44. Today's Drama: Women's Issues

12.8K 1K 105
                                    

-oOo-

Aloist ......

Nama yang berwujud Tahta itu terpasang untuknya karena jiwa pemimpinnya.
Dia dapat memahami seseorang hanya dengan melihat orang itu sekilas saja.

Dan kini dia melihat si Gabriel Bin Fucking Fir'aun itu sedang adu mata dengan tetua pertama Al-Zaeim, El Olam.

"Apa?." Gabriel sebenarnya ogah untuk mengambil inisiatif duluan untuk bertanya, apalagi untuk melakukan interaksi dengan sampah tak berharga Duke Morrigan atau yang disebut sebagai El Olam sekarang ini.

"Kisah ini membuat Aloist merasa terganggu, di lain sisi Al-Zaeim membutuhkan kejeniusan Tetua ke-10. Tapi disisi lain dia menginginkan nyawamu sebagai imbalannya." El Olam terhenyak ketika Gabriel melirik tajam padanya saat El Olam menyebut Gabriel dengan sebuatan -Mu tanpa memanggilnya Lord.

Baru kemudian untuk beberapa saat setelah Gabriel memalingkan mata tajamnya dari El Olam, El Olam kembali berbicara.
"Menurutmu apa saran yang tepat untuk kasus ini?."

Dan untuk seorang Gabriel, dengan otaknya yang khas, dia pasti hanya memikirkan solusi yang simpel dan efektif tanpa memikirkan dampak yang akan ditimbulkan.
"Bunuh saja dia, fix."

Ketika Gabriel menyuarakan sarannya, muncul helaan nafas dari Aloist yang sedari tadi diam melihat interaksi antara tetua pertama, El Olam dengan Gabriel.

"Aku tidak membutuhkan saran liberal seperti itu." Aloist menyuarakan kekecewaannya.

"Aku hanya memikirkan pandanganmu. Kalau kau jadi aku, kau pasti akan memberikan saran seperti itu." Gabriel menanggapi Aloist. Aloist kan sedikit-sedikit Bunuh....


"Kau bukan aku." Aloist menjawab.



"Aku hanya bilang Seandainya." Gabriel membalas.


"Aku tidak mendengar kata seandainya di kalimatmu sebelumnya." Sedari perjalanan kemari sampai sekarang sepertinya Aloist memang berada dalam garis sensitif.

Dan Gabriel sepertinya belum belajar untuk diam ketika situasi mengharuskannya untuk diam.
"Kata seandainya maksudku seperti perumpamaan--"







"Kau mau kuinjak-injak sampai kau lupa cara untuk bicara?."









Gabriel, "......."






"Aku tidak membutuhkan seseorang untuk membuatku beradu argumen. Peraturannya adalah aku yang selalu benar, kalau tidak suka mati saja sana."





Gabriel & El Olam: "........"

Hanya satu hal yang bisa menggambarkan sosok Aloist untuk saat ini. Diktator.





"Aku mengajakmu masuk ke dalam pembicaraan ini karena aku sedikit memandangmu. Aku sudah mendengar beberapa kontribusimu dalam berbagai rencana Al-Zaeim di kawasan Eropa, karena aku menghargai kontribusi yang kau lakukan--aku mengajakmu masuk dalam pembicaraan ini."
Aloist memang baru-baru ini membaca laporan tentang berbagai kontribusi Gabriel dalam mengupayakan perluasan Al-Zaeim masuk ke kawasan Eropa.




Mulai dari yang sederhana seperti perizinan mendirikan perusahaan dan gedung-gedung yang akan menjadi unit-unit rahasia Al-Zaeim sampai menaruh beberapa anggota ke posisi-posisi penting dalam penyusupan.



Aloist tidak pernah melewatkan satu laporan yang dikirim kepadanya meskipun laporan itu sampai ratusan email sekalipun.



"Tetua ke-10 adalah ancaman bagimu karena kau adalah kambing hitam yang dipilih. Dalam waktu dekat aku harus mengakhiri skenario konyol ini, harus secepatnya dan aku membutuhkan solusi untuk ini."





GABRIEL: Tamed The Rebel Princess [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang