15. The Leader: Last Mission Agreement.

20.7K 1.7K 87
                                    

Maafkan untuk segala kekurangan 😊
Nb: Terima kasih untuk semua dukungannya, dan Great, UTS Aku berjalan dengan lancar. (Nyonteknya juga berjalan dengan lancar).

Jangan lupa Komentarnya ya 🐰🐰🐰
Terima kasih


Happy Reading.









































🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️🌨️








































"Jenderal..... Aku selalu percaya padamu. Aku masuk ke dalam lubang hitam ini mempertaruhkan semua yang kupunya untuk percaya padamu, jadi kumohon; Tolong aku....."

Hari ini untuk pertama kalinya Kings serius. Dia hanya selalu bisa serius dengan orang yang dipanggilnya jenderal ini. Orang yang membuat Kings menaruh harapan, yang membuat Kings sadar walaupun ada 99% kata gagal masih ada 1% untuk berhasil.

Kings masih ingat. Dia masih ingat sangat jelas bahkan seakan baru terjadi kemarin saat sosok perempuan di depannya ini datang mengulurkan tangan kepadanya, memberinya sebuah penawaran yang berupa harapan. Penawaran yang tidak bisa dibeli siapapun dengan uang sebanyak apapun di dunia ini-- dapat ditawarkan oleh perempuan yang ada di depannya saat ini, dengan mata yang penuh keyakinan teguh dia mengulurkan tangannya kepada Kings dan berkata pada Kings kalau dia adalah harapan yang Kings cari!

"...... Aku bukan orang baik. Bahkan tidak ada satupun kebaikan dari diriku," Aloist berbalik menghadap ke Kings untuk menjawab semua kesahnya. "Tapi aku mempunyai satu kebanggaan dalam diriku, sekali aku berjanji maka aku akan menempatinya. Ambil nyawaku saat aku yang tidak bisa memegang kata-kata aku."


Cukup.





Kata-kata itu sudah cukup untuk membuat Kings merasa jika dia bisa memejamkan matanya untuk tidur tanpa mimpi buruk untuk beberapa saat ke depan.

Dia selalu yakin dan tidak pernah meragukan kata-kata jendralnya ini. Dia selalu percaya sejak awal mereka bertemu, tidak pernah secuilpun Ia taruh keraguan pada jendralnya. Jika dia tidak yakin maka sejak awal ia tidak akan masuk ke dalam lubang hitam ini. Lubang hitam yang membuat tangannya dilumuri darah kotor untuk mencapai harapan yang bertabur dosa....

Aloist, Jenderalnya itu pernah berkata pada Kings: "Untuk mencapai harapan itu kau harus mengorbankan satu untuk mendapatkan satu yang lain. Untuk duduk diatas tahta bermahkotakan emas, kau harus membuat tanganmu berlumuran darah lebih dulu."

"Aku tahu aku bisa percaya padamu, Jenderal...."

Aloist diam agak lama sebelum dia akhirnya mengatakan ini, dan itupun dengan keraguan:
"Kau ingat apa yang selalu kukatakan kepadamu berulang-ulang kali? Kau harus mengorbankan 1000 orang untuk melindungi satu orang. Untuk merangkak naik di tempat tertinggi kau harus membuang segalanya dan mengotori tanganmu dengan darah.... Kau harus mengorbankan segalanya, semuanya, termasuk bangsawan Vulcan itu....."

Ya... Kings tahu benar. Kings tidak akan melupakan itu. Untuk mencapai harapan nya dia harus mengorbankan segalanya meskipun harus mengorbankan keluarganya sekalipun. Meskipun harus mengorbankan segalanya dia akan lakukan.....

Dan kali ini pun dengan tangannya dia akan membantu Al-Zaeim untuk menyingkirkan penghalang yang akan menghalangi harapannya, menyingkirkan Gabriel....

GABRIEL: Tamed The Rebel Princess [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang