai Namjoon dan Woozi, Jungkook seketika melompat ke arah mereka berdua dan memantulkan serangan Jimin. Jika kalian berpikir Jungkook memantukan serangan api itu kembali ke Jimin, kalian salah. Jungkook mematulkan serangan itu ke salah satu pohon yang sedikit jauh dari sana. Tapi tetap saja, kemampuan Jungkook yang belum sempurna membuat ia, Woozi, dan Namjoon tetap terkena sedikit dampaknya. Mereka ikut terpental dan menabrak pohon besar di belakang.

"Kook-ie." -Namjoon.
"Ya hyung?" -Jungkook.
"Kenapa kau tidak membalikkan serangan saja ke arah Jimin?" -Namjoon.
"Ah, itu, aku takut jika itu akan membunuh Jimin hyung." -Jungkook.
"Bukannya jika Jimin hyung mati ini akan berakhir?" -Woozi.
"Ya, memang. Tapi, aku tahu, dia bukan Jimin hyung yang aku kenal. Aku yakin, Jimin hyung akan kembali entah bagaimana caranya. Itulah mengapa aku tidak ingin membunuhnya." -Jungkook.
"Padahal, jika kau membalikkan serangan ke Jimin, itu tidak akan membunuhnya. Tapi itu akan menghilangkan Jimin yang sekarang, dan Jimin yang kita kenal akan kembali." -Namjoon.
"Tahu dari mana?" -Woozi.
"Buku." -Namjoon.
"Sudah kuduga." -Woozi.
"Emm.. Aku minta maaf hyung. Aku tidak tahu." -Jungkook.
"Tidak masalah. Ku sembuhkan dulu rasa sakit dan lukanya." -Namjoon.

Namjoon duduk tenang dan mencoba rileks untuk menyembuhkan rasa sakit di punggungnya. Setelah itu dia beranjak dan menyembuhkan tangan Jungkook yang terluka dan menyembuhkan tulang lengan Woozi yang sepertinya terasa patah setelah menubruk pohon besar tadi.

"Gomawo hyung." -Woozi & Jungkook.
"Sudahlah. Ayo berdiri." -Namjoon.

Hey, bagaimana bisa mereka bertiga bisa berbincang sesantai itu? Harusnya Jimin menyerang mereka! Jawabannya, Namjoon telah membuat ilusi untuk mereka masing-masing. Tapi itu hanya akan bertahan selama tiga jam.

"Ayo, kita harus pergi sebelum kehilangan jejak, dan segera pergi sejauh mungkin untuk menghindari ini." -Namjoon.
"Ne." -Woozi & Jungkook.

Woozi dan Jungkook mengikut saja tanpa tahu kemana Namjoon akan membawa mereka.

'Aku minta maaf kepada kalian, aku tidak bisa menyelamatkan kalian semua.' -Batin Namjoon saat menoleh ke arah di mana orang-orang disana terlihat berteriak dengan ilusi yang entah apa isinya masing-masing.
























































































Tanpa mereka bertiga sadari, masih ada tiga orang yang tidak terpengaruh dengan ilusi Namjoon.

"Ayo ikuti mereka hyung."
"Ne."

"Dan kau. Jangan jauh-jauh dariku."
"N-ne."

Tiga makhluk itu melesat mengikuti ke mana arah perginya Namjoon dan lainnya.

.
.
.
.
.
.
.












































































































.
.
.
.
.
.
.

"Hyung, sebenarnya kita pergi k-" -Woozi.
Woozi memotong kalimatnya saat Namjoon menoleh menatapnya.
'Aku butuh mencari seseorang, demi keselamatan kita semua. Lebih cepat, lebih baik. Jangan beritahu Jungkook.'
"Oh, baiklah." -Woozi.
Lalu Namjoon kembali menatap lurus ke depan, fokus kembali ke tujuannya. Begitu juga dengan Woozi.
Jungkook hanya menatap bingung keduanya.

"Apa aku boleh tahu ke mana kita akan pergi?" -Jungkook.
"Kau tidak perlu tahu, ikut saja kami jika masih ingin selamat dari kekacauan ini." -Namjoon.
"Arra." -Jungkook.

"Woozi-ya, tolong gunakan kemampuan komunikasimu dengan alam." -Namjoon.
"Baiklah. Tapi, untuk apa hyung?" -Woozi.
Woozi tahu untuk apa Namjoon membawa mereka, tapi Woozi tidak tahu untuk apa Namjoon memerlukan kemampuannya, dan dia juga tidak tahu siapa 'seseorang' yang Namjoon maksud.
"Lakukan saja." -Namjoon.

Woozi berjongkok, telapak tangannya menyentuh tanah dengan mata terpejam. Mencoba mencari pergerakan 'seseorang' yang mungkin saja dimaksud Namjoon.

Dapat!

Ada seseorang yang berlari cepat di depan menuju ke arah Barat Laut. Tapi, tunggu, Sepertinya Woozi juga merasakan ada pergerakan beberapa orang di belakang sana. Ia mencoba kembali fokus, tapi sepertinya ia salah karena setelah ia kembali fokus, tidak ada pergerakan yang terlihat. Ia tidak peduli dan memilih mengabaikannya. Woozi berdiri dan menatap Namjoon.

"Di depan sana, menuju arah Barat Laut." -Woozi.
"Baiklah, ayo bergegas sebelum lebih jauh lagi." -Namjoon.
Namjoon memimpin jalan dengan Jungkook dan Woozi di belakangnya.



















































































"Hampir saja. Terimakasih sudah cepat tanggap, kemampuanmu sangat baik."
"Hm."

"Em... Bisakah kita kembali berlari? A-aku tidak nyaman, apalagi aku belum pernah dig-gendong sambil terbang begini."
"Jika ingin tertangkap, silahkan saja turun."
"T-tidak. Baiklah, aku menurut."
"Tetap peluk aku dan jangan lepaskan peganganmu."
"N-ne."

"Aku menggendong siapa?"
Yang ditanya hanya menunjuk salah satu batang pohon dengan dagunya.
"Ck! Sudahlah, ayo kita bergegas sebelum mereka jauh."

----------○O○----------

TO BE CONTINUE
VOMENT YA!!

○Mystery In The Past○ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang