Epilog

547 20 5
                                    

Jakarta, 1 Desember 2016


"Aku tak pernah mengira kalau semua akan berakhir seperti ini," ujar Djaka sambil mengembuskan asap dari rokok kretek yang diisap di antara bibirnya.

"Sudahlah. Beruntung kita tidak terseret untuk diamankan pihak berwajib karena ini." Prayoga berkacak pinggang, menatap kerlap-kerlip ibukota dari balik kaca jendela apartemennya.

Djaka mematikan rokoknya di asbak yang tergeletak di atas meja, tak jauh dari tempatnya duduk. Seketika, bara di ujung benda itu lenyap. Hanya sisa asap yang keluar dari mulut dan hidung Djaka yang berpendar di sekitar pria berambut klimis itu. Ia menundukkan kepalanya, membersihkan sisa abu yang terjatuh mengotori kemeja batiknya.

"Kita terpaksa menghentikan proyek itu karena tak ada satu pun dari mereka yang kembali. Entah bagaimana bisa hanya Jason Wade yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, sementara yang lain lenyap tak bersisa." Prayoga mengusap belakang tengkuknya yang tiba-tiba terasa dingin.

"Karena memang sudah waktunya mereka mati," jawab Djaka sekenanya.

Prayoga menatap pria yang masih asyik membersihkan pakaiannya itu dengan kening berkerut kesal. "Kau jangan main-main. Sebelumnya aku tak pernah menyangka, karma yang pernah mereka sebut itu akan benar-benar terjadi."

"Kau jangan pernah percaya. Itu hanya mitos!" kata Djaka.

Tiba-tiba lampu yang ada di ruangan itu mendadak mati. Begitu juga dengan semua peralatan elektronik di sana.

Djaka mencoba menyalakan korek api yang ia ambil dari balik saku celananya. Ketika cahaya api menyala, berpendar ke seantero ruangan, tiba-tiba muncul asap tipis yang kian lama kian memenuhi ruangan.

Prayoga dan Djaka mendadak merasa kesulitan untuk bernapas. Tubuh mereka menegang dengan dada terbusung meronta haus akan oksigen. Korek di tangan Djaka terjatuh dan meledak tepat di atas karpet tempat ia berdiri. Perlahan, api mulai menghanguskan benda-benda di sekitarnya. Jilatan-jilatan si jago merah seolah sedang berpesta pora meluluh lantakkan keduanya hingga hangus terbakar.

Habis tak tersisa.


***

[TAMAT] Api Unggun TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang