제 23 휘 ❝ Late Night. ❞

1.4K 192 23
                                    

 "APA KALIAN MENDENGARKANKU!?"

Suara bentakan dari Chanyeol membuat semua orang di seluruh venue terdiam. Terkejut, tentu saja. Usapan kasar pada wajahnya bergerak tak karuan, ia marah. Aku yang melihat segera berlari kecil ke arahnya, meraih lengan Chanyeol lembut, "Yeol.." Panggilku pelan mengisyaratkan untuk berhenti meluapkan emosinya.

Chanyeol menghembuskan nafasnya pelan. Dia tak beranjak dari sana, meski tanganku sudah mengusap pelan lengannya. Suara langkah kaki berhamburan dari belakang, Suho yang baru saja turun dari kursi penonton dan melihat Chanyeol kehabisan kesabarannya seperti itu, sesegera mungkin ia berlari ke belakang panggung untuk menenangkannya

"Park Chanyeol, tenangkan dirimu. Lanjutkan kembali pembagiannya, penggemarmu yang lain menunggu." Suho menepuk punggung Chanyeol dengan teratur. Aku tidak menyangka akan menjadi runyam seperti ini, harusnya aku tidak mempedulikannya tadi, harusnya aku tidak diam termenung memandang hal tersebut. Chanyeol tidak akan melihatku dan tentu saja tidak akan menjadi seperti ini.

"Tidak sebelum mereka meminta maaf." Ia benar-benar keras kepala.

"Aku tidak apa-apa." Ucapku akhirnya.

Sebelum Chanyeol memprotes dan kembali meluapkan emosinya, empat penggemar perempuan yang ia bentak tadi tiba-tiba membungkukkan badannya dan mengucap maaf berkali-kali. Semua orang disana dibuat terkejut, termasuk aku. Dua diantara mereka terdengar seperti menangis, kulirik sekilas Chanyeol dengan raut wajah bersalahnya. Wajah suntuknya kembali diusap kasar. Melihat itu, Suho menepuk punggungnya lagi karena merasa prihatin.

Pasalnya lelaki itu sudah sangat tertekan karena debut solonya, belum lagi ia harus mengurus studio setengah jadinya di Jepang, dan ditambah lagi kejadian saat ini. Aku merasakan lelahnya itu saat melihat Chanyeol seperti orang kehilangan arah. Selama ini ia tidak pernah meluapkan amarahnya ataupun rasa lelahnya kepada orang, bahkan kepadaku sekalipun. Mungkin hari ini puncaknya ia meledakkan semua yang dipendamnya sendiri.

Semua orang disana tahu Chanyeol tak sejahat itu membentak penggemarnya, ia hanya kehilangan kendali. Benar, kan.

Aku pun ikut membungkukkan badan dan mengatakan bahwa aku baik-baik saja dan itu tidak menjadi masalah, bohongku. Untuk menenangkan hawa yang sangat tegang saat ini. Semoga perkataan dan intonasiku membantu.

"Maafkan aku juga. Aku hanya.." Kata Chanyeol sambil mengusap tengkuknya, "Tidak. Maafkan aku juga, aku tidak bermaksud membentak kalian." Lanjutnya sedikit kehilangan arah, setelah itu ia juga ikut membungkukkan badannya. Ekspresinya terlihat sedih. Tidak, aku tidak akan menangis disini.

Suho kembali bertindak dan menarik Chanyeol untuk beranjak dari sana, aku pun berinisiatif memungut kembali cookies yang terbuang tadi agar lantainya kembali terlihat pantas, acara ini harus tetap berlanjut. Empat perempuan tadi masih berdiri disana. Entahlah, aku bingung bagaimana mengatasinya.

Untung saja beberapa staff bergegas mengambil alih dan menghentikanku mengambil remahan bingkisan yang aku buat semalaman, manager Chanyeol menarik lenganku untuk pergi dari sana. Sisa pekerjaan yang tertunda tadi dilanjutkan oleh para staff.

Tanpa penutupan dari Chanyeol, akhir debut showcasenya kacau.

***

Sudah hampir satu jam lebih aku duduk disini, mengaitkan tangan dengan gerakan yang gelisah. Chanyeol masih belum kembali dari ruangan Lee Sooman, setelah showcase tadi aku dan Chanyeol segera menuju gedung SM. Berita menyebar begitu cepat dan melonjak ganas pada daftar trending di Naver. Video kejadian tadi dengan kualitas rendah bermunculan, dari satu orang ke sekelompok orang lainnya sampai menjadi bahan perbincangan masyarakat.

Room [ WENYEOL ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang