Malu selalu malunya itulah yang dirasakan oleh Marinka. Bagaimana tidak Rafka melihat seluruh payudara kanannya yang tengah asik dihisap oleh Angga yang terlelap dalam dekapannya.
Marinka menundukkan kepalanya tak berani menatap wajah Rafka yang tengah menatapnya. Jantungnya berdegup kencang. Aroma tubuh Rafka begitu memabukkan.
Rafka menarik Marinka kedalam pelukannya. Ia kaget dan membelalakkan matanya saat Rafka menahan dagunya dan menciumnya. Marinka terdiam sejenak. Memahami situasi yang tengah terjadi.
Ia sadar ini seharusnya tak boleh terjadi. Ia pun mendorong tubuh Rafka untuk menjauh tapi Rafka terlebih dulu memeluk erat tubuhnya. Rafka mulai berani menjilat dan menghisap bibir Marinka. Bahkan ia juga menggigit bibir manis itu.
"Aaakhh..." erang Ririn saat bibirnya di gigit Rafka. Dengan sigap Rafka segera memasukkan lidahnya dan mulai bercium mesra Ririn.
Lambat laun Ririn mulai membalas lumayan Rafka. Tangannya meremas kemeja yang dikenakan Rafka. Suara decapan mereka terdengar Indah. Untungnya Angga sudah terlelap jadi tak melihat adegan mesra bunda dan Rafka.
Rafka menjauhkan wajahnya dari Marinka. Ia menatap wajah merona cantik Marinka yang terengah-engah. Kedua mata mereka saling berpandangan. Dengan lembut, Rafka mengelus pipi merona itu dengan lembut.
"Aku sayang kamu Marinka." ucap Rafka lembut berbisik. Rafka memangkup wajah Marinka lalu mengecup dahi ibu satu anak tersebut.
"Sungguh aku benar-benar mencintai kamu sejak pertama kali bertemu. Ijinkan aku menjadi penyempurna hidupmu dan Angga sayang."
Marinka tak kuasa menahan air matanya mendengar permintaan tulus Rafka. Ia menatap dalam kedua bola mata Indah itu dan tidak terlihat kebohongan disana. Hanya ketulusan dan keyakinan yang dilihatnya.
"Aku ngga bisa mas. Aku ngga pantas buat mas." ucap Marinka sedih.
"Kenapa? Apa statusmu sebagai janda anak satu?" Marinka mengangguk.
"Aku tak peduli dengan statusmu. Aku tulus mencintai kamu dan Angga. Aku ingin menjadi bagian dari kisah Indah bersama kamu dan Angga."
"Tapi mas... Humph..." Rafka membungkam lagi dengan ciuman yang jauh lebih mesra dari sebelumnya. Kini posisi Marinka sudah duduk manis dipangkuan Rafka. Bahkan Rafka bisa dengan jelas melihat payudara yang menyembul itu karena masih dihisap oleh sang putra.
"Aku sayang kamu Marinka. Ijinkan aku menjalin hubungan serius dengan mu sayang. Ijinkan aku mengukir Indah kisah Cinta diantara kita. Bolehkah?" tanya Rafka sekali lagi tanpa ragu. Ia mengecup dahi Angga yang terlelap lalu mencium dahi Marinka.
Rafka menatap wajah cantik didepannya. Jempol tangannya mengusap air mata yang membasahi wajah cantiknya.
"Gimana sayang? Aku mau denger jawabannya sekarang juga." Marinka kembali memikirkan permintaan Rafka. Benar kata ibunya apa salahnya mencoba menjalin hubungan kembali. Toh ia sudah selesai dengan masa iddahnya.
Jujur Marinka pun mulai memiliki rasa untuk Rafka. Terlebih Angga begitu tenang dengannya. Marinka pun memantapkan hatinya lalu menatap wajah tampan Rafka. Ia menyelami wajah Indah didepannya.
Bismillah.
Mas Ridwan, Ririn minta ijin untuk menjalin hubungan dengan pria ini.
Restui Ririn mas dalam hubungan ini.
Mas memang pria pertama untuk Ririn dan Angga. Kami tidak akan melupakan mas sebagai bagian dari cerita Indah kita.Ririn dan Angga sayang mas.
Tapi kini hati Ririn mulai bertaut kepada mas Rafka. Begitu juga dengan Angga yang sangat nyaman dengan keberadaan mas Rafka disampingnya.
Semoga dengan ini Angga bisa mendapat kasih sayang yang lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE WITH YOU
Romance#1 CeritaRomantis Misterius, dingin, tertutup, tak banyak bicara tapi sebenarnya sangat hangat. Itulah ciri khas si Sulung Rafka Putra Wiguna. Salah satu anak dari pasangan Andito Wiguna dan Maribel Adriana. Rafka yang bekerja sebagai seorang arsit...