Tapi sayangnya, kesadaran itulah yang membuat perasaan Kinara semakin tidak karuan, isi kepalanya sudah seperti benang kusut yang sulit terurai. Bagaimana bisa lagi-lagi dia menemukan orang yang mirip dengannya? Terlebih semua wanita itu adalah bagian dari masa lalu suaminya. Jika saat pertama kali bertemu Adellia, Kinara masih merespon dengan biasa-biasa saja dan menganggap kemiripannya dengan wanita itu adalah suatu kebetulan, maka lain halnya dengan sekarang.
Entah kenapa dia merasa yakin kalau karena wajah inilah Darrel menikahinya. Pria itu bahkan sampai rela melakukan segala cara demi bisa memiliki dirinya dan itu pasti karena dirinya memiliki wajah yang sama dengan Mirandha.Tiba-tiba Kinara merasakan sengatan menyakitkan di dadanya. Bahkan tanpa sadar kedua matanya yang terasa panas, kini mulai di penuhi air mata.
"Kamu kenapa masih disini?"
Pertanyaan tersebut sontak membuat Kinara berjingkat, tanpa sadar dia sampai menjatuhkan foto dari genggamannya, dan Darrel yang melihat itu seketika bergerak cepat untuk meraih foto tersebut, sebelum figuranya yang di lapisi oleh kaca pecah membentur lantai.
"Ma-maaf aku ... aku tidak sengaja,"
cicit Kinara sembari menundukkan wajah, dia tidak ingin Darrel menemukan dirinya tengah menangis.Darrel yang sudah meraih foto tersebut seketika terkejut saat akhirnya ia berhasil membalik foto itu. Dengan spontan ia menoleh ke arah Kinara yang masih menundukkan wajahnya.
"Kamu sudah melihatnya?" Tanpa sadar Darrel bertanya, sembari menatap Kinara dengan cemas.
Kinara memejamkan matanya sesaat sambil menarik pelan nafasnya, berusaha untuk meredakan paru-parunya yang sesak, kemudian menatap Darrel dengan ekspresi yang terkendali.
"Aku tidak tahu kalau ternyata wajahku sangat pasaran," kata Kinara sebelum memaksakan senyumnya.
Darrel tampak tertegun sesaat, menatap dalam wajah Kinara, seakan lewat tatapannya itu dia sedang menakar perasaan wanita itu.
"Dia adalah Mirandha," timpal Darrel tanpa di duga-duga.
Sesaat lamanya Kinara tampak kehilangan kata-katanya, tapi kemudian dia memilih untuk tersenyum, sekedar untuk mencairkan ketegangan di antara mereka.
"Pantas saja saat bertemu pertama kali, Aleta langsung memanggilku Mommy, anak itu pasti berpikir kalau aku adalah Mommy-nya." Kinara berucap seraya memutar badannya untuk kemudian menatap sendu ke arah Aleta.
"Aleta anak yang pintar, setelah pertama kali memanggilmu Mommy, dia langsung menyadarinya kalau kamu bukan Mirandha."
Penuturan itu membuat Kinara membeku seketika, dan merasakan denyutan di dadanya semakin ketara. Dia sendiri tidak tahu kenapa, yang jelas ini berdampak buruk untuknya, Kinara tersadar kalau dirinya mulai terbawa perasaan.
Lama Kinara terbungkam, dia tidak tahu harus bagaimana menanggapi ucapan Darrel, mengingat rasa sesak itu kembali menyerang rongga dadanya.
"Lalu kamu sendiri? Apa kamu juga masih menganggapku adalah Mirandha?" Kinara tertegun dengan pertanyaannya sendiri, merasa bingung kenapa dia harus menanyakan hal itu? Apakah dia benar-benar ingin mengetahui jawaban pria itu?
Darrel menatap tajam punggung Kinara, dia merasa bingung bagaimana menjelaskannya. Karena menjelaskan perihal Mirandha kepada Kinara, jelas tidak ada di dalam rencananya--saat ia menikahi wanita itu. Yeah, karena rencana awal yang telah ia lewati batasnya itu kini membuat posisinya menjadi serba salah. Di satu sisi Darrel harus tetap melaksanakan tujuan awalnya, namun di sisi lain dia seakan tidak memiliki kekuatan untuk menyakiti istrinya itu. Darrel bahkan tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya saat ini, melihat kegusaran di wajah sang istri entah kenapa malah membuatnya tidak senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge (Tamat)
RomansaKonten dewasa 21+ Cerita ini akan banyak mengandung adegan dewasa, jadi untuk kalian para dede gemes dan alergi sama cerita dewasa lebih baik menghindari cerita ini ya dears😌 Jangan lupa follow sebelum membaca!! Notes ♥️ Judul awal Dear Husband!! _...