서를 넷

594 51 11
                                    

Tanpa menjawab ucapan terimakasih itu, Namjoon kembali menghadap ke depan, ia menepuk paha Woozi.
"Ke rumah." -Namjoon.
Woozi hanya mengangguk.

----------○O○----------

MALAM KEDUA

.

Jungkook, SinB, Rosé, dan Eunha duduk di kursi tunggu di depan ruang UGD di mana Lisa ditempatkan.
Tak lama seorang dokter keluar dari ruangan tersebut. Jungkook maju untuk menanyai dokter itu.
"Bagsa-nim-" -Jungkook.
"Keluarga atau saudara?" -Dokter.
"Kami temannya." -Jungkook.
"Baiklah. Nona Lisa baik-baik saja. Pendarahan di area kepala syukurlah tidak menyebabkan amnesia. Sedangkan pada lengannya terjadi sedikit retak pada tulangnya. Namun sekarang sudah di gips. Karena nona Lisa baik-baik saja, beliau bisa pulang." -Dokter.
"Terimakasih, bagsa-nim." -Jungkook.
"Kalau begitu, saya permisi." -Dokter.

"Rosé, SinB, Eunha, kalian urus Lisa. Gua mau urus administrasi dulu." -Jungkook.
"Oke. Kita tunggu di mobil." -Rosé.

.

Sebuah mobil berhenti di halaman rumah Namjoon. Tiga orang keluar dari mobil tersebut, sedangkan satu orang lagi membawa mobil masuk ke garasi. Siapa lagi jika bukan Namjoon, Woozi, dan dua gadis yang mereka tolong tadi.

"Hah... Ahjussi... Terimakasih banyak..."

"Hm. Silahkan masuk." -Namjoon.
"Tapi ahjussi-"
"Masuk aja dulu. Kalian perlu sesuatu yang bisa menenangkan." -Namjoon.
Akhirnya kedua gadis itu menurut dan mengekori Namjoon masuk ke dalam rumah.

Mereka bertiga duduk di ruang tamu, tidak lama Woozi pun juga masuk rumah lalu pergi ke dapur.

.

"Jungkook mana sih. Kok lama." -Eunha.
"Tau tuh. Udah malem ini, jam sembilan." -SinB.
"Tunggu aja. Bentar lagi juga ke sini orangnya." -Rosé.

Panjang umur, Jungkook langsung tiba setelah dibicarakan oleh ketiga gadis tersebut.
"Oke. Sekarang, ada yang tau di mana rumah Lisa?" -Jungkook.
Ketiga gadis yang ditanyai menggeleng.

Jungkook mengusap wajahnya kasar.
"Oke. Kita bawa Lisa ke rumah gua. Anyway, kalian mau ikut apa gua anter pulang dulu?" -Jungkook.

"Ikut! Kita mau pastiin Lisa sampe rumah lo dengan selamat. Takut kalo kenapa-napa trus lo gak bisa ngatasi sendiri." -SinB.
Dua gadis lainnya hanya mengangguk.

Jungkook tersenyum puas.
"Oke." -Jungkook.
'Makasih, Lisa." -Batin Jungkook.

.

TIN!

Terdengar suara klakson mobil dari luar. Ketiga orang yang ada di ruang tamu secara spontan menoleh ke arah pintu depan.
"Biar saya cek dulu." -Namjoon.
Namjoon beranjak dari tempatnya meninggalkan dua gadis tadi menuju pintu depan.

Saat Namjoon membuka pintu, tiba-tiba Jungkook masuk begitu saja bersama Eunha dengan membawa Lisa, diikuti SinB yang membawa barang Lisa di belakang dan Rosé yang menjaga Lisa dari belakang.

"Aku butuh satu kamar." -Jungkook.
Namjoon paham. Dia segera mencari kunci salah satu kamar yang kosong, kemudian menuntun Jungkook agar mengikutinya ke kamar.
Namjoon membuka pintu kamar tersebut, lalu Eunha dan Jungkook langsung membawa masuk Lisa dan menidurkannya di kasur secara perlahan.

"Taruh barang-barang Lisa di meja." -Jungkook.
"Ne." -SinB.
SinB meletakkan barang-barang milik Lisa di meja yang dimaksud Jungkook.

Kamar yang ditempati Lisa sama dengan kamar Jaehyun. Hanya saja di meja itu tidak ada komputer. Hanya satu meja dan satu kursi putih.

○Mystery In The Past○ ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang