Dua

9.8K 669 23
                                    

Halo semuanya
Aku kembali

Maaf seminggu kemaren sibuk sama ceritanya Uncle Jo & Clara, minggu ini aq liburin dulu mereka ya.

Mw up cerita ini dulu.
Ceritanya bakalan sedikit berat, menguras air mata.

So stay tune ya 😉

💋💋

"Bagaimana proses proyek pembangunan gedung Apartemen yang di Kalibata?" ucap Rafka sambil menyetir mobilnya menuju kantor.

Ia menggunakan earphone bluetooth untuk menelpon rekan kerjanya yang tengah meninjau proyek pembangunan Apartemen.

Wiguna Construction adalah kantor arsitek dan konstruksi yang dibangun oleh Rafka dan beberapa rekannya yang lain. Tak hanya itu adik kembarnya Rafli pun ikut membantu di bagian design interior dan eksterior.

Siapa sih yang tak mengenal si kembar keluarga Wiguna yang berotak cerdas, tampan dan mapan. Tentunya kedua orang tua mereka amatlah sangat bangga.

Terutama sang bunda Maribell Andriana yang amat sangat bersyukur, kepintaran sang suami menurun kepada ketiga buah hatinya.  Kenapa cuma tiga? Bukankah dulu sempat ada kabar kalau Abel kembali mengandung anak keempat?

Ya benar. Abel sempat mengandung anak ke empat saat ketiga buah hatinya beranjak dewasa, tapi ternyata Allah lebih sayang kepada calon anak ke empat mereka. Abel keguguran karena usianya yang harusnya tak lagi mengandung.

Maka dari itulah ia kehilangan buah hatinya yang masih sangat kecil itu. Tapi untungnya kesedihan yang dialami sang bunda terkikis sedikit demi sedikit dengan hadirnya seorang cucu perempuan yang lucu dari Putri pertama mereka Renata.

Kembali ke topik masalah.

"Aku sudah mengkoreksi data yang kalian ajukan kemarin. Ada beda hitungan yang cukup besar. Aku ingin itu dirubah. Aku tak mau ada masalah dikemudian hari." ucap Rafka serius.

Rafka si pria dingin tak tersentuh itu amatlah sangat perfectionist. Segala hal yang ia kerjakan harus 100%. Ia rela bertengkar hebat dengan klien atau kontraktor lain tiap kali melakukan kerja sama. Ia tak ingin asal-asalan dalam bekerja.

Tanggung jawabnya sebagai pemimpin menjadi taruhannya. Kantor yang ia bangun susah payah dari nol tak mau hancur begitu saja karena hal kecil.

"Koreksi lagi perhitungannya. Ku tunggu hingga jam makan siang." ucap Rafka mengakhiri pembicaraannya.

Ia segera memarkirkan mobilnya di parkiran khusus karyawan. Jika petinggi petinggi lain ingin hak special dengan memiliki lahan parkir terpisah, tapi tidak dengan Rafka.

Rafka tetap parkir diarea parkir karyawan. Meski pun ia juga petinggi disini tapi ia juga tetap karyawan yang digaji. Ia lebih suka berinteraksi dengan pegawai pegawainya. Low profile seperti pesan sang bunda.

'Setinggi apapun jabatan mu, jangan cepat terbuai. Ingatlah saat dulu masih dibawah. Jangan pernah sungkan bergabung dengan yang berada dibawahmu.'

Itu pesan yang selalu dan selalu diingatkan oleh sang bunda kepada buah hatinya.

***

"Kalian tidak masuk? Sudah waktunya bekerja kan?" ucap Rafka saat masuk ke dalam lift. Sementara karyawannya yang lain malah berdiam diri di depan lift.

Mereka sungkan untuk satu lift dengan bosnya.

"Kami tunggu lift berikutnya saja pak. Silahkan bapak naik duluan." ucap salah satu pegawainya.

TO BE WITH YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang