제 17 휘 ❝ Christmas Night. ❞

1.7K 237 59
                                    

Suara lantunan lagu jazz yang menenangkan menggema di sebuah lounge kelas atas, tidak begitu banyak orang disini. Hanya ada tiga orang berkelompok serta empat pasang pria dan wanita dewasa. Sebagian dari mereka adalah pebisnis, sisanya lagi adalah anak konglomerat dan juga segilintir artis papan atas.

Seorang pria menuangkan sedikit wine berwarna hitam pekat ke dalam gelasnya. Tangannya bergerak memutar gelas tersebut sangat hati-hati. Kemudian, bibirnya menyesap minuman anggur yang sangat menyengat itu, membiarkannya menebarkan rasa pahit di lidah dan sensasi panas yang menjalar masuk kerongkongannya.

"Bagaimana kabarmu?"

Wanita yang merasa di ajak berbicara itu menolehkan wajahnya, "Tidak perlu bertanya, kau sepenuhnya tahu apa yang aku rencanakan."

Wajah cantiknya tidak dapat menutupi tabiat angkuhnya, wanita itu kini mengangkat gelas winenya dan meneguk dengan rakus. Ia marah, pria di hadapannya kini akan mulai mendiktenya.

"Aku akan menawarkan sesuatu yang dapat memuaskanmu." Kata pria itu, ia mengulum bibirnya sekilas dan memfokuskan pandangannya pada wanita di depannya.

"Pergilah jika kau menyuruhku berhenti menyakiti gadis lemah itu. Rencanaku sudah final."

Bebal, tak ada yang bisa menginterupsi segala sesuatu yang wanita itu lakukan. Bahkan seorang pun, tidak ada. Pria di depannya ini menyandarkan punggungnya, "Han Seh Young, kau bisa mendapatkan Donghae tanpa melibatkannya. Sudah berapa kesempatan yang aku tawarkan padamu. Dan berapa kali aku katakan jika Donghae bisa kapan saja menjadi milikmu jika kau mengatakannya padaku."

Alis Seh Young terpaut tidak setuju, "Kau pikir semua ada ditanganmu? Donghae tak semudah yang kau ucapkan."

Badannya tersandar diikuti oleh helaan nafas kasar. Seh Young marah, ia sangat muak. Kenapa semua orang selalu ikut campur urusannya. Terlebih lagi pria di depannya ini, yang selalu muncul dimanapun dia berada. Ia bersungguh-sungguh sudah menghafal semua rencana di dalam otaknya. Apapun halangannya, ia bertekad tak akan berhenti dari sesuatu yang bahkan belum ia mulai.

"Dan kau pikir dengan cara kotor yang ada di otakmu itu bisa membuat Donghae berlutut untukmu? Tidak, bodoh. Dia akan membencimu." Kata pria tersebut dengan suaranya yang berat.

"Dia tidak bisa membenciku, Choi Siwon." Bibirnya mendesis sangat tajam, seakan-akan ucapannya adalah sesuatu yang tak bisa disangkal.

Siwon mulai berdiri dari duduknya, tangannya bergerak merapikan jas kasualnya, "Jangan datang padaku jika Donghae benar-benar membuangmu."

"Ya! Kau yang selalu datang padaku. Apa kau sudah gila!?" Teriaknya sambil merenggut kesal melihat Siwon yang berjalan menjauhinya, tanpa menoleh ke arahnya sama sekali.

Ia kembali menuangkan wine di dalam gelasnya dan meminumnya satu tegukan. Bibirnya masih menggumam sumpah serapah kepada Siwon. Pria itu adalah satu-satunya orang yang selalu datang mengamankan Seh Young, jika wanita tersebut berulah. Dalam artian, Siwon akan menghentikan Seh Young agar tak berbuat jahat lebih banyak lagi karena itu akan berbalik menyakiti perempuan tersebut.

Sebenarnya Seh Young cukup bersyukur memiliki pria yang tak jelas punya hubungan apa dengannya, yang pasti ia tak pernah merasa sendiri. Ia punya teman, meskipun dalam wujud yang menyebalkan. Tahu diri juga, mungkin suatu hari Siwon benar-benar tak akan datang lagi padanya, ia harus menyiapkannya juga untuk itu.

***

Pagi ini, Chanyeol sudah disibukkan kembali dengan kegiatan rapat untuk debut solonya. Setelah beberapa bulan yang lalu direncanakan, kini ia harus menyusun beberapa konsep untuk music video yang akan mereka lakukan bulan Januari tahun depan. Dan pada akhir bulan Januari, secara resmi dirilis serta melalukan debut stage seperti yang sudah tertulis di jadwal kegiatan Chanyeol.

Room [ WENYEOL ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang