제 26 휘 ❝ Existence. ❞

1.1K 174 35
                                    

Disinilah Chanyeol, duduk di antara dua perempuan dengan perbedaan yang sangat mencolok. Sebuah kesialan baginya, bertemu Han Seh Young yang entah kebetulan bisa mengenal seorang gadis berusia lebih muda darinya. Dia sudah sampai pada menghilangkan kejadian sebelumnya, tentang dia dan Minako yang tiba-tiba saja memiliki intensitas waktu bertemu. Lebih tepatnya Minako yang membuat intensitas itu. Chanyeol benar-benar ingin menghilangkannya, semuanya, karena dia harus menyelesaikan masalahnya dengan Wendy. Sampai saat ini pun kekasihnya itu belum membalas pesannya.

"Jadi, Chanyeol? Apa hubunganmu dengan Minako?" Seh Young membuka percakapan setelah menyesap teh hangatnya.

Kakinya menyilang, dan Chanyeol menatapnya sedikit risih. She is bossy.

"Yang benar saja kau menanyakan hal tersebut. Dia hanya penggemarku." Balas Chanyeol, ia melirik Minako yang menatapnya. Tatapan yang sangat malas untuk Chanyeol artikan. Ia segera memalingkan wajahnya.

Terlihat Seh Young menganggukan kepalanya, "Kudengar promosi debut solomu ditunda?" Perempuan itu bertanya dengan nada khasnya, matanya menilisik tajam bola mata Chanyeol.

Desahan kasar Chanyeol hembuskan, dalam hati dia merutuki atasannya ini yang selalu ingin ikut campur. Who the hell she is!?

Tidak ada jawaban, Chanyeol hanya mangangkat alisnya sebagai tanda dia keberatan dengan pertanyaan tersebut. Minako pun hanya diam, dia juga tidak tahu kenapa harus berada disini tanpa digunakan sedikit pun. Ia memutuskan untuk berdiri, membuat kedua orang yang sedang duduk didekatnya ini menatap secara bersamaan.

"Aku pulang terlebih dahulu. Eonni, jika sudah selesai kau bisa ke rumah, aku akan mengatakan pada Ibu agar memasakkanmu sesuatu."

Setelah Minako pergi dengan sambutan senyum milik Seh Young, Chanyeol juga berniat untuk segera pergi sana. Ingat, dia masih punya maslah yang tertinggal di belakang sana.

"Kau tidak ingin promosi di Jepang saja?" Ucap Seh Young tiba-tiba saja, menghentikan gerakan Chanyeol yang sudah meraih mantel dan handphonenya.

"Jangan memberiku tawaran jika kau tak punya jaminan." Jawab Chanyeol.

Wajah tegasnya begitu datar, tanpa ekspresi. Tapi, tidak dapat menggoyahkan nyali Seh Young yang berusaha mengusiknya. Selama ini belum ada yang berhasil menyiutkan nyali perempuan itu, pengecualian untuk Donghae. Oh, bukankah yang dia lakukan sekarang untuk Donghae, setelah membuat Chanyeol terdistraksi dia akan benar-benar menjalankan segala rencananya. Menyingkirkan perempuan yang saat ini tidak membuat perubahan apapun pada dirinya. Wendy baik-baik saja, tidak berusaha membuatnya terbuang tetapi dengan apa yang dia rasakan, Donghaelah yang membuangnya dan itu karenanya.

"Aku memegang anak perusahaan disini jika kau belum tau, aku yang berkuasa penuh. Dan jika kau mau, aku bisa mempengaruhi Lee Sooman. Kau tidak perlu repot-repot melakukan pekerjaan tidak jelas kan disini," Dia sedikit tertawa sebelum melanjutkan perkataannya, "Lagumu akan aku apresiasi penuh. Tidak perlu menambahnya lagi."

Seh Young tersebut berdiri dan memakai kacamatanya, "Hubungi aku kapanpun, aku akan berada di Jepang untuk waktu yang lama. Kau tau kan cara menghubungiku? Gadis kecilmu bisa membantu."

Setelahnya dia melenggang pergi, meninggalkan Chanyeol dengan segala beban pikiran. Pertama, dia tidak tahu harus menolaknya atau tidak. Kedua, itu kesempatan yang bagus. Ketiga, dia menolak pernyataan bahwa Minako adalah gadis kecilnya, dia bukan siapa-siapa. Chanyeol mengacak rambutnya frustasi, ia rasa ingin segera pulang ke Korea dan bertemu dengan Wendy. Mendiskusikannya bersama. Sayangnya perempuan tersebut masih melakukan pekerjaannya dan akan pulang beberapa hari lagi. Kesabarannya menipis, itu saja.

Room [ WENYEOL ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang