Hari ini langit Seoul sangat terik meskipun cuaca dingin masih menusuk menembus jaket yang sangat tebal. Chanyeol berjalan dengan masker serta topi yang menutupi seluruh wajahnya, semenjak keberaniannya dua hari yang lalu ia semakin sering menutupi wajahnya saat keluar. Nyalinya kembali menciut. Ia berusaha semaksimal untuk melindungi dirinya dari sorotan banyak media, sudah cukup mereka disajikan berita besar dan pemotretan di red carpet. Chanyeol berharap mereka tidak mengusik kehidupan pribadinya lebih dalam lagi.
Seperti biasa pada jam sebelas siang, ruang latihan masih terpakai untuk latihan grup lainnya. Jadi, Chanyeol dan Wendy menggunakan ruang latihan yang tidak terpakai di lantai delapan untuk mengabiskan waktu bersama. Chanyeol berjalan melewati lorong terakhir, ia tersenyum saat melihat pintu yang ditutup tidak terlalu rapat.
Sambil melepas syal yang bertengger di lehernya, ia berjalan menghampiri perempuan yang sedang terduduk melihat pemandangan kota Seoul. Dililitkannya syal itu kepada Wendy yang segera menoleh saat Chanyeol sudah mendudukan dirinya di sebelah Wendy. Senyumnya mengembang, ia merapikan syal tersebut di leher Wendy.
"Disini tidak ada pemanas, lihat tanganmu sangat dingin saat ini." Chanyeol mengernyitkan keningnya saat merasakan tangan Wendy yang membeku.
Ia menggosokan tangannya cepat dan menggenggam tangan Wendy lembut, memberinya nafas hangat melalui mulutnya. Sedikit mengharukan, yang Wendy tau saat ini dari raut wajah Chanyeol adalah lelaki tersebut sedang mengatasi dirinya sendiri. Berakting seolah baik-baik saja saat komentar jahat di berbagai sudut internet berlomba agar terlihat oleh mereka. Wendy sungguh tak mempermasalahkan hal tersebut, ia hanya berusaha agar tak terpengaruh. Tapi Chanyeol memiliki hati yang sangat lembut, komentar-komentar yang berburu di instagramnya dapat membuat lelaki tersebut berpikir terlalu dalam.
Perasaan kecewa fansnya dan pandangan masyarakat korea tentang hubungan mereka berdua membuatnya memiliki banyak pikiran. Ini memang keputusannya, dan ia juga senang banyak orang diluar sana yang medukung mereka berdua. Tapi, tidak sedikit juga yang tidak menganggap hubungannya dengan Wendy adalah hal yang lumrah. Pikirannya tenggelam jauh, Chanyeol masih menggenggam tangan Wendy dalam diam.
"Kau tidak apa-apa, Yeol?" Tanya Wendy lembut sambil mengusap jemari tangan Chanyeol. Membantu menenangkannya.
Lagi-lagi ia tersenyum untuk menutupinya, "Aku tidak apa-apa. Sebentar lagi kita ke ruangan Lee Sooman Seongsaeng-nim, kan?"
"Jangan terlalu kau pikirkan, fansmu baik-baik saja. Percaya padaku." Wendy menepuk pelan pundak Chanyeol dan menariknya kedalam pelukan. Usapan tangan lembutnya pada punggung Chanyeol membantu menenangkan hatinya.
"Aku mencintaimu." Chanyeol mengeratkan pelukannya sambil mengusap rambut Wendy pelan.
"Aku juga mencintaimu."
***
Sebagian dari mereka kecewa dan sebagian lagi turut senang. Isi hati orang lain memang tidak mudah di tebak, entah itu kekecewaan atau suka cita mereka semua berhak menunjukannya. Berita yang sangat mengejutkan dari Wendy dan Chanyeol membawa tak sedikit dari fans mengenai rasa kebencian. Mereka menyumpahi dengan kata-kata kasar, seperti menyuruhnya meninggalkan grup masing-masing, mengusirnya dari Korea, sampai mengatakan mereka tak berhak lagi untuk hidup.
Setiap hari, Chanyeol menggulir layar hanphonenya membaca cemoohan tak pantas tersebut. Sungguh ia pernah menangis saat membaca salah satu komentar dimana mereka mengatakan Wendy tak pantas untuknya, Wendy tidak punya hak untuk dirinya, ataupun Wendy harus meninggalkan grupnya sesegera mungkin. Ia marah, ia juga kecewa, sampai sejauh ini Chanyeol tak pernah sekalipun membenci penggemarnya. Ia selalu membanggakan dan mencintai mereka dengan tulus, tapi bagaimanapun juga hidupnya bukan hak mereka. Dirinya hanya manusia biasa, mencintai orang lain seperti hal tersebut adalah kewajaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Room [ WENYEOL ] ✔️
FanfictionChanyeol dan Wendy, pertemuan mereka di dalam ruang latihan. Dimana mereka memulai dan mengakhiri semuanya. Setelah melewati banyak hal yang sangat rumit, dari rumor dating, pengakuan agensi, sampai kisah mereka dengan orang ketiga. Tidak ada roman...