SP: Part 2

12.2K 690 21
                                    

Ini ekspresi Kinar pas lagi nelpon nomer Sean yang gag bisa dihubungi 😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini ekspresi Kinar pas lagi nelpon nomer Sean yang gag bisa dihubungi 😭😭


Sepertinya Kinara sudah tidak waras setelah ini, otaknya sudah tidak mampu berpikir jernih, ini sudah 5 hari dari peristiwa lamaran dan selama itu pula Sean menghilang bagai ditelan bumi. Entah apa yang terjadi pada pria itu, ponselnya tak dapat Kinara hubungi. Sudah berkali-kali--pagi, siang dan malam--Kinara tak berhenti untuk mencari keberadaan Sean saat ini. Terlebih, sekarang Kinara sudah tidak diperbolehkan menemui Sean dirumahnya, Rumah Sean yang sebelumnya sudah banyak penjagaan, kini semakin banyak saja para pengawal yang berjaga ketat mengelilingi rumah mewah milik keluarga Aditama tersebut.

Karena dulu Kinara sering mendatangi rumah itu bersama Sean, hampir kebanyakan dari para penjaga itu mengenalinya sebagai kekasih Sean. Tapi ternyata itu tak membantu, justru kebalikannya, keadaan itu malah merugikan Kinara karena mereka tidak hanya melarang Kinara menemui Sean, tapi juga melarangnya untuk memasuki rumah itu.

Ternyata Aditama bersungguh-sungguh dalam ucapannya, pria tua itu memang berniat untuk memisahkan Kinara dengan Sean. Karena hal itulah Kinara semakin merasa frustasi, gadis itu tidak hanya merindukan Sean tetapi dia juga mengkhawatirkan pria itu.

Kinara tak habis akal, anehnya kenapa ide ini tak terpikir olehnya sejak kemarin. Kali ini dia mengunjungi kantor Sean, berharap bisa menemukan pria itu dikantornya. Meski selama mereka berhubungan, Kinara bukanlah tipe gadis yang aktif mengunjungi kantor kekasihnya, bahkan boleh dibilang Kinara tak pernah sekalipun datang berkunjung meski kadang Sean meminta gadis itu untuk mengirimkan makan siang sebagai alasan agar gadis itu mau menginjakan kakinya di perusahaannya, namun Kinara malah memilih mengirimkan masakannya lewat jasa kurir. Dan ini pertama kalinya Kinara mendatangi kantor Sean, gadis itu tampak gugup memasuki gedung itu yang nampak megah. Dia tahu keluarga Aditama adalah seorang milyuner atau bahkan biliuner mengingat banyaknya perusahaan yang mereka miliki disegala bidang, tak pernah terpikirkan oleh Kinara bahwa kantor milik mereka akan sebesar ini. Dulu Kinara sering ditawari pekerjaan oleh Sean dikantor ini, tapi dia selalu menolak dengan alasan Kinara lebih menyukai profesinya yang sekarang sebagai guru TK, lagipula Kinara lebih menyukai menghadapi anak kecil di bandingkan menghadapi tumpukan dokumen.

"Permisi Nona, ada yang bisa saya bantu?" Tanya seorang resepsionis wanita sesaat setelah Kinara berdiri di depan mejanya.

"Ap--apakah saya bisa bertemu dengan Sean Brawijaya?" Tanya Kinara dengan gugup, kedua tangannya nampak saling meremas.

"Apakah maksud anda pak Sean meshach Brawijaya?" Tuntut si resepsionis.

"Iya betul." Kinara mengangguk segera.

Sang resepsionis menyipitkan matanya menilai Kinara dari atas sampai bawah. Sungguh, sikapnya bukanlah sikap seorang penerima tamu yang baik, menurut Kinara.

"Maaf Nona, sudah hampir satu minggu pak Sean tidak pernah datang lagi ke kantor ini. Kabar yang kudengar, sekarang pak Sean sedang mengelola perusahaan mereka yang di Swedia," tutur sang resepsionis pada akhirnya.

Sweet Revenge (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang