Bidadari Pasundan - Eps. 4

404 21 0
                                    

Perpustakaan, Universitas Udayana, Bali

26 Februari 2016

Tangan Dirga terkepal di atas meja. Keningnya berkerut dengan alis saling bertaut. Sebuah buku tebal terbuka di atas meja, tepat di hadapannya. Mata Dirga masih tertuju pada benda itu sembari menelusuri jejak kalimatnya satu persatu. Mencoba memahami setiap makna, agar ia tak berakhir pada putusnya asa untuk mengejar wisuda tahun ini. Entah apa yang terjadi bila Pak Heru, dosen pembimbingnya tidak meminjamkan buku itu. Buku yang membahas tentang bangsa Lemurian yang menjadi topik pembahasan skripsinya. Topik yang menurutnya salah untuk dibahas. Ia butuh lebih dari sekedar browsing.

Jemari Dirga mengetuk-ngetuk meja yang menimbulkan suara halus. Tak ada siapa pun di ruang perpustakaan siang itu. Mungkin memang sudah takdirnya, bahwa perpustakaan selalu menjadi ruangan paling tersisihkan dibanding seluruh ruangan yang ada di kampus ini. Tapi, Dirga tak peduli. Baginya, situasi ini merupakan keuntungan. Tak ada tempat lain yang pantas untuk dijadikan tempat mojok selain perpustakaan.

Semua yang ada di dunia telah dikuasai Yahudi Khazar Israel, kecuali keabadian di dunia. Mereka juga ingin menguasai teknologi bangsa Lemurian yang diyakini dapat menghindari kiamat dari Tuhan, sebagaimana yang mereka idam-idamkan untuk menghindari siksa api neraka. Teknologi Lemurian sebanding dengan teknologi Atlantis yang telah terkubur ratusan meter di bawah tanah Indonesia akibat prahara bencana letusan gunung berapi di sekelilingnya. Keunggulan teknologi Lemurian tak terbayangkan oleh manusia yang hidup di sisi benua lainnya, padahal mereka eksis tapi tak mau diketahui oleh manusia lainnya. Salah satu kemampuan mereka adalah pengendalian pikiran (yang kata orang kita disebut santet), kemampuan telepati, berbicara dengan binatang, menembus batas dimensi jin dan setan hingga mereka mampu berinteraksi. Hal inilah yang dikatakan orang kita terhadap aksi agen Lemurian disekitar Star Gate sebagai hal ghaib, sakral, mistis. Semua ini buah dari ilmu yang mereka warisi dari Nabi Sulaiman atau Atalla yang mempermaisuri ratu Lemuria. Teknologi Lemuria lainnya adalah tele-transportasi (memindahkan materi tanpa pesawat), teknologi anti-materi dan re-struktur materi yang menyebabkan tubuh mereka mampu mengikuti perjalanan berjelajah kecepatan cahaya dalam perjalanan antar galaksi (hal ini hanya diberikan Allah kepada para Nabi-Nya dan terakhir adalah peristiwa Isra-Miraj Nabi Muhammad SAW). Selain itu mereka menggukan teknologi hasil reaksi nuklir air sebagai bahan bakar, serta teknologi heksagram yang memberikan manfaat keseimbangan fungsi organ tubuh dan usia yang panjang dengan perawatan yang tepat.

Dirga mengetikkan sesuatu di laptopnya yang sedari tadi terbuka tak tersentuh. Sesekali, jemarinya terhenti dan kemudian matanya menerawang ke suatu titik tak tentu arah. Beberapa detik kemudian, ia kembali mengetik sesuatu hingga kedatangan seseorang di ruangan itu membuyarkan konsentrasinya. Seharusnya, Dirga tak terpengaruh seperti biasanya. Tapi tidak kali ini. Seorang gadis yang entah bagaimana caranya mampu menampakkan keanggunan di mata Dirga. Gadis itu berhasil membuatnya terpana laksana bintang jatuh di langit malam yang pekat.


***

[TAMAT] Api Unggun TerakhirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang