GABRIEL: Tamed The Rebel Princess [TERBIT]

43. Hwa-Duanmu

Terimakasih untuk yang sudah menyempatkan waktunya mampir ke Dramanya Al-Zaeim.

Maafkan untuk segala kekurangan dalam penulisan dan maaf bila ada kata-kata yang tidak berkenan di hati para pembaca.

Conan hanya seorang penulis amatir dan masih perlu banyak belajar. Mohon bimbingannya, terimakasih 😄🍂

🍂🍂🍂🍂

Gabriel tidak tahu apa yang sedang terjadi di dalam. Setelah menyetir untuk waktu yang cukup lama, jalan setapak itu berakhir di rumah musim panas di tengah hutan.

Gabriel menunggu di dalam mobil yang terparkir diluar. Gabriel bisa melihat Aloist di dekat jendela, membelakangi Gabriel hingga Gabriel hanya bisa melihat rambut dan punggungnya. Dia terlihat bercakap-cakap dengan orang lain di dalam sana.

Gabriel tidak penasaran. Dia telah belajar beberapa hal selama hidup di dunia yang keras ini, rasa penasaran akan membunuh berlahan.

Meskipun dia penasaran dia akan membuang jauh rasa penasaran itu. Dia hanya perlu duduk tenang dan mendengarkan ucapannya.

Jika wanita itu bilang diam maka Gabriel bisa apa? Gabriel hanya bisa menurutinya dan diam.

Tidak mampu melawannya? Bukan itu masalahnya.

Tahu bukan prinsip Gabriel? Selalu jadi yang teratas, jadi yang teratas hingga tidak ada seorangpun yang bisa memerintahnya.

Tapi wanita itu pengecualian. Daripada di bilang tidak mampu melawannya Gabriel lebih suka menyebutnya takut.

....dia hanya takut membuatnya kecewa jika dia tidak menaati perintahnya.

Hanya untuk alasan sesederhana itu....

🍂🍂🍂🍂

El Olam memiliki perawakan tinggi jangkung. Bahunya lebar dan dadanya bidang walaupun dia sudah cukup berumur.

Kalau melihatnya sekarang dengan rambutnya yang sudah seluruhnya putih, dia terlihat seperti laki-laki paruh baya berusia lebih dari 60 tahun, tapi percayalah, sebenarnya dia sudah lebih tua dari itu.

Rambutnya yang beruban tidak seperti memutih karena tua, rambutnya malah membuatnya terlihat elegan dan halus tertata rapih.

Dia seperti bangsawan yang berkelas. Yah walaupun ada yang lebih berkelas dan glamor lagi sedang menunggu di luar sana menjadi sopir Aloist.

Aloist duduk di nakas dekat jendela dan memegang senapan untuk berburu yang di taruh disana. Dia terlihat mengeceknya sebentar sebelum menaruhnya kembali.