27.The Infiltration Strategy: Kings Alexander Uino.

16.1K 1.2K 131
                                    

Didedikasikan Untuk 17 Agustus 1945 hari kemerdekaan Republik Indonesia. *Pa'ansihGaje😂

*Malu Co itu, kepencet update terus pdhal masih edit😂 mau bales pesan Co malu....🤓

*Terus Sumpah bukan Prank😂

****








"Jenderal..... Ampuni hambamu yang hina ini..... Ampuni hambamu yang malang ini....."

Itu adalah rintihan ke- seribu sembilan ratus empat puluh lima dari tetua ke-10 yang bernama Kings Alexander Uino ini.

Tubuh Kings yang tinggi menjuntai ke atas dan body kekar seksinya dengan bahu lebar dan otot-otot yang menonjol pada tempat yang tepat terlihat tidak cocok dengan kondisinya saat ini, dia yang kesempurnaannya diluar batas sebagai kaum Adam yang berkualitas tinggi kini tampak seperti budak rendahan yang ditindas oleh tuannya.

Rambutnya yang tadi terlihat rapi tersisir ke belakang dan baju kasual nya yang mewah tertata rapi tadi kini sudah terkoyak. Semua kancing bajunya hampir terbuka dan bahkan membuat baju itu memperlihatkan bahu sebelah kanannya, bahkan sebelah sepatunya sudah melayang entah kemana terlepas dari kakinya.

Ketika melihatnya orang-orang mengira dia seperti laki-laki ternistakan yang diperkosa dengan tidak manusiawi oleh binatang buas👍




"Mohon yang mulia yang maha pemurah memaafkan rakyat jelata hina ini....."
Dia benar-benar membuat upaya untuk merendahkan diri. Betapa malang anak manusia....






Dia sepertinya sudah tidak ada tenaga lagi untuk duduk rapi tetapi dia masih berusaha untuk duduk rapi dengan melipat kakinya berkotow ala orang jepang di lantai.

Dan menghadap pada seorang wanita yang terlihat rapi baik-baik saja 180° berbeda dengan pria yang berkotow berlutut di lantai di bawahnya.




Serius?






Laki-laki itu terlihat menyedihkan seperti habis diperkosa oleh binatang buas, dia mati lemas dan seolah tidak mempunyai tenaga lagi bahkan untuk berdiri saja sepertinya dia harus merangkak beberapa kali.

Tapi yang di sembah dan tempatnya untuk memohon ampun saat ini adalah seorang wanita yang tampak rapi duduk dengan anggun di sofa, wanita itu duduk menyilangkan kakinya dan melihat ke Kings yang tampak menyedihkan seolah dia seperti lalat yang tidak enak dipandang.

Terlihat tidak masuk akal kalau penyebab kacaunya Kings adalah dia.

"Integritas apa yang kau miliki untuk memohon ampun pada Yang Mulia ini?." Aloist malah makin jadi dengan menyebut dirinya sendiri Yang Mulia.




Kings benar-benar tidak mau dipukuli lagi. Sebenarnya pukulan dari jenderalnya ini adalah makanan sehari-harinya karena dia bertingkah, tetapi sepertinya dia sudah melakukan kesalahan besar karena membuat jenderalnya marah di saat sensitif Jenderalnya berada di taraf oktaf tertinggi.


Kings bersumpah dia akan menjaga mulutnya di depan jendralnya ini.
Setidaknya untuk saat ini.










"......." Kings memikirkan kata-kata yang tepat untuk memohon ampun kembali. Apakah dia harus membenturkan keningnya ke lantai sambil bersujud untuk membuat suasana yang menyedihkan sehingga Aloist merasa kasihan kepada Kings?.



Tidak. Itu ide yang buruk untuk membenturkan kening ke lantai di saat tubuh Kings sudah hampir habis dihajar massa seperti ini....



Aloist meraih buku di lantai tempat dimana Kings menjatuhkan buku itu tadi, dia mengambil buku itu dan menaruhnya dengan rapi di meja lalu ketika dia mengingat buku ini adalah buku yang sedang dibaca Gabriel, dia jadi ingat sebuah kenangan dari kakaknya yang baik hati itu....





GABRIEL: Tamed The Rebel Princess [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang