제 27 휘 ❝ Korea-Japan. ❞

1.1K 183 27
                                    

Detak suara jam bergema di dalam kamar Chanyeol, lelaki itu sedikit menggerakan badannya. Matanya mengerjap untuk menajamkan pandangannya pada ruangan gelap, bibirnya menarik sebuah senyuman saat pandangannya jatuh pada Wendy yang sedang terlelap di sampingnya. Dia bergerak menyamankan posisinya ke samping, dan tangannya tergerak untuk mengusap rambut Wendy pelan. Berusaha untuk tidak membangunkannya.

Ternyata sepelan apapun, Wendy tetap merasakan pergerakan kecilnya. Perempuan itu tersenyum dengan mata yang belum sepenuhnya terbuka, "Hai, bagaimana tidurmu?"

"Cukup nyenyak." Jawab Chanyeol, tangannya masih mengusap rambut Wendy dengan lembut.

Wendy terkekeh pelan, dia masih setengah sadar dan juga matanya terasa berat. Tapi, setelah Chanyeol mendekatkan badan dan mendekapnya dia merasa asupan udara semakin menipis. Jantungnya berdetak begitu kencang, kulitnya juga terasa panas saat bersentuhan langsung dengan kulit polos Chanyeol yang tidak terbalut apapun. Dia merutuki dirinya sendiri yang hanya memakai kaos dengan lengan bertali satu garis. Pundaknya menempel pada lengan kekar Chanyeol, dan lelaki itu semakin mengeratkan pelukannya, "Yeol.."

Lelaki itu hanya berdeham sebagai jawaban, kepalanya sudah menempel pada rambut Wendy. Setengah dari bibirnya bergerak mengecupnya lembut, ada sebuah senyuman disana.

"Mau menonton film?"

Ucapan random Wendy terlontar begitu saja, ia hanya ingin segera terlepas dari dekapan Chanyeol dan memakai kaos yang lebih layak agar kulit mereka tak lagi bersentuhan.

"Tiba-tiba?" Chanyeol memundurkan badannya, membuat nafas Wendy yang sebelumnya tertahan, berhembus lega. Keningnya mengernyit.

Wendy tidak menjawabnya, sungguh kini hatinya berdebar dan otaknya berputar bagaimana caranya beranjak dari ranjang dengan tertutup selimut sedangkan separuhnya masih tertahan tangan Chanyeol. Bukan karena dia malu atau tidak terbiasa, tapi karena Chanyeol yang selalu menatapnya sangat intens pada setiap pergerakannya. Nyaman atau tidak nyaman, hanya saja Wendy merasa jantungnya akan membuncah keluar. Begitu besar memang efek dari seorang Park Chanyeol. Terkadang dirinya sendiri pun terheran mengapa masih tersipu di depan Chanyeo seperti baru pertama kali jatuh cinta saja.

Wendy meluruskan badannya menghadap dinding langit. Tangannya memegang pucuk selimut, dan diangkat sampai menutupi bagian dadanya. Ternyata Chanyeol segera tanggap dengan tingkah Wendy yang baru saja bangun itu, dia tertawa pelan, "Kau mau aku keluar terlebih dahulu?" Tawarnya yang segera disetujui oleh Wendy.

Dengan tawa yang masih tersisa, Chanyeol menegakkan badannya dan beranjak dari kasur. Tanpa mengambil kaosnya yang tertanggal di samping ranjang, dia keluar dengan hanya menggunakan celana pendeknya saja. Wendy hampir tersedak dibuatnya, bukannya berinisiatif mengambil kaos, lelaki itu dengan santai berjalan keluar kamar sambil menenteng handphone dan juga botol minum saja. Tawanya pun terdengar sangat menyebalkan bagi Wendy.

Terserah, Wendy bergerak cepat ke kamar mandi dengan pakaian minimnya untuk membasuh wajah terlebih dahulu. Setelah itu dia meraih kaos Chanyeol dan dipakainya, menutupi separuh tubuh mungilnya. Tak lupa juga ia meraih selimut, untuk berjaga-jaga jika Chanyeol yang dengan gayanya yang tidak memakai kaos itu bisa saja kedinginan. Saat keluar kamar, ia melihat Chanyeol yang sedang sibuk menekan tombol remot dengan pandangan lurus ke arah TV.

"Netflix?" Tanya Wendy sambil mendudukan dirinya di samping Chanyeol.

"Aku bosan dengan kaset lamanya, dan ada film Netflix yang belum kulihat, tidak apa-apa kan?"

"Sure."

Chanyeol mengulurkan lengan kanannya untuk bersandar, Wendy dengan senang hati menyambutnya. Kali ini tidak ada debaran yang berlebihan, kulit mereka tidak lagi bersentuhan ya meskipun dengan usaha Wendy menahannya. Tapi, tetap saja terasa sangat intim, entah siapa yang memulai mendekatkan diri yang jelas saat ini mereka saling mendekap dan menonton filmnya dengan sangat tenang.

Room [ WENYEOL ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang