Sesampainya di apartemen mereka, rose segera memasuki kamarnya lalu tertidur sementar jaehyun mengambil sekaleng soda dan duduk di balkon apartemennya.
Jaehyun termenung, ia memikirkan berbagai hal. Ia tidak mau meninggalkan rose dan harus ldran tapi dia juga tidak mau meninggalkan cita-citanya begitu saja.
Jaehyun mengambil ponsel dari saku hoodienya ia butuh seseorang untuk mendengarkan keluh kesahnya.
"halo jhon lu dimana?"
"di apart, kenapa?" jawab seseorang disebrang sana.
"gua kesana ya?"
"yaudah sini aja, bawain martabak ya."
Jaehyun menelfon jhonny sahabatnya, ia segera mengambil kunci motor sportnya lalu berlalu dulu kekamarnya melihat rose namun rose telah tidur lelap iapun menulis note dan menempelnya di nakas.
Jaehyun melajukan motor sportnya dengan kecepatan max karena jalanan juga sedang sepi, tak lupa ia mampir dulu ketempat martabak.
Setelah membeli martabak dan beberapa cemilan jaehyun melajukan lagi motornya ke apartemen jhonny yang lumayan jauh.
Sesampainya di apartemen jhonny ia segera melemparkan tubuhnya kesofa ruang tengah jhonny sementara sang pemilik apartemen sibuk membuka berbagai bungkusan makanan.
"jhon gua butuh saran lu." pinta jaehyun frustasi.
Jhonnya yang tau sahabatnya ini tengah galaupun menghampiri jaehyun sambil memegang sepotong martabak ditangannya.
"kenapa jae?"
"rose, hardvard, ldr."
"hah maksudnya apa?"
"gua keterima di hardvard."
"DEMI APA?!" teriak jhonny sambil menyeburkan sisa kunyahan martabak dari mulutnya.
"sialan ga usah muncrat ke gua juga dong."
"haha maaf maaf. Terus lu galau kenapa? Kan harusnya bahagia."
"rose, gua gamau ldr sama rose."
"iya juga ya. Emangnya kapan lu berangkat?"
"3 bulan lagi."
"udah bilang rose?"
"udah baru aja tadi sore."
"terus respon dia gimana?"
"dia sih nyuruh gua kesana tapi semenjak gua kasih tau dia ga ngajak gua ngobrol sama sekali."
"dia shock jae, dia butuh waktu buat berfikir."
"terus gua harus gimana jhon?"
"yaudah lu tunggu dulu sampe dia moodnya balik lagi, pokoknya selama 3 bulan ini lu harus bisa bikin banyak kenangan sama dia."
"caranya?"
"ya mikir lah ego."
"waktu libur rose semester ini 1 bulan kan?"
"iya."
"lu masih tinggal di apartemen?"
"masih."
"kenapa ga pindah aja si?"
"kemana? Emang kenapa harus pindah?"
"ke komplek kek, lu kan ntar kuliah jauh jae, apartemen kan sepi kalau komplek masi bisa berbaur sama tetangga."
"iya juga ya, apa gua ajak rose pindah aja ya?"
"kalau menurut gua si gitu."
"yauda makasih ya jhon sarannya, btw gua tidur sini ya malem ini."
"emang gapapa lu ninggalin rose?"
"gua udah kasih tau rose lewat note gua juga mau ngasih waktu buat dia sendiri."
"ok, lu tidur sini gapapa ya? Kamar tamu gua masih acak-acakan."
"iye gapapa."
Jaehyun pun tertidur disofa ruang tengah jhonny, setelah hari menjelang pagi jaehyun terbangun lalu solat subuh sarapan dan berpamitan pada jhonny untuk kembali ke apartemennya.
Sebelum kembali ke apartemennya jaehyun pulang kerumah orang tuanga untuk menanyakan komplek perumahan yang bagus untuknya dan memberitahu bahwa ia diterima kuliah di hardvard.
Setelah sampai dirumah mewahnya disambut ramah oleh seluruh pelayan.
Mamih sulli yang tengah menyesap secangkir teh hangar terkejut saat mengetahui putra bungsunya pagi-pagi datang.
"loh jae tumben kamu kesini, kamu sendiri? Rose mana?"
"iya jae mau cerita mih." ucap jaehyun lalu menyalami tangan mamihnya.
"yaudah sini duduk, kamu mau cerita ke mamih apa papih juga?"
"papih ada?"
"ada tapi masih di ruang kerjanya kayanya."
"sibuk ga mih?"
"ga sih tadi bilangnya mau ambil berkas apa gitu ketinggalan."
"oh yaudah mah suruh bi inah aja panggilin."
"bi inah tolong dong panggilin siwon ya."
Bi inah yang kebetulan tengah membawakan secangkir teh untuk jaehyun pun segera meletakan tehnya lalu berlalu memanggilkan siwon.
Papih siwon pun turun dari tangga dengan setelan jas maroon yang semakin memperlihatkan kemanlyannya.
"loh jae ko kamu disini?" kaget siwon saat melihat jaehyun.
"udah sini pih duduk dulu mamih juga heran ini kenapa jae disini mana rosenya ga diajak pula."
"loh jae rose kemana?"
"apartemen mih pih, aku kesini mau bilang kalau aku keterima di hardvard."
"jae kamu serius?" tanya siwon kaget sementara sulli sudah memeluk jaehyun.
"aduh mih lepasin dulu jae belum selesai cerita."
"ya ampun jae mamih bangga banget sama kamu sayang."
"iya mih, tapi jae bingung mih jae gamau ninggalin rose."
"jae maafin mamih ya andai aja waktu dulu mamih sama papih ga nikahin kamu sama rose mungkin sekarang kamu gaakan bimbang gini."
"mih gapapa lagian jaehyun udah cinta ko sama rose."
"kenapa kamu ga ajak aja rose kesana jae?" tanya siwon pada akhirnya.
"sekolah rose setahun lagi pih, jaehyun gamau maksa dia pisah sama temen-temennya dan harus adaptasi lagi."
"terus kamu mau gimana? Tapi rose izinin kamu?" tanya siwon lagi.
"ngizinin tapi rose diemin jaehyun mungkin dia butuh waktu sendiri dulu, rencananya jaehyun bakal ajak rose pindah ke komplek biar dia bisa sosialisasi dan ga kesepian pas jae pergi nanti."
"komplek? Dimana?" tanya sulli heran.
"justru itu jae kesini mau minta saran mamih sama papih kira-kira jaehyun pindah ke komplek mana?"
"kenapa ga kamu suruh rose pindah ke rumah orang tuanya aja atau ga kesini temenin mamih kamu tuh."
"iya jae suruh aja rose kesini."
"ga mih pih jaehyun mau rose bersosialisasi."
"yauda masalah komplek biar papih yang urus, nanti sore papih kabarin. Sekarang papih ke kantor dulu ya."
Jaehyun dan sulli pun bergantian menyalimi siwon, lalu siwon berlalu keluar rumah, sementara jaehyun diajak sulli untuk menemaninya mengecek taman mawar kesayangannya.
Setelah cukup lama dirumah orang tuanya jaehyun pun berpamitan pulang. Ia sudah mengabari rose terlebih dahulu dan menanyakan rose ingin dibawakan apa untuk makan siang. Rose meminta nasi padang.
Setelah membawa 2 bungkus nasi padang ia segera pulang ke apartemennya dan memberitahukan perihal keinginan jaehyun untuk pindah ke komplek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah | Jaerose^^
RandomYaudah lah gapapa lagian cewenya bening ko-Jaehyun Jaenudin Arion Katanya si cowonya cakep, semoga emang cakep biar tau rasa lu Junedi- Roseliza Kiranti Chalondra Perjanjian kolot orang tua mereka mengharuskan mereka terikat dalam satu ikatan suci y...