45. Punishing: Dear Michaelis

12.2K 1.1K 151
                                    

🐄🐄🐄🐄🐄🐄🐄🐄🐄

















"Saya harap saya memiliki kesempatan untuk menyisihkan waktu berharga anda. Saya akan memperkenalkan diri saya, saya Michaelis Rodolfo, Pelayan Tuan Gabriel."

Michaelis melihat perempuan yang berdiri dengan tenang di hadapannya. Tidak bisa dipungkiri jika dia benar-benar mirip dengan mendiang Nona Angel-nya.

Yang membedakan hanyalah sorot mata dan ekspresi wajahnya. Secara tidak langsung membuat Michaelis merasa merindukan sosok kecil yang rapuh itu.....

Michaelis sudah memperhatikannya beberapa hari terakhir ini. Dia bahkan beberapa kali terlihat bersama Tuan Gabriel-nya, bahkan tadi Michaelis melihat dengan mata dan kepalanya sendiri jika Tuan Gabriel-nya menyetir mobil untuk perempuan ini.

Memikirkan itu membuat Michaelis menjadi geram. Bagaimana bisa perempuan ini mendapatkan kehormatan untuk naik mobil yang sama dengan Tuan Gabriel-nya, dan yang lebih membuat Michaelis marah sampai membuat Michaelis nekat melangkahkan kakinya berdiri dihadapan perempuan ini adalah karena dia dengan beraninya membuat Tuan Gabriel-nya menyetir mobil untuknya!

Demi Tuhan dia adalah Lord Vulcan! Bahkan Ratu Elizabeth sekalipun akan merasa sangat beruntung dan mendapatkan kemuliaan jika berada di dalam mobil yang sama dengan Tuan-nya. Tetapi wanita ini berani membuat Tuan-nya menyetirkan mobil untuknya!!!

Untuk waktu yang lama mereka berdua diam di tempat. Michaelis tidak mengharapkan ini, dia hanya diam ketika Michaelis memperkenalkan dirinya, dan masih diam sampai sekarang....

Sumpah, rahang Michaelis sudah kaku rasanya karena tersenyum terus, tapi dia bahkan tidak menanggapi Michaelis, bahkan hanya berkata 'Hai' saja padanya tidak.

Dia hanya menatap lurus dengan mata tajamnya dan Michaelis merasa jika dia sedang berada dalam wawancara kerja sekarang.

"Bisa kita bicara sebentar?." Michaelis akhirnya memulai kalimat lagi, dia bersumpah dia belum pernah merasa begitu diremehkan seperti ini.
Hanya dari melihat caranya memandang Michaelis dengan ekspresi kosong dan wajah dingin membuat Michaelis seperti seonggok sampah yang tidak pantas menempatkan diri di hadapannya.


"Of course." Jawabnya Aloist akhirnya.

Lalu kembali hening dan diam. Michaelis berpikir karena dia sudah setuju untuk bicara sebentar, dia akan mengajak Michaelis untuk masuk ke dalam rumahnya. Tetapi dia hanya diam dan tidak melakukan apapun selanjutnya.

Sekali lagi Michaelis merasa seperti seorang pengemis yang berharap bisa mendapat sedekah darinya.

Akhirnya dengan harga diri yang turun berkali-kali lipat, Michaelis mengajaknya untuk bicara di tempat terdekat yang berada di beberapa rumah di sebelah kediaman Marryes.

Akhirnya dengan harga diri yang turun berkali-kali lipat, Michaelis mengajaknya untuk bicara di tempat terdekat yang berada di beberapa rumah di sebelah kediaman Marryes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GABRIEL: Tamed The Rebel Princess [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang