제 32 휘 ❝ How Can We. ❞

1.4K 202 147
                                    

play the multimedia and repeat it.

Setelah kejadian pagi tadi, Chanyeol memutuskan untuk kembali menjalani aktivitasnya yang sempat tertunda. Ia mencoba untuk tetap fokus dengan pemotretannya meskipun hatinya terasa tidak tenang. Dengan fakta bahwa Wendy bisa saja mengalami hal sepertinya yaitu tidak benar-benar fokus dengan pekerjaan, Chanyeol merasa bersalah. Tapi, di sisi lain ia juga merasa ini tidak adil. Karena hubungannya dengan Wendy sangat membingungkan. Wendy bisa saja mengatakan sudah selesai, tapi jika Chanyeol tidak ingin mengakhirnya bukankah itu hanya keputusan sepihak yang Chanyeol tidak bisa terima?

Chanyeol mengacak rambutnya kasar, ia segera keluar dari kamar mandi setelah menatap bayangan dirinya yang kacau. Make-upnya sudah dihapus sejak beberapa menit yang lalu setelah pemotretannya selesai, membuatnya terlihat pucat dan begitu sendu. Satu persatu Chanyeol berpamitan pada staff yang sudah bekerja kerasa dengan sebuah senyuman.

Ia menarik tas tangannya dan tak lupa juga menggenggam handphone miliknya, sambil diikuti oleh sang manager yang selalu setia mengurusinya setiap hari.

"Kau serius akan datang ke konser Red Velvet hari ini?" Tanya Yongmin-managernya, secara tiba-tiba membuat Chanyeol menghentikan langkahnya.

Tubuh besar Chanyeol berbalik, "Kau mendapatkan tiketnya, Hyung??"

"Junmyeon yang memberinya, dia mengatakan bahwa aku harus mengawasi dan memastikanmu hidup dengan baik. Maka dari itu aku tanya padamu, serius ingin datang? Apakah baik-baik saja?"

"Hm. Satu jam lagi kan?"

"Tapi kau harus menemui Seh Young terlebih dahulu. Tadi dia menelponku dan meminta agar kau datang ke kantornya."

Ia menghela nafasnya, matanya melirik jam tangan yang menunjukkan waktu terus berjalan. Jarak kantor dan venue konser berlawanan sangat jauh, waktunya tidak memungkinkan jika harus memutar balik.

"Bisakah kau katakan padanya aku ada keperluan lain, Hyung? Besok pagi aku akan langsung datang kesana sendirian." Jelas Chanyeol, ia kembali berjalan dengan langkah lebar. Tidak ingin membuang waktunya.

Yongmin melangkah mengikutinya, dan bersikeras agar Chanyeol menemui Seh Young meski hanya sebentar. Karena ini urusan pekerjaan yang tidak bisa Chanyeol seenaknya putuskan sendiri. Wanita itu jauh berada di atasnya.

"Aku tidak mau, Hyung. Dia bukan bicara tentang pekerjaan, tapi hanya mencela Wendy di depanku. Aku tidak ingin mendengarnya."

"Park Chanyeol."

"Apa?"

Langkahnya terhenti ketika suara langkah di belakangnya tiba-tiba tidak terdengar, tubuhnya kembali berbalik dan disitu lah ia merasa khawatir akan dirinya. Yongmin menatapnya tanpa arti, tidak seperti biasanya, "Ketika kau bersusah payah berjalan sejauh ini dan sekarang kau melambat, dia yang akan memutuskan jalanmu," Ujarnya dengan pelan, Yongmin sedikit memaukan langkahnya dan sejajar dengan posisi Chanyeol, "Dan bukan hanya kau yang akan disakiti, tapi Wendy juga."

Chanyeol sempat terdiam, detik berikutnya ia segera berjalan pergi dari tempatnya. Kali ini ia akan menuruti wanita itu dan mencoba untuk menghentikannya. Sekalipun jika harus menanggung sakit yang akan Wendy rasakan, ia sangat siap.

***

Disini lah Chanyeol saat ini, kembali berdiri di depan wanita yang selalu mengusik apapun yang berhubungan dengan Wendy. Sesulit apapun nantinya, ia akan berusaha menghentikan Seh Young yang pasti akan kembali dengan tingkah liciknya.

"Sudah kubilang, kan, hentikan usahamu mengejar Wendy. Masih banyak yang bisa kau capai jika seandainya kau tidak sibuk dengan masalah percintaanmu." Terang Seh Young sambil menatap tepat pada titik tajam yang ada di mata Chanyeol, keduanya tidak goyah.

Room [ WENYEOL ] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang