2. FBI: Misi Untuk Misi Demi Misi

29.1K 2.4K 227
                                    

Maafkan untuk segala kekurangan🙏

Belum di edit, tolong beritahu jika ada typo 😄(maaf merepotkan)






Terimakasih 🙏😄



































🍁🍁🍁🍁🍁🍁




































Aloist (Penelope) hanya menatap kosong kepada dua orang yang ada di hadapannya ini. Tapi melihat ekspresi mereka yang terlihat tidak biasa membuat Aloist sedikit merasa tertarik walaupun ketertarikan itu akan segera hilang, mereka tidak berharga untuk masuk ke dalam pikirannya.

Si tua Endri menggeret tas koper Aloist dan mengajak Aloist untuk bertemu dengan ayahnya. Maksudnya Ayah Penelope.

"Nona, ikuti saya." Ujar si tua Endri.

Aloist mengikuti dan mereka melewati para tamu. Tetapi tidak lama mereka melangkah Aloist mengambil kopernya dari tangan si tua Endri dan menggeret nya sendiri.

Endri berfikir Penelope (Aloist) merasa tidak enak kepadanya karena dia terlihat sudah tua untuk menggeret koper itu.

"Nona, tidak apa-apa. Saya sangat kuat untuk usia--"

"Jangan sentuh milikku sebelum aku mengizinkan."

Itu adalah kalimat pertama yang Aloist ucapkan kepada Endri. Kalimatnya yang terdengar begitu mendominasi membuat si tua Endri menggigil. Ucapannya terdengar seperti perintah yang harus dilaksanakan sampai kapanpun.
Tiba-tiba saja si tua Endri berjanji kepada dirinya sendiri kalau dia tidak akan lagi menyentuh barang-barang milik Nona nya.

Situa Endri mengantarkan Aloist ke depan sebuah pintu ruangan. Dia mengetuk pintu tersebut dan bicara kepada orang yang ada di dalam.
"Tuan, saya membawa nona Penelope." Ujar si tua Endri.

"Hmm." Jawaban dari dalam sana terdengar dan situa Endri membukakan pintu ruangan tersebut dan mempersilahkan Aloist untuk masuk. Aloist menaruh koper nya di luar ruangan dan situa Endri menunggunya di depan juga. Aloist memberikan lirikan kepada si tua Endri lalu mengarahkan matanya ke koper miliknya seolah dia memberikan isyarat kalau si tua Indri dilarang untuk menyentuh kopernya.

Aloist masuk dan dia menemukan ruangan yang dipenuhi dengan rak rak buku, di tengah-tengah ruangan terdapat meja kerja dan seorang laki-laki paruh baya yang sedang menandatangani kertas-kertas putih ber-map di atas mejanya.

Dia tampak sibuk dan tidak antusias sama sekali dengan kedatangan putrinya yang sudah tidak pulang hampir 7 tahun lebih.

Lalu mengetahui putrinya itu sudah duduk di hadapannya dia mengambil sebuah amplop coklat di dalam laci nya dan menyerahkannya kepada putrinya itu tanpa melihat dan kembali ia melanjutkan kesibukannya sendiri sembari ia berkata, "aku menerima amplop itu dari Marcus Moran."

Marcus Moran adalah Direktur FBI dan merupakan orang penting yang dibawahi oleh presiden Amerika Serikat sendiri. Bahkan ayahnya Penelope yang bekerja sebagai staf kantor kepresidenan harus mencari muka kepada Marcus Moran.

Ayah Penelope, James Marryes adalah staf biasa tetapi yang membedakan dia bekerja di bawah pengawasan presiden sendiri, dan merupakan peneliti dari perkembangan nuklir yang dilakukan setiap tahun.

"Dia meminta data-data tentang mu dan memverifikasi apakah kau adalah bagian dari keluarga Marryes atau bukan. Sampai-sampai FBI turun tangan bahkan membuat Marcus Moran datang sendiri, apa kau melakukan kesalahan?."

GABRIEL: Tamed The Rebel Princess [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang