"Menarilah! Sikapmu yang buruk membuat moodku anjlok, jadi sekarang aku ingin melihatmu menari stripstis di depanku. Yeah, siapa tahu dengan kau melakukan itu, moodku untuk bercinta akan kembali baik."Darrel menjaga ekspresinya, dia bersikap seolah-olah apa yang di ucapkannya adalah suatu kebenaran. Masih berharap, Kinara tidak akan menyadari kalau bagian bawah tubuhnya menegang dengan hanya melihatnya polos seperti saat ini.
Di lain pihak, Kinara semakin terkejut bukan main. Seumur hidupnya, dia memang belum pernah melihat seperti apa tarian striptis itu, namun bukan berarti dia bodoh, dia sudah cukup umur untuk bisa memahami maksud pria itu. Tentu saja, memangnya apa lagi yang bisa ia pikirkan, di saat tubuhnya sudah sepolos itu di depan seorang pria mesum seperti Darrel, selain hal-hal tidak mengenakkan lainnya.
Dengan membuang wajahnya yang sudah seperti kepiting rebus, Kinara menjawab ketus. "Aku tidak bisa menari seperti itu!"
Terdengar dengusan kasar tak lama setelahnya, membuat Kinara kembali menatap pria itu dengan marah.
"Tidakkah kamu merasa puas dengan hanya melihatku seperti ini? Apakah aku masih harus menjatuhkan harga diriku lebih banyak lagi di hadapanmu?"
Darrel tertegun, dan dia tidak suka menyadari kalau air mata gadis itu ternyata mampu mempengaruhi suasana hatinya. Bagaimanapun, Sean sudah terlalu banyak merebut miliknya di masa lalu, dia tidak boleh lemah hanya karena melihat kerapuhan gadis itu, karena hanya melalui Kinara dia bisa membalaskan semua dendamnya pada Sean. Untuk itulah Darrel tidak boleh gentar! Keadaanlah yang sudah menempanya menjadi manusia berhati batu, dan dia tidak mau semua itu berubah hanya karena air mata gadis itu.
Detik berikutnya, saat dia sudah bisa menguasai dirinya seperti semula, tanpa aba-aba Darrel menarik keras lengan Kinara yang bersilangan di depan tubuh, membuat Kinara yang tidak siap langsung terjatuh di pangkuannya. Dan sebelum Kinara menyadari apa yang terjadi, Darrel sudah menahan tengkuk gadis itu untuk kemudian mencium bibirnya dengan rakus.
Kinara meronta, tentu saja tenaganya yang tidak seberapa tidak mungkin menang melawan Darrel yang begitu kuat, begitu emosi saat memagut keras bibirnya, seolah lewat ciuman itu Darrel menyalurkan seluruh amarahnya pada Kinara.
Keduanya terengah-engah saat Darrel akhirnya melepaskan ciumannya, dengan marah Kinara mengangkat telapak tangannya hendak menampar Darrel, tapi secepat kilat Darrel menangkap tangan gadis itu, lalu menatapnya dengan mata yang menyala penuh emosi.
"Kau tahu Sayang, selama ini belum pernah ada satu orangpun yang berani menampar wajahku seperti yang sering kamu lakukan? Dan sekarang, aku bisa saja mematahkan tanganmu ini yang entah sudah berapa kali dengan lancangnya menampar wajahku!" suara Darrel begitu tenang, namun sindiran itu cukup membuat keberanian Kinara menguap perlahan.
"Itu karena kau selalu saja bersikap seenaknya!" kilah Kinara sembari berusaha melepaskan lengannya yang masih di pegangi kuat oleh Darrel.
"Seenaknya seperti apa?" Darrel tersenyum miring, sembari mengangkat alis.
Kinara berusaha bangun namun Darrel tidak membiarkan itu terjadi.
"Seperti ini?" Tiba-tiba saja Darrel meremas salah satu bukit kembar Kinara di saat gadis itu berusaha untuk meloloskan diri, membuat bola mata Kinara melotot penuh keterkejutan.
"Atau seperti yang ini?" lalu merunduk untuk kemudian mengulum sebentar puncak dada yang lain dari gadis itu, tanpa melepaskan remasannya.
"Atau kau ingin aku melakukan hal yang lebih gila dari ini?" sambung Darrel sebelum Kinara bisa berkata-kata, tangannya mulai bergerak turun hingga ke pusat diri Kinara lalu membelainya disana, membuat Kinara menggelinjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge (Tamat)
RomanceKonten dewasa 21+ Cerita ini akan banyak mengandung adegan dewasa, jadi untuk kalian para dede gemes dan alergi sama cerita dewasa lebih baik menghindari cerita ini ya dears😌 Jangan lupa follow sebelum membaca!! Notes ♥️ Judul awal Dear Husband!! _...