Dito menggenggam tangan istrinya dengan erat. Diciuminya dengan penuh Cinta. Pasangan yang hingga kini menemaninya dimasa tua. Wanita tercantik di hidupnya itu kini terbaring menutup mata indahnya. Sesekali ia mengelap air mata yang keluar dari sudut Indah matanya.
Masih terbayang bagaimana istrinya terlihat begitu tertekan sebelum akhirnya pingsan dan belum juga membuka matanya lagi.
Flashback
Dengan nafas terengah-engah Abel berusaha bicara kepada sang suami. "Paaa... Paaaah maaf... Maafiin Paahh..." nafasnya tersengal-sengal.
"Jangan bicara dulu sayang. Tenangkan dirimu sayang." ucap Dito sambil mengelus hijab yang menutupi rambut istrinya. Air matanya terus keluar. "Kaaahh... Kaaang Paaah... Bundaaa mintaaah maaf Pah."
"Sst... Sayang. Jangan banyak bicara dulu. Nanti semakin sesak sayang." Abel terus menerus menggumamkan permintaan maaf kepada sang suami hingga akhirnya ia terlelap.
Flashback off.
Ada apa sebenarnya?
Kenapa istrinya terus meminta maaf?
Ada apa dengan kakang?Itu yang terus menerus berputar-putar di pikiran Dito. Tak lama Renata, suami dan Rafly datang ke rumah sakit saat dikabari mengenai kondisi ibu mereka.
"Ya Allah bunda. Bunda bangun bund. Bunda kenapa Pah?" Renata menangis melihat kondisi bundanya yang tampak mengenaskan dengan selang dan kabel yang menempel ditubuhnya.
"Papa juga ngga tahu kak. Papa juga kaget saat dikabari kalau bunda sudah tiba di IGD dan tak lama seperti ini."
"Bunda bangun bund. Ini Rere bunda. Ayo bangun bund." Renata mengelus wajah pucat Abel. Rafly pun menangis melihat kondisi bundanya yang seperti itu.
***
Sementara itu Rafka duduk terdiam meratapi kepergian bundanya yang penuh dengan kekecewaan. Ia menangis tersedu-sedu. Masih terbayang dibenaknya tentang sang bunda yang terlihat begitu kecewa dan terpukul dengan apa yang ia lakukan.
Tapi apa mau dikata semua sudah terjadi. Rafka sudah menebar benih dirahim Marinka berkali kali. Mungkin saja pembuahan sudah terjadi didalam rahim Marinka. Nasi sudah menjadi bubur. Rafka tak pernah menyesal menggauli Marinka meski belum sah dimata agama dan negara. Keduanya melakukan atas dasar Cinta.
Marinka menghampiri dan memeluk kekasihnya dari belakang. Ia pun menangis melihat Rafka seperti ini. "Abi... Hiks..." Rafka merengkuh tubuh
Kekasihnya dan kembali menangis. "Bunda sayang... Bunda...""Iya bi. Ririn tahu. Ayo kita kerumah. Kita pulang dan bertemu bunda ya. Kita minta maaf kepada bunda." Rafka mengangguk dan mengikuti Marinka untuk masuk ke dalam rumah.
Setelah menenangkan diri sejenak, keduanya pun segera menuju ke rumah Rafka. Tapi sayang begitu tiba dirumah bi Sumi mengabari bahwa bundanya masuk rumah sakit dan sekarang tidak sadarkan diri. Rafka kembali merutuki kebodohannya. Ia membuat wanita yang melahirkannya menderita. Keduanya lantas pergi ke rumah sakit yang dituju.
Sesampainya disana Rafka segera mencari ruangan dimana ibunya dirawat. Saat pintu itu dibuka, sebuah bogem mentah melayang di pipi kanan Rafka hingga pria itu tersungkur dilantai.
Bruugh...
Marinka memekik kaget melihat kekasihnya mendapat bogem mentah dan itu ternyata Rafly. "Brengsek loe! Gara gara loe bunda kayak gini. Puas loe hah. Bikin bunda menderita!!" ucap Rafly emosi. Rafly ingin sekali menghajar sodara kembarnya tapi kakak iparnya menghalangi tubuhnya untuk kembali menghajar Rafka.
KAMU SEDANG MEMBACA
TO BE WITH YOU
Romance#1 CeritaRomantis Misterius, dingin, tertutup, tak banyak bicara tapi sebenarnya sangat hangat. Itulah ciri khas si Sulung Rafka Putra Wiguna. Salah satu anak dari pasangan Andito Wiguna dan Maribel Adriana. Rafka yang bekerja sebagai seorang arsit...