21+ yaaa
----------------------
"Katakan, apa yang sudah kau lakukan padaku, hingga kau selalu membuatku melanggar sumpah yang sudah ku buat?" lirih Darrel sambil mengusap wajah Kinara dengan penuh kelembutan.
"Aku tidak melakukan apapun, memangnya kau sudah bersumpah apa?" tanya Kinara dengan tatapan polosnya, yang membuat Darrel semakin tidak bisa menahan diri.
Tanpa menjawab pertanyaan Kinara, detik itu juga Darrel sudah merundukkan wajahnya, menyatukan bibir mereka dan memagutnya lembut, memberikan getaran-getaran seperti beberapa hari yang lalu ia ciptakan pada gadis itu.
Sementara itu, Kinara yang sudah tidak bisa mengendalikan dirinya sendiri, mendadak menjadi seperti patung yang hanya pasrah saja saat Darrel mengulum bibirnya dan menggodanya di sana. Meski saat ini Kinara tidak membalas ciuman itu tapi dengan dirinya yang sedikit membuka bibir, membuatnya sadar kalau Darrel sudah berhasil mempengaruhinya.
Darrel kemudian mengurai ciuman mereka dan mengarahkan bibirnya ke leher jenjang Kinara untuk di cumbunya dengan mesrah.
"Harum, aku suka aromamu," bisik Darrel sebelum kembali mencumbu leher Kinara, sementara tangannya sudah bergerilya di area dua gundukan ranum sang istri.
"Oh indahnya...." ceracau Darrel lagi, saat sudah berhasil melolosi bra milik Kinara, membuat gadis itu membuang wajahnya karena malu.
Darrel mengulum senyum sebelum menangkup bukit kembar itu dan meremasnya pelan, hingga Kinara kembali mendesah dan dengan reflek menjambak rambutnya.
"Ah, kau rupanya suka ya di sentuh seperti ini? lalu bagaimana dengan yang ini?" Darrel mengarahkan mulutnya pada kedua puncak Kinara yang menegang dan mengulumnya lembut disana.
"Darrel ... ssshhh...." Entah sudah berapa kali ia mendesah nikmat, saat Darrel mulai mencumbu dan membuai seluruh tubuhnya dengan keintiman yang ketara.
"Ya Sayang, kau mau aku apa, hmm?"
Kinara mengerjap dan menatap Darrel dengan matanya yang sudah berkabut, dia sendiri kebingungan menjawabnya, hanya saja ... Kinara merasa seperti ada sesuatu yang ingin meledak di dalam dirinya, yang tidak ia mengerti.
Darrel sendiri seperti tidak benar-benar menanyakan hal itu, tanpa menunggu jawaban Kinara, dengan perlahan ia menurunkan cumbuannya di area perut ramping sang istri hingga Kinara kembali menggelinjang. Tatapannya jatuh pada tangan Kinara yang mulai mencengkeram pasir di kiri kanannya, membuat Darrel tanpa sadar kembali mengulum senyum. Dia tahu kalau gairah yang ia ciptakan sudah benar-benar mempengaruhi gadis itu. Karena itulah dengan tak sabar, Darrel mulai menurunkan celana dalam Kinara. Namun ia terkejut saat Kinara menahan tangannya.
"Darrel ... aku takut akan ada orang yang melihat kita."
Darrel tersenyum, kemudian menyentuh sejenak bibir Kinara dengan bibirnya. "Tak ada siapapun disini, hanya ada kita...." sembari berbisik, Darrel mulai menggigit pelan telinga Kinara hingga membuat gadis itu kembali meremang. "Percayalah ... takan ada yang melihat apapun yang akan kita lakukan disini."
"Darrel ... ssshhh...." Kinara tak kuasa menahan desahannya saat Darrel mulai memasukkan jemarinya ke balik celananya.
"Darrel...."
"Yah Sayang, teruslah panggil namaku! Dan ingatlah mulai malam ini hanya aku yang akan selalu ada di ingatanmu," gumam Darrel tak jelas sebelum kembali menghisap puncak dada sang istri.
"Darrel ... i-ini yang pertama untukku, ak-aku takut." Kinara menggigit bibirnya, menahan desahan yang sudah tidak tertahankan dengan wajah malu-malu.
Darrel tertegun, kemudian kembali mensejajarkan wajah mereka hanya untuk menatap intens manik mata sang istri yang tampak tengah disiksa oleh gairah tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Revenge (Tamat)
RomanceKonten dewasa 21+ Cerita ini akan banyak mengandung adegan dewasa, jadi untuk kalian para dede gemes dan alergi sama cerita dewasa lebih baik menghindari cerita ini ya dears😌 Jangan lupa follow sebelum membaca!! Notes ♥️ Judul awal Dear Husband!! _...