Sembilan (Re-Publish)

8.4K 601 52
                                    

Lagunya Kakang banget 🙊

***

"Dek bisa minta tolong gantiin gue buat meeting hari ini? Gue ngga bisa dateng. Sibuk." ucap Rafka saat menelpon Rafly adik kembarnya.

"Hemm... Emang lo sibuk ngapain Kang? Kerjaan gue juga lagi banyak nih." sahut Rafly kesal.

"Please hari ini aja. Gue..." Sebuah teriakan membuatnya menghentikan obrolannya dengan Rafly.

"Ayaaah... Ayah ayo main robot robotan sama dedek." ucap Angga yang menghampirinya diteras rumah Marinka.

"Wait... Anak siapa tuh Kang? Kok manggil loe ayah?" Rafly bingung dan tak mengerti dengan apa yang terjadi.

"Tunggu sebentar ya sayang. Ayah lagi telpon om Rafly dulu. Dedek main dulu sama bunda dirumah ya." ucap Rafka sambil mencium pipi gembul Angga. Bocah kecil itu mengangguk lalu kembali masuk kedalam rumah. Rafka menghela nafas berat.

Ketahuan.

Mau tak mau ia harus menceritakan apa yang terjadi kepada sang adik kalau tidak ia akan terus diteror oleh adiknya.

"Halo... Dek..."

"Jadi itu yang bikin loe sibuk sekarang hem... Oke gue bantuin loe kali ini tapi jangan harap loe lolos cerita ke gue." ujar Rafly menahan kekepoannya.

"Thanks dek. Iya nanti gue cerita ke loe. Kabarin gue ya dek tentang meetingnya. Sampaiin salam gue karena gue ngga bisa dateng."

"Iya iya gampang itu mah. Pokoknya gue pengen secepatnya loe cerita. Kagak dinanti nanti. Kapan balik loe Kang?"

"Sore atau ngga malem. Liat sikon aja."

"Oke deh ayah. Dedek mau meeting dulu ya." ucap Rafly menggoda kakaknya sambil cekikikan.

"Sialan loe. Udah sana buruan entar telat lagi meetingnya."

"Iyee bawel. Beuh yang calon ayah. Inget latihan dulu ngasuh anak bukan ngasuh emaknya. Belum halal. Awas jangan ampe buntingin emaknya juga."

Rafka mengumpat kasar karena sang adik langsung mematikan sambungan teleponnya sebelum ia memaki. Begitulah mereka. Rafka dan Rafly emang suka usil tapi saling care satu sama lain.

***

Rafly mengunjungi Renata dirumah sakit sepulangnya dari meeting klien. Ia benar-benar tak bisa menahan rasa penasarannya terhadap sang kakak kembarnya Rafka. Ia harus bertanya kepada sang kakak Renata siapa tahu Renata setidaknya bisa mengurangi rasa penasarannya.

"Kak, kakak tau ngga kakang lagi deket sama siapa sekarang?" tanya Rafly saat mentraktir Renata makan siang.

"Ngga. Kenapa emangnya?"

"Setauku juga gitu sih. Dia jomblo-ers sejati. Tapi aku aneh aja sama dia akhir akhir ini."

"Kenapa lagi itu anak?"

"Dia sering senyam senyum sendiri kalo lagi pegang hp, galau ga jelas kek anak SMA gitu sampe kerjaan aja dia ngga fokus. Itu ngga kakang banget loh kak." Renata mendengarkan cerita adiknya dengan seksama. Renata pun merasa adiknya satu itu tampak aneh.

TO BE WITH YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang