Samar terdengar kicauan burung, padahal langit di luar sana masih berwarna biru gelap. Tepat pukul enam, alarm berbunyi menyentak seorang gadis yang sedang tertidur. Tangannya bergerak mengambil handphone di nakas, menggesernya untuk diam. Kemudian ia merenggangkan ototnya, tubuhnya terduduk dan matanya menyipit.
Ia menoleh ke samping tempat tidurnya yang kosong, ternyata gadis yang menonton film di kamarnya semalam sudah pindah ke kamarnya sendiri.
Rambut panjangnya ia gulung dan ikat ke atas, kakinya beranjak berjalan menuju dapur. Gelap, semua member masih tertidur di kamarnya masing-masing. Ia menyalakan lampu, dan ia membuka kulkas mengambil bahan-bahan makanan.
Gadis ini, Wendy, berencana membagikan sedikit makan siang untuk beberapa senior dan staff. Dikarenakan gedung SM hari ini akan sedikit ramai, rapat untuk konsep dan latihan di berbagai ruangan mungkin membuat mereka sedikit tegang. Mulanya waktu sudah sangat dekat dan sebagian staff mengurus gedung dan konsep panggung nanti jadi sedikit terlambat untuk diskusi dengan para artis. Tapi tentu saja SM telah memikirkan ini semua jauh berbulan-bulan sebelumnya, semuanya akan siap tepat waktu.
Wendy memang tak berencana membuat untuk seluruh staff, mungkin hanya beberapa rekan senior dan juniornya yang ia kenal serta para staff pengurus latihannya nanti. Ia akan memasak sesuatu yang sederhana saja, seperti jumeok-bap, gyeranmar-i, dan kimchi. Tapi masakan sederhana milik Wendy ini disukai banyak orang, seperti biasa.
Tangannya mulai bergerak dengan cekatan memotong sawi putih untuk kimchi, ia mengerjakannya dulu karena memakan waktu sekitar dua jam untuk mendiamkannya. Setelah menyelesaikan kimchi-nya, ia beralih mengambil tuna untuk jumeok-bap nya dan tepat saat itu juga Irene keluar dari kamar dengan mata menyipit, alisnya menukik menyesuaikan cahaya dan menelaah apa yang di lakukan Wendy saat ini.
"Masih sangat pagi untuk memasak, Seungwan-aa." Irene melewati Wendy yang sedang sibuk dengan kegiatannya, dan mengambil air di dalam kulkas.
Sejenak Wendy menolehkan wajahnya, "Aku akan membagikan sedikit makan siang nanti."
"Sebentar akan kubangunkan mereka untuk membantu." Kata Irene.
"Tidak usah, biarkan mereka istirahat. Aku bisa melakukannya sendiri, kok, tenang saja." Wendy menyunggingkan senyumnya, membuat Irene mengurungkan niatnya beranjak dari sana.
Tanpa basa-basi, Irene mengambil beberapa telur yang sudah Wendy siapkan tadi, "Gyeranmar-ireul naega halge." Katanya, sambil memecahkan telur. ( Aku akan membuat telur gulungnya. )
Senyum Wendy mengembang dan tak lupa ia mengucapkan terima kasih. Kembali ia melanjutkan kegiatannya, mengaduk nasi dan tuna dengan cepat.
Setelah selesai dengan jumeok-bap, Wendy beralih membantu Irene menggulung telur dan memotongnya. Kemudian, Wendy menyiapkan kotak yang biasa ia pakai, karena beruntungnya setelah mereka yang mendapat makan siang dari gadis cantik ini, kotak makan siangnya selalu dikembalikan.
Menata jumeok-bap dan gyeranmar-i ke dalamnya. Sembari menunggu kimchi yang ia diamkan tadi, Wendy beranjak untuk bersiap-siap dan membangukan member lainnya, begitu juga dengan Irene.
Wendy masuk ke kamarnya, dan menutup pintu. Dilihat handphone menyala, ia mendapatkan satu notifikasi pesan.
Park Chanyeol : Sampai jumpa di ruang latihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Room [ WENYEOL ] ✔️
FanfictionChanyeol dan Wendy, pertemuan mereka di dalam ruang latihan. Dimana mereka memulai dan mengakhiri semuanya. Setelah melewati banyak hal yang sangat rumit, dari rumor dating, pengakuan agensi, sampai kisah mereka dengan orang ketiga. Tidak ada roman...