제 8 휘 ❝ Moon Kiss. ❞

2.2K 281 14
                                    

"Bukankah aku sudah menyuruhmu berhati-hati?" Suho berucap dengan tegas.

Matanya bergantian menatap Chanyeol dan Wendy yang duduk di depannya dengan kikuk. Sudah yang ketiga kalinya mereka dipergoki oleh leader yang satu ini. Pertama saat mereka duduk berduaan di ulang tahun Yesung, kejadian siang tadi bahkan belum bisa Suho lupakan. Dan saat ini, dengan keadaan yang lebih parah.

"Bagaimana jika orang lain yang melihat kalian?" tanya Suho lagi.

"Maafkan aku Sunbaenim, ini salahku yang tertidur sembarangan." Wendy menjawabnya sambil membungkukan badannya meminta maaf.

Chanyeol berdeham, "Aku yang menyuruhnya tidur sebentar, maafkan aku."

Suho menghela nafasnya, ia pasrah. Sepertinya dua orang yang sedang dalam asmara ini memang susah untuk diberi peringatan. Tapi yang paling penting, Suho sudah mengarahkan mereka dengan benar. Lagipula, tidak ada yang salah dengan hal ini selama semuanya masih terpendam dalam lingkup mereka saja.

"Ya sudah, antar dia pulang. Membernya pasti sedang mencarinya saat ini." kata Suho, ia langsung berdiri hendak berlalu dari sana.

"Kau tidak pulang, Hyung?" tanya Chanyeol sebelum Suho menghilang di balik pintu,

"Aku masih ada urusan, mungkin sekitar jam tiga selesai."

Chanyeol mengangguk mengerti, setelahnya Suho benar-benar menghilang dibalik pintu. Wajahnya segera menaruh fokus pada Wendy yang duduk disebelahnya, dilihatnya gadis itu sedang berkutat dengan handphonenya.

"Mereka sedang mencarimu ya?" tanya Chanyeol.

Wendy sontak menoleh dan tersenyum, ia menggeleng lembut, "Tidak, tadi aku sudah ijin akan pulang telat."

"Benarkah? Ya sudah, ayo kuantar pulang." kata Chanyeol sambil membalas senyumnya.

Tangan Chanyeol terarah di depan Wendy, mengajaknya untuk berpegangan tangan. Wendy membulatkan mata di wajah lugunya, "Bolehkah?" tanya Wendy dengan polos.

Membuat tawa Chanyeol meledak, antara gemas dan kesal.

"Tidak banyak staff di luar sana, kau bisa memakai topiku lagi untuk menutupi wajahmu." jelas Chanyeol, dengan tangan yang masih setia menengadah meminta balasan.

"Uhm, tanganku sangat kecil, aku takut kau tidak nyaman." jawab Wendy ragu.

"Benarkah? Sini." Chanyeol menarik pelan tangan Wendy dan menggenggamnya. Senyuman di wajahnya mengembang penuh dengan segala rasa gemas untuk gadis ini, jempol tangan Chanyeol bahkan mengusap lembut tangan putih pucat milik Wendy.

Sedangkan gadis di depan Chanyeol ini sedang menenangkan jantungnya yang sedang berdetak riuh, ia juga mengulum bibirnya gugup.

Tangan kiri Chanyeol yang bebas tanpa sadar mengacak pelan rambut Wendy, "Gwiyeobda." ucapnya spontan. ( Lucunya. )

Wendy menolehkan wajahnya, ia melihat mata bulat Chanyeol yang sangat intens menatapnya. Kakinya beranjak berdiri dan menarik tangan Chanyeol untuk berdiri juga. Menariknya keluar dari ruang istirahat, "Park Chanyeol, berhenti membuatku tak karuan. Ini sudah larut malam." gumamnya pelan, lebih tepatnya seperti berbisik.

Tapi karena suasana sangat hening saat ini, dan hanya ada suara langkah mereka yang berjalan keluar, Chanyeol masih dapat mendengarnya dengan baik, ia tersenyum lebar. Matanya terarah melihat tangan mungil Wendy yang sedang menggenggam tangannya dengan kesusahan. Bukankah itu sangat menggemaskan, Chanyeol merutuki dirinya sendiri yang menggoda gadis ini terlebih dulu. Dan saat ini dirinya lah yang kesulitan mengontrol detak jantungnya.

Room [ WENYEOL ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang