Prolog

33.4K 921 10
                                    

"Aku mencintaimu." Sean menciumi buku-buku jemari Kinara, tangan satunya menggenggam erat tangan kinara yang lain.

Kinara yang semula menyandarkan kepalanya dibahu Sean langsung mendongak, yang kemudian tersenyum, sebelum mencium pipi pria itu penuh kasih.
"Aku lebih mencintaimu."

Pandangan mereka bertemu, memunculkan senyum tulus keduanya. Perlahan, Sean memegang lembut dagu Kinara, mengusap pelan bibirnya sebelum akhirnya memagut mesrah bibir indah gadis itu. Sebuah ciuman manis yang paling Kinara suka.

"Hari ini entah sudah keberapa kalinya kamu mengatakan cinta kepadaku, ini seperti bukan dirimu, Sean." Kinara mengerling curiga ke pria itu, menyelidiki setiap gelagat asing pada diri kekasihnya yang belum pernah ia saksikan selama 3 tahun ini.

Tidak biasanya Sean bersikap seperti ini, Sean yang kinara kenal hanya akan menggenggam tangannya, memeluknya, menciumnya dan memperlakukannya bak ratu sesungguhnya tapi dia tak pernah mengumbar kata cinta. Meski begitu, Kinara tahu dan yakin bahwa Sean sangat mencintainya.

"Benarkah?" Sean mengangkat kedua alisnya sambil menahan senyum, menatap geli raut khawatir di wajah ayu kekasihnya.

Kinara mengangguk dengan kedua matanya yang masih menatap lekat wajah tampan pria disampingnya.
Sean merengkuh kinara kedalam pelukannya. Dia sendiri juga tak mengerti, kenapa akhir-akhir ini hatinya menjadi resah seakan dia akan kehilangan gadis itu. Gadis yang teramat sangat dia cintai, gadis yang telah menjadi dunianya tiga tahun ini.

"Aku hanya merasa takut akan kehilanganmu." Sean mengecup puncak kepala Kinara lalu mengetatkan pelukannya pada gadis itu.

"Kamu tidak akan pernah kehilanganku, Sean, karena aku juga tidak akan pernah meninggalkanmu." Kinara membenamkan wajahnya pada dada bidang Sean, mencium aroma maskulin dari kemeja yang pria itu pakai.

"Aku tahu itu." Sean tersenyum puas, dia kembali mengecup sayang pucuk kepala Kinara, satu-satunya gadis yang paling ia kasihi.

"I love you, my sugar."

"Love you too so much, honey."

Sementara itu tak jauh dari tempat keduanya, seorang pria di dalam sebuah mobil sport keluaran terbaru--yang terparkir sejak tadi disana--menyaksikan sepasang kekasih itu dengan pandangan tak suka. Sorot mata penuh kebencian yang pria itu layangkan layaknya api yang tertiup angin, seolah-olah lewat tatapan itu dia ingin membakar keduanya..

Hay hay gaes ini cerita baru lagi dariku, semoga suka sama sinopsisnya ya..

Mohon tinggalkan jejak kalian setelah membaca cerita gejeku ini yaa

Thanks

Neayoz

Sweet Revenge (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang