51

2.8K 228 6
                                    

Rose sudah menginap 1 hari dirumah chanyeol dan tepat ia akan pulang jisung yang katanya libur kuliah datang kerumah chanyeol untuk menengok keponakannya.

"loh icung ko ada disini?" tanya rose heran begitu turun dari lantai 2 rumah chanyeol dan melihat adik bungsu terduduk manis disofa.

"libur ka." ucap jisung tanpa mengalihkan pandangannya dari layar tv.

"libur apa libur hayoo?" selidik rose.

"bolos sehari doang gapapa kali ka hehe." ucap jisung sambil menatap rose memohon.

"dasar, bunda sama ayah tau?" tanya rose lagi lalu mendudukan diri disamping jisung.

"tau tadi icung kan kerumah dulu."

"ohiya, icung mau disini atau mau ikut kakak?"

"kakak mau kemana emang?" tanya jisung balik.

"kerumah dulu ambil baju terus kerumah bunda sama ayah."

"engga deh ka mau disini dulu mau ngasuh kean, icung udah izin buat nginep ko disini."

"yaudah, kalau gitu kakak pulang ya. Bang chanyeol mana?"

"lagi dikamarnya sama mba wendy ngelonin kean kali."

Rosepun melangkahkan kakinya kembali kelantai atas lalu mengetuk pintu kamar chanyeol dan wendy. Tak beberapa lama pintu dibukakan oleh wendy yang sedang menggendong kean.

"ada apa rose?" tanya wendy pelan takut membangunkan anaknya.

"rose mau pulang mba."

"loh ko pulang? Jaehyun masih dinas kan?"

"masih ko mba, tapi rose pengen ke rumah bunda juga."

"yaudah, chanyeolnya tidur tapi gimana?"

"gapapa lah ka salam aja ya, nanti rose kesini lagi."

"sip."

Rosepun bersalaman dengan wendy lalu mencium gemas pipi keponakannya. Setelah itu iapun meninggalkan kediaman kakaknya.

Setelah melewati hiruk piruknya kemacetan ibu kota rosepun tiba dipekarangan rumahnya tapi begitu ia keluar dari pintu mobilnya ia disambut oleh jennie dengan muka beler dan menggerek koper besar.

Rose menatap jennie heran dan jennie malah menghampirinya lalu memeluknya erat, firasat rose mengatakan bahwa jennie sedang tidak baik-baik saja dengan sigap rose membopong jennie kedalam rumahnya.

Setelah menenangkan jennie rose mengambilkan segelas air putih untuk sahabat dari sdnya itu.

Rose tidak memulai pembicaraan sama sekali ia hanya menepuk-nepuk punggung jennie.

"rose gua harus gimana?" setelah kurang lebih 15 menit menangis jennie akhirnya bersuara.

"berhenti dulu jen nangisnya biar lu ceritanya enak." saran rose.

Jennie pun berusaha meredakan tangisannya namun masih sesegukan.

"rose gua bakal jadi mommy." ucapnya lalu terisak lagi.

Rose yang bingung hanya bisa menatap jennie dengan wajah bingungnya.

"maksudnya?"

"roseeee gua hamil." ucap jennie lagi sambil menahan tangisnya.

"whatttt? Ga lucu deh jen candanya."

"siapa yang bercanda rose gua serius rose." ucap jennie kesal.

"taehyung?" tanya rose hati-hati.

"iya tapi ini bukan salah tae rose." ucap rose lalu menangis lagi.

"maksudnya?" tanya rose tak mengerti.

"gua dikasih obat perangsang sama mingyu dan taehyung yang nolongin gua tapi malah jadi gini rose."

"sialan gila banget emang si mingyu itu, taehyung tau kan lu sekarang hamil jen?" tanya rose lagi.

"belum rose gua ga berani bilang, dia mau lanjutin S2nya si kanada rose gua harus gimana?" ucap jennie sambil menunduk.

"udah tenangin dulu diri lu ya, tapi jen kita samaan loh."

"maksudnya?" kini giliran jennie yang bingung.

"gua juga hamil, jaehyun belum tau si soalnya sengaja ga gua kasih tau." ucap rose.

"wahh nanti anak kita seumuran dong, kalau beda jenis jodohin ya." ucap jennie girang lupa dengan masalahnya.

"hahaha kalau anak guanya mau ya, yaudah lu jangan sedih kalau menurut gua taehyung berhak tau jen itu kan perbuatan dia walaupun saat bikinnya lu dalam pengaruh obat tapi kan tetep aja itu anak taehyun dan lu." ucap rose pada akhirnya.

"gua takut ngerusak masa depannya rose, gua juga bingung harus gimana bilang ke orang tua gua." ucap jennie lagi.

"jangan takut jen gua yakin taehyung pasti nemuin solusinya kalau lu bilang sama dia, dan kalau lu jelasin secara jujur ke om seunggi sama tante suzy pasti mereka ngerti ko jen."

"bantuin gua rose, yang tau soal ini baru lu doang." ucap jennie sambil menatap rose memohon.

"iya gua pasti bantu sebisa gua, gimana kalau kita bilang sama jisoo dan lisa. Siapa tau mereka punya solusi." saran rose.

"gua takut mereka ga bisa nerima gua rose."

"yaampun jen kita ber4 itu udah sahabatan dari jaman orok pasti mereka ngertiin lu sama kaya gua sekarang."

"yaudah deh rose."

"yaudah gua ngehubungin dulu mereka ya, btw lu bawa koper buat apa?" tanya rose begitu melihat koper yang berdiri tegak disamping sofa.

"eumm rose boleh kan kalau gua nginep dirumah lu dulu, paling lama seminggu ko gua mau nenangin diri dulu rose." pinta jennie.

"eumm boleh ko, ntar gua bilang jaehyun juga ya. Sekarang lu istirahat gih gua mau ngehubungin jisoo sama lisa dulu." ucap rose.

"kamar tamunya dimana rose?" tanya jennie.

"hayu gua anter." ucap rose lalu mendahului jennie untuk memimpin jalan.

Begitu sampai dikamar tamu rumah rose jennie segera merebahkan dirinya dikasur sementara rose membukakan gorden kamar.

"rose gapapa kan gua numpang dulu?" tanya jennie ragu.

"gapapa lah jen, tenang aja. Gua bakal nyuruh jisoo sama lisa buat kesini juga ko." ucap rose lalu duduk disamping jennie.

"iya rose, makasih banyak ya."

"sama-sama jenjen." ucap rose lalu memeluk jennie yang langsung dibalas oleh jennie.

"yaudah lu istirahat ya, kalau ada apa-apa gua ada di depan tv ya panggil aja." ucap rose lalu keluar dari kamar tamu dan diangguki oleh jennie.

Jennie adalah salah satu sahabat rose dari jaman ia sd, keluarga jennie dan rose sudah sangat dekat bahkan sering pergi liburan bersama-sama.

Saat ini keadaan rose yang sedang hamil pun sama dialami oleh jennie namun posisi jennie saat ini kurang seberuntung rose. Dan sebagai sahabat sudah seharusnya rose membantu jennie untuk melewati masa sulitnya.

Nikah | Jaerose^^Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang