37

7.5K 682 74
                                    

KOMENTAR DAN VOTE SANGAT DI BUTUHKAN DALAM KELANJUTAN CERITA. SARAN DAN KRITIK JUGA DI TERIMA.

————————

Usai menyusun tas mereka secara rapih, Kai tanpa ragu langsung mengecup bibir Jennie dengan cepat.

"Oppaa!"Tegur Jennie memelototkan mata karena perbuatan Kai yang tiba-tiba.

"Nee?"Jawab Kai sambil tersenyum manis seolah ia tidak pernah melakukan apa-apa.

"Apa yang Oppa lakukan?"

Kai tersenyum tipis mendengar pertanyaan Jennie.
"Melakukan kegiatanku yang tertunda di pesawat tadi"Kata Kai dengan kekehan mengingat Jennie yang menahannya agar tidak menciumnya di pesawat beberapa waktu lalu.

"Bibirmu itu selalu memanggilku untuk mengecupnya"Kata Kai sambil tertawa. Memang tidak ada yang lucu, tapi ntah mengapa Kai merasa lucu mengatakan hal sejujur ini.

Pipi Jennie bersemu merah.
"Mwoyaaa"

Kai terkekeh lalu memeluk Jennie dari belakang yang kembali masih sibuk mengeluarkan beberapa pakaian yang akan di pakai.

"Aku tidak akan melepaskanmu malam ini"Bisik Kai tepat ditelinga Jennie, yang membuat bulu kuduk Jennie berdiri.

Jennie menggelengkan kepalanya.
"Heol, kita bukan berada dirumah Oppa"

Sebenarnya ia tidak masalah dengan itu semua, namun mengingat ini di hotel dan kamarnya berada diantar apara member Exo dan Blackpink lainnya membuat Jennie tidak ingin melakukan apa yang Kai inginkan itu.

"Aku tidak masalah dengan itu, bukankah tidak ada orang yang bisa membuka kamar kita? Lagi pula biasanya orang-orang datang kehotel untuk melakukan itu"Kata Kai.

Jennie memutar bola matanya malas.
"Aku berharap member Exo membukanya. Dan berhenti berfikir yang tidak-tidak"Kata Jennie yang tidak mengerti mengapa prianya ini selalu berfikir meseum. Bahkan ia mengetahui mengenai kebiasaan orang-orang di hotel.

"Aish, waeeeee"Rengek Kai menghentak-hentakkan kakinya.

"Apa Oppa tidak berniat untuk mandi?"Tanya Jennie membalikkan badannya agar bisa berhadpan dengan Kai.

"Wae? Aku masih wangi"Kata Kai masih melingkarkan tangannya di pinggang Jennie. ia tidak berniat melepas Jennie sama sekali.

"Bukan masalah wangi atau bukan, apa Oppa tidak gerah menempuh perjalanan?"Tanya Jennie lagi merapihkan rambut Kai yang nampak acak-acakkan.

Kai menghela nafas lalu melepaskan pelukkannya.
"Baiklah. Jangan lupa persiapkan dirimu"Kata Kai sebelum berjalan kearah kamar mandi.

Jennie menggeleng dengan cepat.
"Aku tidak mau"Balasnya cepat.

"Aku memaksa"Kata Kai tidak peduli dengan penolakkan Jennie. Meskipun istrinya itu menolak ia akan tetap melakukannya.

Jennie menghela nafas panjang dasar pria keras kepala.

Jennie sudah menyiapkan pakaian yang akan Kai kenakan setelah selesai mandi. Hanya pakaian casual yang sudah pasti terlihat menarik jika Kai yang memakainya.

"Apa yang membuatmu sangat fokus sampai tidak menyadari suamimu, Kim Jennie?"Tegur Kai melihat Jennie malah sibuk dengan ponselnya bahkan tidak menyadari kehadiran Kai.

Jennie menoleh ke arah Kai.
"Sudah berapa kali aku katakan mengapa selalu memamerkan dadamu hah?!"Tegur Jennie nampak kaget dengan Kai yang keluar hanya memakai handuk sepinggang dan memamerkan dadanya.

"Wae? absku menarik bukan?"Tanya Kai memegang perutnya yang sudah membentuk abs sempurna.

Jennie menghela nafas lalu melempar handuk kecilnya kearah Kai.

HIT YOU WITH A LOVE SHOOT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang